FONGERS DZ 55

Buat para Onthelis semuanya, khususnya para Fongers Mania(Penggila Fongers),
Saya Niko mau menampilkan sepeda Fongersku serinya DZ-55,
frame number: S5729, buatan tahun 1951
Kondisi masih lumayan original, sayangnya sudah dicat ulang oleh pemilik sebelumnya.
Namun masih ada sedikit bekas cat asli dan stripnya.
Fongers ini aslinya memakai dua strip hijau pada catnya.
Semoga bermanfaat menambah pengetahuan kita semua.
Fongers dames
Stang
Bos stir
As tengah
DZ55
Tampak belakang

152 thoughts on “FONGERS DZ 55

  1. Mohon ijin dan Mohon maaf untuk semuanya ….
    mo numpang nyari informasi

    untuk ontelis yang tinggal dan menetap diseputaran Purbalingga atau Purwekerto bisa tolong hub saya di
    koba@asia.com,
    karena ada warga purbalingga yang terinspirasi setelah membaca di majalah tentang artikel KOBA ,

    Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya.

  2. wah fongers-nya keren euy…gw ngiler ne ngeliatnya mas niko dapat harta karun nech, cek..cek..,mas niko tromolnya di zoom dunk biar lebih jelas he..he..salut buat mas niko..!!!

  3. Wah Bagus 2x, fongersnya. Langka tu tipe DZ 55 yg ku tahu cuma D 55 ma H 55, ndak pa klo catnya dah nggak ori yang penting inisialnya masih ada. Salut dahh mah buat Mas Niko.

  4. Slam kenal bt mas niko, sy oppie..
    Fonersnya cakep mas niko.. tp sayang ya udah dicat ulang..
    btw fongersnya nemu didaerah mana ?
    bt mas pandu jd ngiler aja nih, gimana klo di adu sm fongers BD nya mas pandu ?
    mas pandu barang2 blom ada mas.. ntar klo ada gambaran ntar oppie kabarin deh..

    Fongers emang yahuut.. Tp simplex masih no 1..

  5. Thanks atas comment buat semuanya!
    Salam dari saya..,

    Buat Mas Pandu,
    Tampilin juga donk Fongers DZ-55 tahun 1926 nya,
    buat tambah-tambah info kita semua.

  6. Buat Oppie,
    Fongers ini ku dapat dari Klaten, aku orang keempat yang memilikinya. Awalnya yang punya adalah Bos Gula di Klaten.
    Bagiku Fongers yang no.1 ..,He..,
    Sepeda termahal di Belanda adalah Fongers.
    Terbuat dari besi terbaik yang ringan, tapi kuat.
    Aku belum pernah liat Fongers besinya kropos berlubang, meski usianya sudah sangat tua.
    Khususnya Fongers BB/BD yang memang dirangcang dengan sangat istimewa.

  7. buat um niko
    masalah kropos mah banyak faktor mas..
    sy punya fongers ccg kropos tuch, karena kurang perawatan dan sebagainya..
    tp memang matrial speda fongers salah satu yang terbaik..
    salam fongers!

  8. 30. Kropos sampai ada lubang-lubang?
    Klo Simplex Cycloide tua biasa yang kropos sampai
    lubang.
    Bagi yang pernah membandingkan meterial
    Fongers dengan merk lain pasti tau kualitas meterial
    Fongers.

  9. Lokasi pemotretan memang sama dengan RALEIGH KERE….NN Wong memang satu pemilik. Postingin semua yang ajib2 mas niko.
    Semoga nasib nih Fongers sama dengan Raleigh. Mlaku-mlaku neng…….

  10. Bukan hanya lubang, hampir terputus mas niko
    kalo mas niko mau sy kirim foto ccg dengan kondisi kropos di bagian supitan bawah dekat as tengah
    masalah matrial,setiap matrial steel bisa karatan dan akan menyebabkan menipisnya besi itu sendiri,lebih parah bisa menyebabkan lubang, jadi untuk mencegahnya, matrial yang sudah di bentuk dan di desain di beri finising anti karat atau coating,awal sebelum proses painting, spertinya dahulu proses ini adalah senjata pabrikan untuk berlomba menciptakan hasil yang terbaik.tentunya setiap pabrikan berbeda2.coating yang terbaik adalah lapisan yang tipis tapi dapat menahan korosi maximal, sehingga speda tetap ringan,
    nah..prinsipnya, apa bila terkena goresan yang menyebabkan luka pada permukaan besi dan hilangnya coating, maka proses korosi akan berjalan
    jadi perawatan adalah no pertama yang harus di lakukan agar speda kita tetap terjaga kondisinya.

  11. tambahan
    selain proses coating, ada jg yang melalui proses lainya, semisal di panaskan dengan bahan kimia khusus, atau justru dinginkan tergantung kebutuhan,

  12. -. oppie..tuh di klaten pie…Kapan hunting lagi..?.
    -. Mas Niko.. wah masih belum sip mas,nanti kalau dah sip tak tayangkan.suwun

  13. wah sepeda nya hampir 100% ORI mas , cuma yang stoplamp nya dibelakang tsb asli gak mas ??? banyak fongers stoplamp nya gak ori , yang ori mestinya ada tulisannya fongers khan ??? seperti punya mas Towil saya pernah lihat ada tulisannya.

  14. 44. Fongers yang saya tahu ada berbagai macam bentuk
    lampu belakangnya. Ada yang pakai tulisan Fongers
    diatasnya, dudukannya warna krom putih( sering saya
    lihat pada Fongers seri H dan D tahun 1940-an keatas).
    Klo Fongers tua biasanya pakai lampu belakang/stopan
    tipis kecil.
    Lampu belakang dan as tengah punyaku mirip dengan
    Fongers CCG 1942 yang ada di Belanda.
    Seperti dibawah ini:
    http://www.rijwiel.net./fietsen/fon/af24.htm

  15. unepangalengan,
    setuju semua material steel dapat karatan. tapi material
    Fongers lebih sukar untuk karatan apalagi sampai keropos
    bila dibandingkan material sepeda lain.
    Mas Andyt Sang Master Simplex pernah melakukan ekperimen dengan membiarkan frame Fongers BB dan Simplex Cycloide dihujan-hujankan semalaman, keesokan harinya apa yang terjadi…,frame Fongers BB tidak berkarat
    sama sekali, sedangkan frame Simplex Cycloide langsung penuh karat kuning seperti kotoran manusia.

  16. Maaf saya kurang sependapat, apakah hanya dgn dihujan-hujankan semalaman anda bisa menguji tingkat ketebalan lapisan cat maupun chrome? Sebelum diuji dgn air hujan, air garam maupun soda api, cek dulu menggunakan Analyzer Chrome berapa persen tingkat ketebalan lapisannya. Kalau anda menganggap frame Simplex Cycloide ( atau bisa merk yang lain ) berkarat hanya karena air hujan semalaman bukan berarti frame Simplex Cycloide mudah berkarat. Hal tersebut bisa dipengaruhi banyak faktor seperti : karena usia, kurang dan tidak tepat dalam perawatan lapisan cat maupun chromenya. Terima kasih……peace onthel!!!

  17. bt mas pandu, ogut lg sibuk cari pelurunya dulu mas.. memang klaten istananya speda tua.. buat mas niko klo cinta sm fongers coba hunting ke pekalongan, karena disana istananya fongers..

  18. 47. Itu sekedar eksperimen yang tidak sengaja oleh
    Mas Andyt Sidoarjo. Ketika beliau sedang meletakkan
    kedua frame(Fongers BB dan Simplex Cycloide)di tempat
    yang tidak terlindung air hujan. Beliau terlupa
    memindahkan ketempat yang terlindung air hujan,
    hingga keesokan paginya yang terlihat seperti yang
    sebutkan. Mau sependapat atau tidak itu terserah
    penilaian anda terhadap suatu kejadian.
    Fongers yang jelas merupakan sepeda termahal di
    Belanda pada zamannya.
    Pada tahun 1920-an harga Fongers BB sampai 170-an
    gulden,sedangkan Simplex Cycloide hanya 80-an gulden.
    Besinya berasal dari tambang bijih besi terbaik di dunia
    dari Denmark.
    Ratu Wilhelmina (Ratu Belanda) Pakai Fonger BD.60
    demikian juga Presiden Soekarno juga pakai Fongers.

  19. 47. Bonnie,
    Itu kan hanya sebuah eksperimen sederhana yang tidak
    disengaja. Tentunya akan menghasilkan jawaban
    dugaan semantara semata, sebelum mengetahui jawaban yang sebenar-benarnya.
    Setuju. Klo ingin mengetahui hasil yang benar-benar akurat memang harus diuji di Lab.

  20. Betul kata mas oppie, bahwa di pekalongan banyak sekali yang menggunakan sepeda Fongers, tetapi juga di solo sampai sekarang masih banyak yang memakai dan menyimpan sepeda Fongers terutama diseputaran Kec.Pasar Kliwon Solo.
    Bahwa tiap daerah ada penggemar/segment pasar masing-masing tentang kesukaannya menggunakan sepeda merk-merk tertentu.Atau ini bisa juga dipengaruhi penyebaran para importir dan pedagang saat itu. Tiap sepeda mungkin punya kelebihan dan kekurangannya masing2. Tetapi pada waktu sekitar th 1960an-1970-an untuk wilayah sekitar solo yang saya tahu kalau tidak salah kebanggaannya kalau bisa mempunyai/menaiki sepeda Humber. Ini Sedikit tambahan pengetahuan saja. Maturnuwun.

  21. wah pak totok solo ini sepertinya memang sangat mengenal sepeda di solo, saya juga dari solo pak tetapi kok saya susah ya cari sepeda fongers disana, atau mungkin saya yg ga tau ya pak??
    mohon pencerahannya pak he..malah saya hanya punya humber saja, pak totok solo-nya dimana??

    -djoe-

  22. Persoalan jenis besi atau kekuatan mendingan kita lupakan saja, ini sudah diluar fenomena gila sepeda. Saya lebih setuju bahwa penilaian sepeda itu sangat kualitatif dan subjektif, dan menjadi kebanggaan kita bukan karena merek, tebal tipis besi, mudah sulitnya berkarat. Namun karena indah dipandang, peninggalan nenek moyang, dan enak dikendarai.

    Eksperimen tidak sengaja saya juga jangan jadi patokan, sebab itu bukan menjadi dasar model penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya berkaitan dengan kualitas besi. Biarlah ini menjadi urusan ahli metalurgi.

    Urusan kita adalah mencintai sepeda kuno apa adanya, apapun mereknya dan tidak untuk dibandingkan keunggulannya. Barangkali ini saja kesepakatan kita untuk menghindari friksi-friksi yang berpotensi menimbulkan pecah belah antar umat bersepeda kuno. 😛

  23. Memang terkadang fenomena material untuk suatu barang juga bisa menjadi daya tarik kita untuk menjadi fanatik terhadap satu merk.
    Namun untuk situasi sekarang banyak sekali faktor2 yg berpengaruh terhadap ketahanan material tsb, al yg seperti kita sering kemukakan yaitu mslh Global Warming,yg bereksistensi besar terhadap pola cuaca dan mungkin tingkat keasaman udara yg berpengaruh terhdp material tsb.
    Serta kita dalam mencari sepeda tua,secara jujur dengan kondisi keuangan yg pas2an (Khususnya saya ) ,tidak dapat “memilih”,kadang hanya mendapat batangannya saja dari sepeda yg kita sukai dan dengan dana yg kita punyai itu sudah menyenangkan,walau tentunya harus dibangun dngan material yg campur aduk.
    Jadi ada baiknya kita cintai dan kita rawat sepeda kita,apapun kndsinya.
    salam.

  24. Kalau boleh memilih, pasti semua penggemar sepeda kuno akan memilih yang terbaik, terlengkap, terorisinil, terkenal, dan ter..ter yang lain. Kenyataannya banyak keterbatasan, selain yang dikemukakan Pandu69 juga kondisi sepeda yang tersedia (available) dibeli. Karena faktor kekunoan, penggunaan, dan kondisi pemilik terdahulu ataupun faktor faktor diskontinu produksi maka kita tidak punya bargaining yang baik pada sepeda yang akan kita peroleh. Intinya walau seandainya duit tersedia banyak sekalipun, kalau barang yang dijual jelek ya dapetnya tetep jelek dan penuh kekurangan. Oleh karena itu muncul fenomena misalnya yang asli cuman rangka doank, yang lain kanibalan dari produk RRC, atau sepeda dengan komponen yang berasal dari produk lebih muda, atau ternyata setang sudah las-lasan..dll

    Mendingan itu diterima dengan rasa syukur sambil diupayakan maksimal sesuai kondisi kita (meminjam istilah mr.T, pelan-pelan asal sampai). Sebab banyak yang pengin punya sepeda kuno tapi nggak kesampaian, bukankah kita yang diberi kesempatan punya mestinya disyukuri, bukan lalu dicari kelemahannya. Sampai kapanpun yang namanya produksi pabrik dan buatan manusia pasti ada lemah dan cacatnya. Manusia saja banyak lemahnya apalagi sepeda!

    Justeru dengan karakteristik unik itulah yang membedakan satu produk sepeda dengan lainnya, misalnya kenapa Humber terasa lebih empuk bila dipakai di jalan makadam (berbatu-batu), atau Simplex yang nampak simpel, dan BB yang anggun, atau Gazelle seri 11 yang nampak mewah. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan yang berbeda dan itu menarik untuk dikoleksi. 😛

    Yang paling berbahagia mereka yang diberi anugerah untuk mendapatkan semua keunikan pada bermacam sepeda.

  25. Ane setuju mas Andyt, yang penting kita berjalan bersama berlandaskan asas kecintaan akan sepeda tua yang kita kayuh dan kita lestarikan. Jadi jangan dicari celah untuk membuat perbedaaan karena keadaan sepeda kita. Tapi balik lagi pada hakekat kita untuk bersepeda itu untuk apa, kalau hanya ingin gagah-gagahan , mentang2 punya sepeda colector item maka jadi sombong dan menciptakan kasta-kasta dalam pengelompokan sepeda dan pemiliknya.
    Karena itu temen-temen pecinta ontel mari kita kembali lagi ke misi kita dalam melestarikan sepeda tua tanpa membedakan satu sama lain.

    Peace to all ontel lover.

  26. Kata mbah roko…diatas langit masih ada langit….bener khan mbah….seduluran lebih penting daripada gagah2an…sapa tahu dapat barang dengan harga seduluran wkwkwkkw….

  27. 51. Mas Aris Moegi,
    Anda sebenarnya yang lebih pinter, wong dari tahun
    90-an sudah melanglang buana di perontelan.
    Segala sepeda aneh-aneh sudah pernah anda temui.
    Jangan bosan-bosan kasih ilmunya buat saya ya..,

  28. Mendengar komentar dari sahabat2 onthelis sungguh bahagia. Saya yang cuma punya sepeda kuno tidak lengkap( sebagian komponen sudah tidak orisinil) merasa dihargai. Matur Nuwun…

  29. Lamp and dynamo made in bocsh germany.
    After reaching Indonesia many bicycle accessories choices sold here.
    Frame number: S5729 is meaning made in the year 1951 according to your website.
    possibly in the year or in year after of this bicycle exported to indonesia.
    Thanks for your comment!

  30. Buat mas Djoe
    Saya tinggal diseputaran Nusukan Solo. Kalau mau cari sepeda Fongers, sampeyan sering saja memantau disekitar Pasar Kliwon masih sering bermunculan. Kadang-kadang dipakai atau disimpen dirumah. Bisa juga tanya2 melalui bengkel2 sepeda diseputaran Pasar Kliwon, barangkali bisa membantu mencarikan sepeda Fongers. Mas Djoe tinggal dimana di solo? Maturnuwun.

  31. 67. Stang kelihatannya belum dikrom ulang
    (jika dilihat dari jarak dekat) masih tampak jelas tilisan
    Fongersnya. Klo dikrom ulang biasanya lapisan menipis,
    sehingga kejelasan tulisan berubah.
    Fongers seri BB/BD,CCG/BDG dan HZ/DZ memang
    originalnya ditengah stangnya tidak berbaut,
    sehingga dibawah stang memakai bos baut pengikat
    stang.
    Sepeda-sepeda yang berharga mahal pada masa
    lalunya, umumnya memakai satng seperti itu.
    Sebagai contoh:
    FONGERS sebagai sepeda temahal di Belanda mamakai
    stang seperti itu, demikian pula SUNBEAM sebagai
    sepeda termewah di Inggris memakai stang
    seperti itu pula. Sama halnya dengan PEUGEOT
    di Prancis.

  32. Jangan gitu dong Ko, disini ga bagus ngomongin utang, lagian gw kan juga utang ma bini, he…salut ma Niko, fongers mania Tenan. Ditunggu tayangan koleksi FONGERS nya yang laen yah. Biar temen-temen juga tahu

  33. hidup sepeda ontellllll…… dont belive it……

    SATUKAN SEMANGAT NNASIONALMU BUUNGG..1111
    BAHWA KITA SEMUA BERSAUDARA

  34. -tuk YohanOlimpia@yahoo.com
    Fongers umumnya di masyarakat harganya belum terlalu mahal Mas, masih kalah dengan Gazelle ato Simplex.
    Cuma soal keberuntungan bisa ngedapetinnya, soalnya langka abiz…,terutama Fongers cewek seri BD, BDG ato DZ
    jarang banget yang punya apalagi yg original.
    Buat yg cowok yg langka seri BB, CCG ato HZ, cuma masih lebih mudah nyarinya dibanding yg cewek.
    Klo seri H cowok atau D cewek buanyak banget yg punya.

    -tuk Sinyo-koba
    Fongers cewek DZ dibawah as tengah ada baut kotaknya, klo Fongers cewek D gak ada.
    Stang juga beda..,liat aja Fongers diatas^

  35. silahkan lihat gambar No.4 dari atas.
    ya semua Fongers ada tulisan tipenya.
    Sepeda cewek Fongers urutan dari yg paling bagus(setelah tahun 1902):
    BD, BDG, DZ, DF, HH, D. Ned, D.Gron, D.Holl, D

  36. sepeda cewek->
    -ralat: diatas bukan HH tapi HD
    -DF dan D baru pertengahan 1920-an,
    sebelumnya sehabis shoort DZ hanya ada HD/Ned.D,Gron.D dan Holl.D
    -Fongers D55 1916 punya Mr.Jos pada rangkanya tertulis HD55, cuma orang Belanda sering menyamakan
    klas terbawah Fongers.

  37. Apakah girnya berupa bentuk obat nyamuk…..
    Kesulitan fongers mania, ketika mendapatkan sepeda yang tidak lengkap dan untuk mencari daripada girnya yang obat nyamuk sangatlah susah.
    Kebanyakan di pasaran yang ada gir PFG (katanya dari Fongers muda….????), sedangkan untuk gir obat nyamuk sangatlah langka dan mahal (hampir seharga sepedanya…???)
    Mohon pencerahan tempat-tempat yang masih ada penampakan dari gir obat nyamuk yang terkenal itu……

    Suwun….salam onthel

  38. gir obat nyamuk memang langka, setiap ada event besar saya juga belum menemukan gir obat nyamuk yg di jual di klitikan…, untung nya fonger babe dah pake obat nyamuk heheh..

  39. sakjane aku posting ni uzur bgt yah,,,

    tp tak apa,,,

    kebetulan hari ini persis ky yayang mas niko tu dateng di kosan…

    catnya ori, semua ori tp ga ada lampu ama boncengan,,,,

    tp pelek karat+gear+engkol seret…

    nah,,,

    kasi tau dong masalah2 fongers ma kalo bisa history-nya,,,

    terus terang saya buta dan baru…

    suwun!!!!!

  40. oyo g podo ding,,,,,

    punyaku serinya yg di bawah setir tu D 55 opo iku artine…???

    wahaha…

    Fongers is my 21st Fingers lah….
    de best ah….

  41. Mas Empu, menurut saya D55 itu ya seri D yg tingginya 55inch.

    Mas Niko, saya pernah liat foto 1908 Fongers BD50 (Mr Joz) yg mud guard belakangnya ada “rajutannya”, jd mud guard tsb berlubang2 tepinya. Apa cuma seri BD saja yg seperti itu Mas?

    Mas Niko lg,apa benar kalau seri frame lebih menunjukkan tahun produksi dan seri di atas garpu (balhoofd) menunjukkan modelnya??
    Thx atas pencerahannya..

  42. @ salam kenal dan mau tanya sama mas Niko,

    Saya punya fongers tapi gak ada kode di bawah stang, tapi di bracket ada, asli gak ?

    Giri and Niko, kenapa beberapa kali ada pertanyaan, kenapa kalau Fongers dan Simplex terbaik tapi pabriknya bangkrut atau merger ato di akuisisi perusahaan lain ?

    contoh, Reebok diakuisisi Adidas, tapi brand-nya tetap dihidupkan, juga Converse di akuisisi Nike tapi brand masih dipertahankan..tapi kenapa dengan Fongers dan Simplex! 2nd WW ? Tapi Batavus dan Gazelle yang tetap survive? Apa mungkin Sinyoku beli General Electric trus GE-nya dimatikan. Kalo Brand image bagus, product bagus, yang otomatis demand besar….ngapain dimatiin atau mati sendiri mungkin. Menurut saya, product yang bagus adalah product yang terus diminati masyarakat, karena kualitas design, raw material,price dst.

    The best things is always continous existing, it is not that easy to always exist, ants are much stronger than dyno, aren’t they?

    .

  43. mas branjang kawat..pertanyaan yg sama berkecamuk juga dibenak saya, sebaiknya kita tanyaken pada mas DR. sahid pakar marketing alumni londo atau mas Andyt ahli fongers dan juga pakar komunikasi marketing…… kita tanya yuk..bravo onthelist

  44. – Biar lebih jelas foto sepedanya kirim ke: okin.dibalik@gmail.com

    -Tahun 1960 Phoenix, Fongers, Germaan marger memjadi PFG. Namun nama penjualan sepedanya tetap Fongers, cuma beberapa part yang bertuliskan PFG. Hal ini karena brand Fongers masih lebih kuat dibanding Phoenix dan Germaan. Setelah tahun 1971 gak ada lagi tu PFG dah bangkrut. Pada saat itu orang banyak yang beralih ke sepeda motor dan banyaknya sepeda buatan Cina dan Jepang yang manawarkan harga jauh lebih murah. Sehingga sepeda hanya merupakan fungsional semata, tidak lagi sebagai pride bagi pemiliknya. Saya kira disituasi seperti itu sangat sulit untuk bertahan. Terlebih Fongers merupakan sepeda mahal yang mengedepankan pride bagi pemiliknya.

  45. Iya, saya bingung dan udah pegangan ama tali jemuran, tapi gak pernah dapat jawaban mas Zadelretak( jangkrik..jenenge apik eram he..he.) fabrikan besar kok lessss trus tidur. setelah merger dengan P#G kan harusnya lebih sehat( meskipun P dan G nya bukan fab besar) lha merger kira-kira kan ingin memperbaiki management secara keseluruhan,positioning product lebih sip, financially bit stronger. lalu apakah merger tambah crowded,kenapa setelah tambah crowded kok gak lepas lagi saja, dan berdiri sendiri, kan BRAND IMAGENYA KUAT SEKALI YA BOS?

    GENERAL MOTOR dapat soft loan dari pemerintah, supaya bisa survive HD juga, lha apa yang terjadi dengan Sepeda yang dipakai Queen Juliana dan fabrikan yang menghasilkan Sikulit..eh..Cycloid yang top markotop dan fenomenal itu. Mr. Singer penemu mesin jahit, masih punya merk Singer, Mr. T.A. Edison masih ada GE-nya yang makin meluas product range-nya.

    After all, ngonthel insyaalloh bikin sehat.

    Motto,..Sebaik-baik orang, adalah bermanfaat buat orang
    lain(dalam kebaikan).

    wassalam.

  46. Mas Branjangkawat……… wah jenenge jg sereme eram……. sy memang lum pernah dpt referensi /informasi situasi politik dan kondisi ekonomi di negri londo pd saat terjadi akuisisi kala itu ……… jgn2 memang ada ” kehendak politis” raja yg mendasari pembunuhan thd brand2 ngetop tsb yg benar2 keluar dari kebiasaan dan hukum2 mekanisme pasar…. kalau tdk salah di negeri2 yg berkerajaan hal spt itu bs aja terjadi, shg ketika dinalar dg logika saat ini jd gak nyambung… atau jgn2 merk2 tsb cuma kita aja yg mengira sebagai merk sepeda premium, pdhal dunia internasional justru sebaliknya……. kerna berkat kedangkalan saya sampai hr ini belum pernah dengar ada produk teknologi dari londo yg bs menyaingi keharuman merk Vollk wagen, Marsedes, chevy bahkan honda………. kita mesti cari tau data penjualan dlm skala pasar internasional…. lha wong sumber infomasi bhw merk tsb termasuk katagori top juga dari org londo kok…bkn dari data survey yg valid……….hehehe……( jgn2 mental menjajah msh melekat dihati org londo mskpn cuma trhadap tinggalan artefak masa lampau , dan kita sangat bangga dgn mentalitas manusia terjajah..yg gampang dikibulin…hehehehe…namun apapun alsannya memang pertanyaan briliant mas Branjang harus ada jawabannya….. wow… nah mas sebaiknya kita cari sponsor utk mensurvey kesana yuuk..
    mas sampeyan posisi dimana nih…….. salam onthelist…

  47. mas branjang aku tiwas ngetik panjang lebar mlh gak iso submit..payah ah….. intinya jgn2 cuma kita aja yg menganggap bhw merk2 tsb katagori premium. namun pasar internasional saat itu mengatakan lain….. kan info bhw fongers dll sbg spd bagus dan premium jg dari temen kita wong londo………. ( 350 h pengalaman kita dibohongi mereka…hehehe), sebaiknya ada survey pasar sebenarnya didunia siapa sih market leadernya saat itu… londo,jerman,amrik atau malah jepang…….. salam onthel..

  48. nggih mas Zadel, tapi Eropa dalam tehcnologi metalurgi kan Jos(jerman,turki,spanyol), Orang-orang Amrik kan dari Eropa, jaadi penduduk asli Amerika ya orang Eropa..he..he.banyak imigran eropa yang akhirnya jadi warga negara asli Amrik, lha mr,. Brosnan james bond juga dari Irlandia.

    Itu lagi mas, jarak-jarak Belanda-inggris-scot-jerman-prancis gak jauh-jauh amat, itu dari sisi geografis. Tapi dari sisi Quality, sepeda Velorbis yang modern,menyebutkan nama Gazelle dalam pencitraannya…susah mencapai brand image level seperti ini ya mas! Pabrikan lain menyebut merknya…unbelieable!

    Blanda adalah kerajaan kecil ya mas, ditahun-tahun itu technologi mekanis kaya sepeda cukup untuk menjangkau daerah-daerah itu( atau memang gak nyampe). ,istilahnya the only transfortation tech is sepedah, dan ini berbeda dengan Jerman yang sangat luas, yang tentu saja harus mengembangkan tehnologi yang lebih tinngi untuk menjangkau daerahnya( ato memang sudah waktunya tech yang lebih modern muncul ) jadi muncul mobil rakyat khas jermanVW( trus beranak Audi kusnadi ) ato Mercedes benz.
    Jadi belanda banyak sepeda dan Dakota, jerman mobil dan MBB, jepang tech gempa-nya mungkin lebih bagus dibanding negara lain.Swiss bikin jam dan pisau, lha Mas Zadel, analisa ekonomi pasar kan selalu berulang kasusnya, makanya mas Samuelson di Economic-nya berisi studi kasus.

    saya di Bandung, mas Zadelretak( ngedap-edapi tenan wong iki –landep)

    salam hormat.

  49. mas Niko,

    wah..wah..kalo korporasi yang penting adalah profit,disamping menjaga image! Pride n image OK tapi kalo gak ada profit alias gak laku dipasar ya gimana bos. Dan gak mungkin mercedes gak laku dipasar( pride kan ), levis juga,tapi laku kan? Kalau samurai betul ( pride is pride)…..tapi masa pabrik besar gitu! Pernah dengar kasus perang harga product Honda dan Yamaha di jepang? Management Yamaha dateng ke Honda…jepang itu mas Niko.

    Setiap ada product pasti langsung tersegmentasi dan kalo harga dan Quality sesuai selera dan kemempuan beli pasar, pasti laku, Rolex, breitling,masserati,roll royce,dolce gabbana,CNC dll, padahal ada banyak kompetitor yang juga laik pakai dan jauh lebih murah, rejeki yangg mbagi yang kuasa, asal usaha.

    Akhirnya masih misteri ya mas Zadel and mas Niko Fongers.

    salam takjim.

  50. To Mas Zadel,

    Dapet sponsor dari Unesco dan tukang pijet foundation.

    Ron genduru itu nama pamor keris, product Indinesia yang baru terdaftar jadi WORLD HERITAGE, Warisan Dunia.

    salam kenal bos.

  51. wah den Mas Branjang Genduru…….. kita hampir terjebak pada komparasi general teknologi, padahal maksukd sederhana sy adalah perbandingan thd teknologi onthel kala itu…….. pertanyaan yg menhauskan adalah adakah saat itu ada survey yg menyebutkan bhw produk onthel londo” is d best “dan merajai pasar……. kalau iya… maka akan kembali ke pertanyaan mas Branjang bhw produk sehebat itu kok bs almarhum …… kan jadi bertentangan dgn kultur pasar……. hehehe..
    analisa ” negatif thinking” sy malah kita sedang dan sudah lama jd korban ” provokasi” sahabat londo kita dlm dunia peronthelan……… kemiskinan informasi kita dpt dimaklumi sebab 350 th dijjah londo bukn wkt pendek.. tertanamlah dlm tulang sunsum kita bhw onthel holland yg terbaik……….. sy kwtir kalau kt tanya pada sejawat di malay mrk akan jwb onthel terbaik ya dari england…. ( mas Hardi.. pasti setuju…hehehe ).
    atau temen jepun kita n philipin akan bilang yg tebaik dari amrik… nah kan mumet tenan …….
    mas Branjang, kesimpulan sy kalau kt membandingkan apapun pasti melelahkan…. mending kt nikmati apa yg kt punya dgn cinta yg sederhana tanpa fanatisme….. tp saya tetep setuju bhw pertanyaan awal mas branjang harus ada jawabannya…….. ( wah dulurku iki jam terbangnya medeni….. ombo koyo segoro ).. di garut kt ketemuan yuk mas…salam wassalam..

  52. Wah nggih mas Zadel, kayaknya saya sudah teles klebes( basah kuyup..he..he..he..) pokoke ngonthel ya Mas Zadel!

    Insyaalloh Mas, nanti saya sowan ke Garut, minta air yang udah didongani, ben kuat ngengkol dan munggah swargo he..hee.. Semoga diberi kekuatan dan kesempatan oleh-Nya ya Mas, Insyalloh.

    Maaf kalo banyak salah ngomong( menungso nggih Mas)

    hormat dari Branjang buat Mas Zadel(the wiseman) dan Dik Niko Fongers( 21 th pinter eram masalah Fongers)

    salam takjim.

  53. Nuwun sewu pak Zadel, maaf kalo kurang adab, nanti saya asok bulubekti ke Garut…..sirobroto pitono sinten to ingkang……….doso sepuluh purwo wiwitan ! Wah..kangen sekali pak Zadelretak, onthel dan budaya asli Indonesia mathukk-thuk.

    salam takjim.

  54. hahaha…kekejero kadyo manuk branjangan, kopat kapito koyo ulo tapak angin, Insyaallah menawi wonten wekdal saged pynaggihan wontening tlatah Garut….. matur nuwun guyonanipun mas Branjang … saestu ngantos lemes kringeten……… salam taklim

  55. kringete gumobyos tanpo larapan koyo binedahe kali brantas ing mongso udan… wautoo….alah..alah pemain ludruk Branjangkawat kok pingin ndalang.

    Pak Zadel, menopo panjenengan wonten trahipun Ki Nartosabdo ? jan pinter ndalang tenan iki.

    Jan kepingkel-pingkel..dorodokdok

    salam ndeprok and nggloso..

    buto cakil

  56. Kalau boleh sekedar menambahkan, kualitas suatu produk tidaklah selalu berbanding lurus dengan omzet penjualannya. Ada banyak variabel yang terlalu naif untuk diabaikan.

    Sepeda Phoenix yang hingga sekarang masih banyak dijual, tak selalu berarti secara kualitas ia lebih baik dari sepeda Burgers, Phillips, dll.

  57. @ Branjangkawat, zadelretak, niko

    Wuaduh, rumit ya. Antara ‘yang seharusnya’ dan ‘yang senyatanya’ kan tidak selamanya sinkron. Orang besar belum tentu populer, kan? Orang populer pun belum tentu orang besar. Kalau memang dia orang besar, kenapa tidak populer? Lha. Kok malah kita menyalahkan orang besar. Hehe…

    Di kampung saya, seorang maestro, empu wayang kulit, bisa kalah kaya dari penjual souvenir wayang berupa kipas atau gantungan kunci. Ordernya kalah banyak. Juga empu keris, kalah dari penjual peralatan pengantin Jawa. Sineas besar kita, bisa saja kalah kaya, kalah populer dari juragan sinetron.

    Rasanya, kita tidak akan selalu bisa mengukur segalanya dengan mistar yang sama…

  58. @ Anomali ya Pak Wongeres, semua bagus kok bangkrut! Quality,demand,design,price semua menunjang terjadinya proses transaksi, lha kalau semua bagus kenapa bisa collaps,there must a reasonable story behind, interesting story ya bos! Perbandingan harus yang semacam, empu Jenoharumbrojo dengan empu sedah nggak bisa dibandingkan, yang satu produsen Duwung yang satunya Sastrawan, gak bisa dibandingkan! Yang bisa sebagai perbandingan adalah produk serupa dan dalam kurun waktu yang sama, itu baru bisa diperbandingkan! mungkin nggak General motor sekarang kena krisis tapi Toyota nggak kena? Sekarang GM kena krisis( hampir collaps, udah nyampe leher) tapi Toyota cuman terpengaruh sedikit misalnya. TYT mungkin lebih kuat permodalannya dan produknya lebih diminati di eropa ato di amrik, apalagi di asia karena beberapa alasan, competitive dari price wise atau technologi sekalipun, misalnya! Gak bisa yang punya Mitsubishi corp dibandingkan dengan Kramayuda tiga berlian kan? harus produk semacam dan kurun yang sama. Fongers, batavus,gazelle dan simplex adalah contoh kasus yang sangat menarik, pasti ada alasan yang sangat nenakjubkan! Empu Jeno beda kurun dengan Ni mbok Sombro misalnya gak bisa dibandingkan, kalau Yamaha dan Honda tentu bisa, Nokia dan motorola bisa! semacam, sesegmen,sekurun waktu, pasti ada kelebihan dan kekurangan yang bisa diukur! Bukan pembuat peyek( gorengan) yang mensuplai ke carrefour dan duwitnya dibandingkan dengan yang punya Carrefour Kan ? salam

  59. maksud saya, Fongers,simplex,gazelle dan batavus punya produk yang sama( sepedah) dan berproduksi, juga berkompetisi di era yang sama, jadi kalau ada masalah global WW1 ato ww2 kan merasakan semuanya( apalagi negaranya sama) pertanyaan saya kenapa F dan S ambruk sedangkan G dan B masih bertahan, itu saja ! Pasti ada yang tahu alasanya kenapa. Mungkin para Pinisepuh pirso, jadi buat info saja, dan bukan marah pada Fongers kenapa tutup lho.

    salam ngengkol.

    Nb. pak Zadel jadi brangkat ke Garut?

  60. nah sahabat OPOTO udh mulai muncul lho mas branjang……. bakalan rame kancah tegal kurusetro……..hehehe
    Insyaallah saya sowan ke Garut nonton klithikan yg tdk pernah colaps mskpun produk prinsipalnya semaput….. dan yg penting bs ketemu den mas Branjang…..
    Mas Wongeres sugeng tetepangan..salam

  61. Nuwun inggih Denmas Zadelretak! jadi bisa belajar banyak dari dsdulur-sedulur yang bahkan belum pernah bertemu ya Denmas. Klithikannya pasti rame( bakule bakal ra ketok bokonge nggih Den…)dodol klithikan nyambi dodol sego pecel jan jossss..nggak usah pake bayem, zat besi pasti melimpah ruah, kuning mbleketrek. Ntar kalo belanja klithikanya kebanyakan, titipin saya Pak….( Priyantun Jawa tengahan kok yo ngerti semaput …dawah mustakane gedadug lingire mejo, wutah ludirane…derokdokdokdok..cess..cess ngences ndelok Fongers-e Denmas Niko dadi ngences). Oh inggih sugeng tepang nggih mas Wongeres( santun dan batine jeru ),

    Saya juga pingin bertemu dengan Denmas Zadel sambil dengerken capingggg nggunung..

    salam takjim

  62. Cak Branjang, maturnuwun tepanganipun.

    Gombloh, musisi kebanggaan Suroboyo menjadi lebih populer di kancah musik nasional ketika membuat album serial ‘Gila’ yang dibikin lebih ngepop. Publik akhirnya (lebih) banyak mengenalnya sebagai penyanyi lagu-lagu semacam itu, bukan lagu “Nadya & Atmosfera”dll, karya seriusnya di awal karir.

    Batavus dan Gazelle, setau saya yang awam ini bisa bertahan juga karena memproduksi sepeda-sepeda jaman sekarang, bukan mempertahankan sepeda onthel, meskipun 2007 lalu mereka membuat edisi nostalgia.

    Saya menganggap diskusi ini menarik, sambil berharap para pakar kita sudi memberi pencerahan. Pertanyaan kritis Cak Branjang dan Mr Zadel sungguh brilian. Tetapi, kalau hanya dicukupkan seperti itu justru bisa kontraproduktif terhadap kecintaan pada sepeda onthel ini, yang apa pun alasan kecintaannya telah menghasilkan banyak kebaikan, antara lain ya saya jadi kenal Panjenengan sedaya.

    Cak Branjang, kok tahu batin saya jeroo… banget kalau pas tanggal tua seperti ini 😀

  63. Mas Rendra, salam kenal juga dari kampung Potorono.

    Ayo bantuin ngomporin para pakar biar kita dapet pencerahan. Tapi jangan pakai istilah yang ‘medeni’ ya, Kurusetro? Hehe…

    Seperti kata Cak Branjangkawat, jangan sampai ini cuma jadi semacam luapan ‘kemarahan’ saja atas apa yang tidak mampu kita kuasai. Juga agar tidak sekedar mirip suudzon. Nanti jadi seperti budaya lalu kita: ketika si tertuduh sendirian harus menjelaskan bahwa dia tidak seperti yang dituduhkan.

    Saya yakin, ada jawaban yang lebih memuaskan dari itu semua.

  64. Den Mas Wong and Den mas Zadel,Ah njenengan bisa aja, saya ini dukun tiban mas Wong, tiban klopo..he..he… Saya mungkin nggak ke Garut, kalo pengajuan potongan diundur bulan depan nggak disetujui..cut-nya orang syuting enak, lha gaji sepanjang tahun di cut..dadi nglokro …ntar saya mau pinjam Prabowo aja, semoga boleh ya mas Wongeres. Denger2 banyak politisi kena ISPA habis Deklarasi di Bantargebang betul mas Wong..? Mas Wong, Pak Zadel sudah termasuk dewan pakar, jadi statements-nya kemarin udah bisa jadi pakem.

    wah jadi tambah saudara….Slamet dan sehat buat semua..amin.

  65. Kurusetro kurang menakutkan mas Wong,..kalah ama Pasetran Gondomayit…tapi pake AXE pasti OK.., wah saya kayaknya jadi Durmogati ini…Pak Zadel, jadi Begawan Abiyoso, mas Wong, Begawan Bismo..man..man jumino man, lama gak nonton wayang bos. ngiler..nih.

    salam.

  66. Mas Branjang, lha wong sekarang racun saja dikasih gondowangi kok. Dan kita sibuk memilih mana yang paling kita suka harumnya. Hehe…

    Sudut pandang, Mas. Banyak kepala akan lebih menarik. Saya pernah mendengarkan sinyalemen Mas Andyt, salah satu pakar di sini juga, bahwa sepeda Swift, produk premium dari Simplex yang dijual dengan harga mahal itu ikut mempercepat bangkrutnya Simplex!

    Makaten, Pak Besut…

  67. Boleh debat tapi hati harus tetap adem, saling menjagalah, ojo saling Rumongso. ojo Dumeh man…
    peace onthelis.

    Buat saya fongers memang special. tak bukan karena material ato kelengkapannya, tapi memang karena Merk fongers ‘kena’ banget di kalbu saya sih.

    entah yang lain,demokratis euy…

  68. Mas Wong, lha iya Swift itu juga masih ada silang pendapat, yang satu katanya produk ini laris manis dan yang lain bilang produk gagal atau bahkan masih Konsep! tapi yang paling penting nambah saudara ya mas Wong.

    Mas Erwin, tentu mas, tanggal tuo wis prei sate jadi adem terus( nyekukruk..he..he..) aku juga ada BB 60 karo karel 1 ng Jatim, di bandung melihara yang warisan aja, tapi baru dapet G no. 3,jepit stang asli, gir tulisan,uk 24,heren, mung 700 ewu..suerrr

  69. sekarang kan biru vs merah vs kuning,he..,tp yg biru masih diatas angin..,tumben gak ada ijo..,mungkin yg ijo jatah mantri aja kali ya..,he.,

  70. HIDUP JOGJA , KOK ORG ORG JOGJA DOANG NGOMONG FONGERS ( AKHIR-AKHIR INI ) DAN NDAK JELAS NGOMONGKE OPO TO MAS KOK NGANGGO ABANG, IJO, KUNING PASTI NGOMONG BOB MARLEY : NO NGONTEL NO LIFE .

  71. HORE SAYA BARU MELINTAS pOTORONO…..WAH MEMANG BNYAK ONTHEL KELILINGAN…… TP HARI INI PALING NIKMAT TERNYATA SAYUR LOMBOK IJO DAN WALANG GORENG DI SEMANU…HEHEHE

  72. Iya Niko,biar yang terbaik dan teruji aja kan yang bisa survive he..he. btw kok jawabanya gak reasonable ya,he..he..he.. does not make sense at all gitu loh, padahal kenyataannya,…mercedez tetap laku, meskipun dijual 4 X lipat Daihatsu kan?

    wassalam.

  73. saya jd ingat para kyai selalu mewejang… percayalah pd kekuatan doa, maka berdoalah selalu pada Tuhanmu………… mungkin dulu pemilik Fongers dan simplex belum memperoleh atau lupa atas wejangan itu…….. ya jadilah colaps……….. jaka sembung naik fongers .. nyambung gak ya, habis kok tdk ada yg sudi menjawab pertanyaan mas Branjang… yo jadinya pasrah waelah… hehehe………..

  74. @ Denmas Zadelretak,

    Menawi jawabanipun makaten Denmas, kulo bade sowan pertapan sokalima!

    Wakne gondel hopeless kulo!, Ono opo Adicuni? ketrajang barisan mengsah, ketoke Ngastina bedah dino iki.! Yo wis bareng sisan mundur karo aku…he..he.

    nembe kondur Denmas…, njlajah Kuto milangkori. Potorono joss Denmas Zadel, sueerr.

    salam taklim

    buto cakil.

  75. nun injih denmas Branjang……….. kadyo kajugrugan wukir sari sarto kaluberan samodro madu dupe pirso nawolo saking panjenengan…….. hehehe… posisi sy msh di jogja mas… td klinteran kliling tlatah sleman ngiras ngupadi lungsuran pit tp kok tinggal phonik cinten……..
    gmana kbar HH60 nya…siap digoes di nggarut to denmas…….

  76. Waduh… jan pinter2 tenan mas Branjangretak karo Mas Sadelkawat. Banyak masukan, banyak perbandingan, banyak oleh-oleh. Hanya sebuah fanatisme saja yang mungkin sulit diterjemahkan. Yen wis gandrung kuwi, paribasan dipalangono wanodya kang sulistyaning warno, yo ora bakal kepencut. tetep pilih…………….onthel.

  77. Mas-mas semua, saya punya onthel yg sdh gak ada merknya tapi saya yakin itu fongers karena ada logo FG di stenlis pangkal garbu, trus ada nomor DZ 55 dibawah stang, nomor T14968. tolong di kasih infonya apa memang bener fongers trus tahun berapa pembuatannya. matur nuwon ….

  78. saya ada speda tinggalan Fongers HF60 no frame 3016-90, buatan tahun brapa?, sayang tidak begitu lengkap, yang penting asyiiiiiiiiiiiiiiik makainya, wass

Tinggalkan Balasan ke pakde parno Batalkan balasan