SEPEDA CAP BANTENG

Ditulis pada April 16, 2009 oleh laexs

Selamat siang,

Ini sepeda punya temenku namanya pak Petit W, beliau seorang onthelis kesepian dari Palu. Karena beliau telah mencari reverensi kemana mana dan belum mendapatkan hasil maka beliau mengirim foto tersebut untuk mohon pencerahan dari rekan rekan. Merek sepeda tersebut banteng dan sangat besar arti dan kelanjutannya bagi beliau.

Salam

Xk dan Petit W

Cap BANTENG

Warna two tone

Stiker masih sangat jelas

Made in Japan

Frame number

Merk sepeda yang menggunakan merk lokal ternyata banyak banget ga hanya cap Banteng ada juga merk seperti di bawah ini

photo-0013 Sekilas mirip banget dengan merk PHILLIPS tp ternyata merknya SINGA SUPER…Untung bukan raja singa

85 thoughts on “SEPEDA CAP BANTENG”

ayahakip pada April 16, 2009 pukul 12:05 pm berkata:

wahaah ada cap mocong putih ga ya

Balas ↓
ayahakip pada April 16, 2009 pukul 12:06 pm berkata:

eh ko duluan sih
pada kemana hayo
untung anak anak dah pada pulang
dah sepi ruang IT

Balas ↓
P'DE sektor2kemayoran pada April 16, 2009 pukul 12:35 pm berkata:

iya betul di indonesia kira-kirea Era 50-60 ude memproduksi sepeda onthel lokal tapi masih kalah pamornye sama sepeda buatan belanda,inggris,jepang atawa china,dikarenakan sparePart sepedanya masih tersedia banyak dari luar dan juga waktu itu peralatan untuk membuat sepeda di Indonesia masih kurang/belum ada,saya pernah lihat di suatu bengkel diwilayah tebet ade frame sepeda onthel emblemnya gambar burung kecil bertuliskan made in indonesia.

Balas ↓
diar PSHG pada April 16, 2009 pukul 12:38 pm berkata:

Kaya nya buatan sepanyol tuh..yang dipake matador-matador gituh

Balas ↓
prayogo pada April 16, 2009 pukul 12:48 pm berkata:

Weleh-weleh yang punya partai kalo tau bisa diclim punya dia, kalo gitu aku mau bikin logo mersi dah…dan pasti lebih unggul.

Balas ↓
menjanganku pada April 16, 2009 pukul 1:02 pm berkata:

sy jg pernah liat di salah satu penjual onthel di Tangerang..tadinya sih sy kira merk kecap….

Balas ↓
iyung pada April 16, 2009 pukul 2:23 pm berkata:

sama di tarakan jg ada onthel banteng dan yg jelas di punyai kader banteng tersebut…..

Balas ↓
zipoer7 pada April 16, 2009 pukul 2:25 pm berkata:

Mateb banget nih om admin, dapat aja koleksi sepeda ontel tapi ini taon berapa ya?

Balas ↓
pung pada April 16, 2009 pukul 2:48 pm berkata:

sepeda bagus.., ayo selamatkan onthel merek dari indonesia..

Balas ↓
irmanov pada April 16, 2009 pukul 4:59 pm berkata:

wah sepeda ini pasti ikut Blok M

Balas ↓
- Agus pada Juni 18, 2021 pukul 3:39 pm berkata:
  
  Pabrik sepeda cap banteng sudah tutup sekitar tahun 1995.
  
  Balas ↓
sadiasada.wordpress pada April 16, 2009 pukul 5:31 pm berkata:

seru juga bs ngoleksi brand lokal… 😀

ato jangan2 ini adalah housebrandnya Indonesia pada masanya, seperti “DWI WARNA” produksi BATAVUS, atau “POLISI” produksi “LOCOMOTIEF”

_semua sesuatu_

Balas ↓
kurnia pada April 16, 2009 pukul 10:59 pm berkata:

saya pernah lihat sepeda cap banteng di daerah tasikmalaya (sekarang berada di bengkel sepeda perlu restorasi) kebetulan kondisinya kurang bagus kalau dibandingkan dengan sepeda cap banteng milik pak Petit W.

Balas ↓
xk pada April 17, 2009 pukul 8:14 am berkata:

Terima kasih admin dan rekan rekan semua,
Pemilik sepeda tersebut (Pak Petit) ingin lebih cerah tentang sepeda tersebut misal produksi tahun berapa, merek asalnya apa dll. Karena sepeda tersebut beliau peroleh masih dalam bentuk terbungkus plastik (baru) disebuah gudang tua, dan beliau punya rencana jikalau cerah adanya sepeda tersebut akan menghuni sebuah musium ataupun apa namanya yang beliau kelola.
Mohon pencerahan dari rekan rekan pakar onthel semuanya…
Merdeka…..!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Balas ↓
Ki Dem@ng pada April 17, 2009 pukul 8:41 am berkata:

@ xk

Kalau lihat Tanduknya kayak kumis Mbah Umar ( Si Raja Singa ..eeehh keliru !!! maksudnya Si Raja Panggung ) …….he…he…

Salam.-

Balas ↓
adit KOTA pada April 17, 2009 pukul 8:42 am berkata:

Akhirnya kita membahas onthel karya anak bangsa juga nih,onthel merk itu sempat saya lihat dijual di daerah pintu air tangerang.Ada yang bisa menambahkan informasi tentang merk Indonesia yang lain ga?biar menambah wawasan dan kebanggaan

Balas ↓
puji pada April 17, 2009 pukul 9:52 am berkata:

cap banteng banyak di pakai para petani dan pedagangkecil di daerah pantura mulai jkt sampai cirebon……berarti wktu itu industrinya cukup maju…hidup onthel dlm negeri…… mas hardi.?

Balas ↓
Mbah Roko pada April 17, 2009 pukul 10:48 am berkata:

Entah bener entah enggak, sekadar tebak tebak buah manggis dan agar tidak terlalu panjang lebar karena kalau terlalu panjang kasian ibu ibu dan kalau terlalu lebar bikin kecewa bapak bapak, menurut penerawangan mata mbah yang sudah rabun dan kriyip kriyip ini kayak sepeda Royal ya, uhuk….3x (panjang juga akhirnya)

Balas ↓
okidikarawang pada April 17, 2009 pukul 12:51 pm berkata:

Cap Banteng,,ya sayang di urutan ke-3 mas..bwakakakak

Balas ↓
okidikarawang pada April 17, 2009 pukul 12:52 pm berkata:

@Beh Diar
cap banteng nya made in japan jelas,,mungkin juga kalo banteng jepangnya jadi WNS, ( warga negara spanyol) hihiihih

Balas ↓
hedwigs pada April 17, 2009 pukul 1:16 pm berkata:

betul juga mas ADIT KOTA, saya juga sempet ngelihat yang dipintu air tangerang, tau kayaknya masih belum laku tu…….

Balas ↓
diar PSHG pada April 17, 2009 pukul 1:54 pm berkata:

Produk lokal boss…entah Bandung ato Surabaya..

@ Oki..mun di Garut aya onthel merek Domba..percaya Ga?

kalo merk PICNIC mah percaya… 😀

Balas ↓
sahidnugroho pada April 17, 2009 pukul 2:29 pm berkata:

Sebetulnya sejarah keberadaan merek-merek sepedaonthel lokal perlu didokumentasikan dengan baik, mumpung artefak-artefaknya masih ada. Dokumentasi ini penting sebagai materi studi sejarah industri sepeda onthel di Indonesia. Di Jogja juga beredar beberapa merek lokal, nanti saya akan coba juga dokumentasikan lebih lanjut, untuk diskusi lebih mendalam.

Balas ↓
duddy paskas pada April 17, 2009 pukul 3:12 pm berkata:

weleh….weleh…gak ngira ada sepeda kayak gtu…he..he…kereen juga….

Balas ↓
vembri_affiano pada April 17, 2009 pukul 9:20 pm berkata:

Kok..ada juga merk banteng..mentang2 Pemilu trus muncul merk banteng ehehehehe

Balas ↓
hardi pada April 17, 2009 pukul 9:32 pm berkata:

memang itu di buat supaya semua lapisan masyarakat bisa ikut menikmati ontel bersama-sama

Balas ↓
Bakri_POL LAMPUNG pada April 17, 2009 pukul 9:47 pm berkata:

Warnanya bagus

Balas ↓
guntur pada April 18, 2009 pukul 12:01 am berkata:

buatan jepang tuh

Balas ↓
guntur pada April 18, 2009 pukul 12:01 am berkata:

skitar tahun 1950

Balas ↓
fredy BOM pada April 18, 2009 pukul 12:34 pm berkata:

ditempatku,banjarbaru kal-sel ada jg yg merknya GADJAH

Balas ↓
PARCELSUS pada April 18, 2009 pukul 1:14 pm berkata:

@pak Freddy, cap gajah Singapore ya, kalo gajah duduk Bandung.

@ OKIDIKARAWANGURANGBANDUNGGEDEDISEBERANG, Sepeda ini orisinilitasnya 14,4 %, partnya susah dicari, sama dengan cap beringin….ADA PELG 36 KARAT BOS?

Balas ↓
amir pada April 18, 2009 pukul 3:36 pm berkata:

ada juga saya liat sepeda merk Turangga dan flying pigeon…… bauatn mana ya..

Balas ↓
mbing ampelas pada April 18, 2009 pukul 4:38 pm berkata:

aku jg pernah liat di bengkel di ambarawa apa itu bikinan lokal ya mungkin sepeda bung karno

Balas ↓
ndes pada April 18, 2009 pukul 7:22 pm berkata:

Bung Karno mah konon maniak Fongers, arloji Rolex, mbl chrysler……….. kayaknya cap banteng muncul setelah bung karno lengser……..

Balas ↓
adit KOTA pada April 18, 2009 pukul 8:52 pm berkata:

Flying pigeon buatan china bos….gambar merpati kan..dekat rumah ada,punya pemilik warteg.
Kalo Turangga made in Indonesia asli…..

Balas ↓
amir pada April 19, 2009 pukul 7:09 am berkata:

tks mas adit.salam kenal

Balas ↓
marcopolo pada April 19, 2009 pukul 11:11 pm berkata:

Ketika jepang menjajah asia , bukan saja nilai-nilai budaya , politik , dan sosial bangsa jepang yang dibawa dan diperkenalkan tetapi juga kepentingan ekonomi , asia yang dulunya kurang begitu akrab dengan produk jepan jadi mengenal dan mulai menyukainya , sampai era PD ke II selesai ,berlanjut sampai sekarang , semua masyarakat asia mengkonsumsi produk negara matahari terbit ini .
Pada tahun 1950 pasar Indonesia terbuka lebar akibat belanda dan produk bangsa Eropa lainnya mengalami kekosongan , akibat sentiment kebangsaan yang masih mewarnai akibat PD ke II dan ingin kembalinya belanda menjajah Indonesia , hal ini di manfaatkan jepang dengan membuka relasi dan keagent an di Indonesia termasuk produk sepeda , ada beberapa perusahaan jepang yang mengekpor ke Indonesia al :
H.Tano’s -motomachi Kobe japan , dengan merk yang di Indonesiakan seperti Merdeka , Garuda , Arjuna , Diponegoro ,Bidadari , Semangat ,Sarinah , Djempol , Sinar dll
Miyata Work – Ota-ku Tokyo Japan , sepedanya merk Mister dll.
Nichibei Fuji Cycle Co.LTD Minami-ku Osaka , merk Fuji .
Asia Bike – Fukushima-ku – Osaka japan
Dan banyak lagi pabrik sepeda jepang lainnya yang bisa saya tampilkan tapi terlalu panjang daftarnya .
Salah satu keagent an yang memesan dan mendatangkan sepeda dengan merk-merk sendiri seperti merk diatas salah satunya adalah :
Siong ling CO.LTD -Ikuta-ku Kobe japan ( kantor pusat ) dan dibeberapa kota besar di Indonesia dengan nama SIN HWA HIN & CO , Medan , West Borneo , Soerobojo , Djakarta .
Sepeda banteng diatas adalah salah satu produk japan yang ada di Indonesia , dan setahu saya selama ini sampai tahun 1960 akhir , kita belum ada pabrik sepeda secara full , yang ada selama itu adalah PABRIK PERAKITAN ( bagaimana bisa buat sepeda , jarum saja kita belum bisa buat dan sampai sekarang masih made in China ?????)
Salah satu ciri khas sepeda jepang adalah ukuran nya yang tidak umum utk sepeda Eropa yaitu 21 ” , istilah kita adalah 22 pendek., 22″ , 23″ 24 ”
Dari segi kwalitasnya cukup bagus bahkan hampir sama dengan sepeda Eropa , salah satunya karena bangsa jepang sangat menguasai ilmu Metalurgi sejak ratusan abad yang silam dan pengetahuan mereka tentang Tinanium sebagai pengeras baja sudah dibuktikan oleh para empu pembuat samurai yang sanggup memutuskan paku !!!
Salah satu komponen utama yang sangat vital adalah batangan Ass .
Ass penggerak apa saja , perlu kekerasan agar anti gesek dan tidak mudah aus ,hal itu bagi orang jepang sudah bisa buat sejak awal abad 18 , dengan banyak belajar dari orang barat.
Maaf , ulasannya agak panjang .
Sekian dulu , salam onthel
YUDI

Balas ↓
adit KOTA pada April 19, 2009 pukul 11:37 pm berkata:

Terima kasih pak Yudi…..jadi tambah pinter nihh…,betul juga pak..didekat rumah saya kata beberapa pemilik bengkel sepeda senior katanya ada perakitan sepeda merk tertentu,dan saya inget kata seorang penjual pisang yang tak kejar pake motor lantaran pake onthel merk terkenal;katanya waktu menolak rayuanku untuk menjual onthelnya…”sapeda ini mah tidak saya jual..bapak sudah make ni sapeda sejak muda..bahkan bapak liat sendiri waktu sapeda ini dibuat diatas api”…..nah lo….
mohon maaaf bila ada yang tersinggung,
Salam kenal juga buat mas Amir

Balas ↓
Aponx pada April 20, 2009 pukul 12:49 am berkata:

Kayaknya dulu waktu launching di lapangan banteng kali yeee, makanya jadi cap banteng….coba kalo launchingnya di lapangan tembak pasti merknya cap tembak.

Balas ↓
rend pada April 20, 2009 pukul 8:31 am berkata:

mas Yudi memang pecinta onthel sejati .tks pencerahannya.salam dr karawang

Balas ↓
okidikarawang pada April 20, 2009 pukul 10:04 am berkata:

@Beh Diar
,,kalo di karawang ada juga cap padi dan kapas,,buatan mana tah eta beh,,bwakakakakak
hiks,,beh ari cap domba di produksi di garut na di mana?,,di situ regang apa??bwahahahah,,
sono ka babeh kyu euy,,salam beh.
@PARCELSUS..
anda urang bandung?,,pelk 36 kasih aja ka saya>>tapi aa teh saha nya?,,salam kenal nya

Balas ↓
sekjen pada April 20, 2009 pukul 12:24 pm berkata:

Nambahin ah…

1890, sepeda pertama kali muncul di batavia dengan merek Rover seharga 500gulden, pedagang sepeda pertama Mr Gruyter seorang bangsawan belanda, tokonya ada di wilayah Gambir. (buku: jaarboek van Batavia en Omstreken,1972)

tahun 1937 menurut buku tersebut sepeda di Batavia sudah berjumlah 70.000 sepeda, merek yang paling beken saat itu adalah Batavus dan Releigh (diproduksi mulai 1904), Mr. Andries Gaastra adalah orang yang pertama membuat sepeda bikinan sendiri di Batavia dengan merek Gaastra 1939. (wartakota 17/4)

“setahu saya selama ini sampai tahun 1960 akhir , kita belum ada pabrik sepeda secara full , yang ada selama itu adalah PABRIK PERAKITAN ( bagaimana bisa buat sepeda” saya sangat sepakat dengan pemikiran Mas Yudi, namun.. saya pernah diperlihatkan sebuah buku kuno berjudul “Toekang Sepeda” karya Van de Jook 1932 terbitan balai poestaka.. katanya tentang panduan membuat sepeda (saya sangat napsu dengan buku ini).. sepertinya di buku ini akan menjawap rahasia pertanyaan2 kita selama ini.. secara psikologis apabila buku itu di karang 1932, kmudian dibuat pabrik (entah pembuatan/perakitan) th. 1939.. berarti 30 tahun kemudian 1960an (menurut mas yudi), waaahh… sepda sudah macem2 tuuh…sehingga kalo saya angkat isu tentang..”yakinkah orisinalitas onthel anda..?”
Waaahhhh rame nih..!!!

oia, mohon kalau ada ilmu peronthelan mohon disertakan pula referensi buku/beritanya biar makin yakin… jadi gak katanya..katanya…

Balas ↓
okidikarawang pada April 20, 2009 pukul 12:35 pm berkata:

@Kang Fahmi
,,,akang bukan hanya sekedar SEKJEN,,tapi TEACHER PERONTELAN juga nya,,hiks,,huebatatattttt,,

Balas ↓
okidikarawang pada April 20, 2009 pukul 12:37 pm berkata:

@Pak Rend
Sudah sembuh pak?,,sepi tanpa hadirnya bapak,,

Balas ↓
van k van pada April 20, 2009 pukul 1:08 pm berkata:

wah sekjen dah jadi guru kayenye nih…….les pripat dong cing……..hiks

Balas ↓
mbah roko pada April 20, 2009 pukul 1:29 pm berkata:

nak sekjen ternyata kutu buku juga ya….uhuk….3x

Balas ↓
sekjen pada April 20, 2009 pukul 1:30 pm berkata:

hehehe… bole… Les Pripat 4 sks mata pelajaran : “Manajemen Peronthelan”…. bwahahahaha…

ada lagi nih sedikit klise….

“duluan mana nyampenya Motor atau Sepeda masuk ke indonesia?” hayoooo…?

silahkeun… yang punya inpo..

Balas ↓
wongeres pada April 20, 2009 pukul 1:35 pm berkata:

Waduh, tengkyu banget wawasannya. Kalau para guru macam Pak Yudi pada nggak pelit ilmu, murid bakal cepet pinter deh.

Tapi maap nih. Di bagian ini: “Salah satu komponen utama yang sangat vital adalah batangan Ass. Ass penggerak apa saja, perlu kekerasan agar anti gesek dan tidak mudah aus… ” (kenapa saya jadi kebayang yang lain yah?) 😀

Hehe… kendorin dikit ah, mikirnya…

Balas ↓
Iwan _Koetaboemi Tangerang pada April 20, 2009 pukul 4:06 pm berkata:

ehem ehem,,,, saya tahu sepeda itu pasti milik pentinggi PDI pada saat itu

Balas ↓
Bagus Kurniawan pada April 20, 2009 pukul 4:25 pm berkata:

Tjap Singa untuk laki-laki masih banyak dijual di Pasar Purworejo. Pertama kali saya lihat memang persis phillips tapi setelah penjualnya ngomong kalau itu merek Singa baru aku percaya. Sayang aku nggakbisa beli karena nggak ada uang meski murah sekali

Balas ↓
- Rio pada April 6, 2013 pukul 4:36 am berkata:
  
  Maaf Mas Bagus Kurniawan, saya ingin bertanya tentang sepeda onthel merk lokal yang dijual di Pasar Purworejo :
  1. Apakah saat ini masih ada penjual onthel merk lokal, disana ?
  2. Kira – kira kalau sekarang, brp harga kisaran – nya ?
  3. Apa Pasar Purworejo itu pasar yang ada di dekat Stasiun Kutoarjo ? Karena bbrp tahun yang lalu saya pernah dinas di Kutoarjo & melihat aktivitas jual beli sepeda onthel disana.
  Terima kasih.
  
  Balas ↓
hardi pada April 20, 2009 pukul 8:14 pm berkata:

pak rend keliatannya sudah ready lagi buat ngontel neh..selamat datang kemabli pak…

Balas ↓
pido pada April 20, 2009 pukul 8:36 pm berkata:

di palu bagian mana mas alamatx…? krn di palu taon tua yg bxk merk hamber itupn dari jawa asalx (transmigran).krn sy sdh berburu di daerah sulawesi… ngak perlu untk musium mas krn lbh cocok jd pajangan rmh…. mau di jual ngak??? he he he he ….. nadoyo org palu blG!!!

Balas ↓
pido pada April 20, 2009 pukul 8:43 pm berkata:

DI PALU MANA MAS PETIT?? BIAR KU JENGUK ONTELX…

Balas ↓
rian karat pada April 20, 2009 pukul 10:11 pm berkata:

temenku dulu jg punya sepeda banteng mirip bgt kyk gitu. di keni bawah sadel bukan no seri tp tertera tulisan polisi. karena di magelang sepeda kyk gitu dulu buat inventaris polisi.

Balas ↓
Bagus Kurniawan pada April 21, 2009 pukul 6:16 am berkata:

Di Pasar Sepeda Godean, ada satu pedagang yang masih punya sepeda dengan merek Singa

Balas ↓
xk pada April 21, 2009 pukul 9:55 am berkata:

Trima kasih rekan semua (maaf mewakili Pak Petit).
Pak Pido, agar bisa berkomunikasi dengan beliau mungkin saya bisa membantu melalui 0321 5151782. Tq

Balas ↓
diar PSHG pada April 21, 2009 pukul 10:19 am berkata:

Sekjen..dapet tirakat tuh sampe punya ilmu baru..

Balas ↓
sekjen pada April 21, 2009 pukul 12:37 pm berkata:

heu..ueh.. Kang diar..!! dari pada setress mikirin hasil pemilu..!!

Balas ↓
PETIT pada April 23, 2009 pukul 6:44 am berkata:

Assalamu alaikum wr wb…………
Salam buat seluruh onthelis Indonesia maupun mancanegara..
Sebelumnya saya minta maaf karena baru ikut nimbrung di forum ini, buat pak moderator saya minta ijin corat-coret dan saya ucapkan terimakasih banyak dan special buat mas Eka Pasomo juga terimakasih telah membantu saya untuk mencari informasi tentang “si Banteng”, ternyata banyak sekali tanggapan dari pecinta onthel tentang si Banteng, oya buat mas pido saya ada di jln Pemuda 18. silahkan berkunjung, dan buat seluruh dewan komentator dengan bangga saya ucapkan Terimakasih banyak telah menyumbangkan wawasannya. ( maaf seperti sambutan penerimaan piala oscar ) Wassalam…….PETIT

Balas ↓
xk pada April 23, 2009 pukul 12:04 pm berkata:

Merdeka pak Petit……, maaf jika sebelumnya selalu saya wakili nah inilah pemilik dari si banteng yang sebenarnya. Selamat bergabung di dunia maya tercinta ini pak…….

Balas ↓
pido pada April 24, 2009 pukul 10:29 pm berkata:

buat mas petit tunggu kedatanganku besok bro…..
kali saja mau gabung dgn komunitas sepeda yg baru ku bentuk dan pertama di palu (kempes kompa) kelompok pecinta sepeda kota madya palu…
pokokx di jamin brotherhood abbbis walau gabungan sepeda tapi hati tetap satu… promosi 33x he he he

Balas ↓
adit KOTA pada April 25, 2009 pukul 12:09 am berkata:

Buat mas Pido …saya sering dinas ke Palu mas…komunitasnya nongkrong dmana?

Balas ↓
PIDO pada April 25, 2009 pukul 9:20 pm berkata:

MAS PETIT:SEORANG POLISI YA…?? KRN SEHARIAN CARI DI JLN PEMUDA 18 TERNYATA KANTOR POLRESTA PALU ITU BRO…
UNTUNG NGAK DI TEMBAK SAMA POLISI YANG LAGI PIKET HE HE HE.. NGAK SALAH LAGI SEPEDA MAS PETIT EXS POLANTAS JADUL,PASTI MSH ADA DI GUDANG POLRES BANTENG2 LAINX…. MINTA NMR HPX DONG MAS BIAR NGAK DI DOR…????

MAS ADIT KOTA MANA? KOTA MOBAGU AT KOTA RAYA? KTA BIASA KUMPUL HARI MINGGU SORE DI TAMAN RIA,HARI MGGU PAGI DI GEDUNG JUANG BUNDARAN HI PALU… BENGKEL JLN RAJA MOILI UJUNG JEMBATAN3,SEKRET SEMENTARA JL TJG DAKO KONTER PULSA CIPTA 151.

Balas ↓
PIDO pada April 25, 2009 pukul 9:28 pm berkata:

MAS PETIT:SEORANG POLISI YA…?? KRN SEHARIAN CARI DI JLN PEMUDA 18 TERNYATA KANTOR POLRESTA PALU ITU BRO…
UNTUNG NGAK DI TEMBAK SAMA POLISI YANG LAGI PIKET HE HE HE.. NGAK SALAH LAGI SEPEDA MAS PETIT EXS POLANTAS JADUL,PASTI MSH ADA DI GUDANG POLRES BANTENG2 LAINX…. MINTA NMR HPX DONG MAS BIAR NGAK DI DOR…????
MAS ADIT KOTA MANA? KOTA MOBAGU AT KOTA RAYA? KTA BIASA KUMPUL HARI MINGGU SORE DI TAMAN RIA,HARI MGGU PAGI DI GEDUNG JUANG BUNDARAN HI PALU… BENGKEL JLN RAJA MOILI UJUNG JEMBATAN3,SEKRET SEMENTARA JL TJG DAKO KONTER PULSA CIPTA 151.

Balas ↓
PIDO pada April 25, 2009 pukul 9:31 pm berkata:

SORY BRO TERKIRIM 2X GARA2 NGANTUK KALI HE HE HE…

Balas ↓
JB pada April 25, 2009 pukul 11:41 pm berkata:

test…drive dunk// keren juga tuch

Balas ↓
PETIT pada April 26, 2009 pukul 11:51 am berkata:

4771997 mas pido

Balas ↓
xk pada April 26, 2009 pukul 8:06 pm berkata:

wah gayung bersambut tuh pak Petit,
Ngomong ngomong Polisi atau tahanannya pak Pido, kalo udah ketemu kabari ya…., whahahahahhaaa……..

Balas ↓
PIDO PALU (P2) pada April 26, 2009 pukul 8:37 pm berkata:

WAH LEGAH RASANYA BISA BERBICARA DENGAN MAS PETIT,INSAALAH BESOK KTA COPY DELTA N LEBIH SEGAR LAGI LIAT SI BANTENG….. MAS XK JANGAN CEMBURU YA HA HA HA….

Balas ↓
xk pada April 27, 2009 pukul 8:45 am berkata:

Bisa bisa aja pak Pido ini, wakakakakakaa……selamat ngonthel bareng. Salam buat rekan rekan di Palu, usulan aja gimana kalo pake nama Pido Hamer kayaknya lebih keren (dulu waktu sekolah ada temen juga dari palu trus dipanggilnya hamer, kebetulan waktu itu era film hamer itu lo……..)

Balas ↓
PETIT pada April 27, 2009 pukul 9:27 am berkata:

betul itu mas eka tapi orang palu sebenarnya nggak mau dipalu karena bisa mbendol kepalane mas kalau dipalu (palu=hammer=martil) he he he

Balas ↓
mbah roko pada April 27, 2009 pukul 11:51 am berkata:

Mesakke maneh wong pati nak petit, ora entuk nguyuh neng pati. Lha kalo dikampungnya embah laki laki ndak boleh menikah dengan wanita sekampung, percaya nggak ? (mbah dulu mo nikah dengan cewek sekampung juga ndak boleh, akhirnya ya dapet mbah uti itu), uhuk……3x
Keliatannya onthelis palu udah mulai tumbuh subur ya nak Petit, sekali lagi uhuk…3x

Balas ↓
aldy pada Mei 12, 2009 pukul 2:02 pm berkata:

saya liat ada tukang kerupuk yang pake merk banteng juga.
kalo say punya merk TURANGGA gambarnya kuda, produk mana ya ?

Balas ↓
masmet pada Juli 24, 2009 pukul 11:02 am berkata:

Banyak merk sepeda yang mirip-mirip dengan merk sepeda terkenal. Itulah bisnis. Banyak merk rokok yang mirip dengan merk rokok terkenal. Itulah bisnis. Jangan malu dengan merk lokal. Yang penting dionthel terus. Dionthel ke mana-mana…Biar jadul asal gaul…

Balas ↓
ngurah pada Januari 1, 2011 pukul 6:11 pm berkata:

Saya punya Batangan sepeda Banteng
yang saya tidak tau sebenarnya sepeda ini di produksi di daerah mana sich?

Balas ↓
Agung pada Januari 24, 2011 pukul 2:36 pm berkata:

Saya punya sepeda merk Phoenix
di belakangnya tertulis Wing S276
kira2 produksi tahun berapa ya sepeda tersebut
dan termasuk onthelis gak ya

Balas ↓
mudjahit pada Juni 9, 2011 pukul 2:15 pm berkata:

Kulo nuwun.. saya juga dapat onthel merknya
” Tokyo Cycle”… aku juga udh nyari infonya tapi belum ada yg tau….
Terima kasih bila ada yg mau kasih info.

Balas ↓
Didit Ember pada Juli 12, 2011 pukul 9:53 pm berkata:

saya jga baru dapat sepeda merk banteng di tukang rosok . tolong kalau ada foto sepeda banteng yang masih orisinil.

Balas ↓
didit kuncoro pada April 16, 2013 pukul 1:16 pm berkata:

aku juga punya sepeda ukuran 60 merknya cap djempol mas.

Balas ↓
alwi 3315E48E pada Juli 5, 2013 pukul 3:45 am berkata:

Salam kenal semua. Saya sedikit memberi info yg saya tau. Sewaktu saya dan kawan2 ikut restorasi kendaraan pada Proyek Museum Polri yang terletak di Jalan Trunojoyo Jakarta Selatan, saya liat ada sepeda Cap Banteng ini kurang lebih ada 3unit. Menurut keterangan petugas saat itu yg mengawasi proyek, sepeda ini dulunya dipakai polisi untuk patroli. Bahkan salah satu dari sepeda tersebut ada yg dipakai Bapak Alm AKBP(purn)Sukitman yg merupakan saksi mata yg berhasil lolos mengintai dan menemukan sumur yg menjadi tempat dibuangnya para jendral korban G30S/PKI di lubang buaya. Itu sedikit yg saya ketahui tentang Sepeda Banteng. Untuk tahun dan asal pembuatan sendiri saya kurang tau krn saya juga nubi hehehehehehe. Yah walaupun tidak bermerek eropa setidaknya merek tersebut mempunyai sejarah tersendiri untuk bangsa ini. Kalo punya lebih baik jangan dijual hehehehe. Kalau masih penasaran rekan2 bisa langsung melihat sendiri kesana krn dibuka untuk umum, terimakasih.

Balas ↓
koko pada Juli 9, 2013 pukul 10:55 am berkata:

permisi… mau nanya neh..kalo merk flying phoenix buatan tahun berapaan….katanya bapak yang jual sepeda merk ini dia dapat dari bapak nya dia sudah puluhan tahun katanya..mohon pencerhannya…

Balas ↓
beni pada Oktober 2, 2013 pukul 1:59 pm berkata:

aslm.wr.wb.
mohon izin masuk ke forum ini, saya punya sepeda merk vesting wetig gedep. mohon petunjuk tentang silsilah keluarga sepeda tersebut, dan populer dimasyarakat sebagai tunggangan/angkutan? terimakasih, salam onthel.
waslm.wr.wb

Balas ↓
parhan pada November 23, 2013 pukul 2:24 pm berkata:

ass…salam onthel, kebetulan saya juga memiliki sepeda cap banteng dengan seri V 1767 dan saya liat dibawah ada capa made in japan…saya mohon pencerahna maksudnya sepeda saya dobuat tahun sesuai seri apa gmn gitu

Balas ↓
Muhamad Maskur Wiracenter pada September 29, 2014 pukul 6:41 pm berkata:

saya lagi ngebagusin sepedah ini sama persis
dulu punya babeh .. banyak kenangan buat dia pas dulu patroli
soalnya itu kendaraan pertama dia. masalahnya sepedah ini udah karatan parah. tadi saya selesai amplas nih sepedah. minta tolong cara ngbagusinnya yang bener gmana?

Balas ↓