BSA Magelang Jogja

Ditulis pada November 4, 2009 oleh wong-cilik

Sedikit oleh2 dari perjalanan wong-cilik dan Fahmi Sekjen dari Jakarta menuju Solo

Mengagumkan dan tidak disangka-sangka…

Begitulah ekspresi kami ketika dalam satu hari perjalanan bersepeda dari Magelang menuju Yogyakarta. Bagaimana tidak dalam satu hari itu kami menjumpai 2 sepeda BSA dalam kondisi amat berbeda. Sebelumnya dalam perjalanan dari pusat kota Magelang menuju candi Borobudur di pinggir sawah kami menjumpai sepeda legendaris asal Inggris dengan model ladies dalam kondisi seperti ini :

dilihat sekilas ngga nyangka kalo ini BSA

sampe dilihat tulisan di gir depannya

tanda pangkat di tutup garpu depan

dan juga lambang bedil ciri khas BSA

Sepeda di atas milik seorang ibu petani yang ketika itu langsung terheran-heran begitu rombongan yang terdiri dari saya, Sekjen & teman2 VOC Magelang mengerumuni sepeda yang sehari-hari dipakai ke sawah.

Lain di Magelang lain lagi di Yogyakarta,

Sesaat memasuki kawasan jalan Malioboro kami (saya & Fahmi Sekjen) sepakat untuk beristirahat di tempat om Yudhi Marcopolo. Setelah beristirahat dan ngobrol ngalur ngidul tanpa diduga ternyata om Yudi mengeluarkan koleksi terbarunya…..tarik nafas…….dulu hanya bisa melihat dari foto di internet, kemudian melihat langsung dan memfoto dari jarak tertentu tanpa bisa memegangnya ketika di acara ontel Yogyakarta tahun 2007, tapi pada hari itu sepertinya keberuntungan sedang menghampiri saya. …BSA Airborne…alias BSA yang dipakai oleh para penerjun pada masa perang dunia ke 2….

Fahmi Sekjen

braket lampu cap 3 bedil

tulisan di bagian depan leher

logo dr transfer sticker

handle rem

rem depan

rem belakang

kunci model kupu2 utk buka/tutup pipa frame bagian atas

kunci utk frame bagian bawah

kunci setang

sadel

brooks

gir depan

nomer rangka ada di kuping hub as roda belakang

pedal posisi normal

pedal yg bisa digeser ke dalam

model pelek semi kotak

merk dunlop

ban Michelin

ukuran 26

edisi perang

posisi belum terlipat penuh

cuma bisa nyobain 😀

Birmingham Small Arms….Inggris punya legenda…..

61 thoughts on “BSA Magelang Jogja”

wong-cilik pada November 4, 2009 pukul 5:49 pm berkata:

spesial thanks utk :

Keluarga Besar VOC Magelang, om Yudhi Marcopolo dan Mas Towil Podjok

Balas ↓
laexs pada November 4, 2009 pukul 6:54 pm berkata:

Ngiler bosss…….

Balas ↓
Muhdie pada November 4, 2009 pukul 9:07 pm berkata:

BSA emang T O P euy…!!!

Balas ↓
den Bagus PODJOK pada November 4, 2009 pukul 9:19 pm berkata:

Wah, bung Fahmi & wong cilik, kok gak dibeli aja sepeda BSA punya ibu tsb. Sepeda ini layak dikoleksi, krn ada pangkatnya yg cukup tinggi, yaitu “sersan mayor”.

Kalau BSA-nya Pak Yudi Marcopolo tidak perlu diragukan lagi, sangat langka & diburu para kolektor di seluruh dunia…
Salam onthel dari Jogja…

yg pangkatnya trunojoyo 3 ada nggak ya ? 😀

Balas ↓
solokomunitas pada November 5, 2009 pukul 12:17 am berkata:

te o pe be ge te……

Balas ↓
okidikarawang pada November 5, 2009 pukul 7:10 am berkata:

Bungkuusssssssssssss cing,,,,

Balas ↓
kstraya pada November 5, 2009 pukul 7:11 am berkata:

salam dari KST PALANGKA RAYA… silahkan kunjungi weblog kami di kstraya.wordpress.com!

Balas ↓
tongki poc pada November 5, 2009 pukul 9:54 am berkata:

mantabs mantabs mantabs mantabs mantabs mantabs

Balas ↓
yonthit pada November 5, 2009 pukul 11:21 am berkata:

semakin banyak mengikuti forum ini,saya jadi semakin tahu,bahwa saya tidak tahu…-ndherek sinau,dr Klaten-

Balas ↓
prayogo pada November 5, 2009 pukul 11:34 am berkata:

Waduh…ayak-ayak wae, semakin diburu semakin bikin ngilu, alias ngiler melulu. Semakin komplit pengetahuan kita tentang keberadaan sepeda, meski tidak bisa memiliki minimal bisa melihat tidak langsung dari blog ini. Salam kagem Pak Yudi Marcopolo.

Balas ↓
Faj pada November 5, 2009 pukul 12:00 pm berkata:

pak yudi never ending incredible bicycle !

Balas ↓
sahidnugroho pada November 5, 2009 pukul 2:09 pm berkata:

Saya sudah lama menanti Pak Yudi ikut suatu karnaval sepeda dengan mengendarai BSA Paratroops…wah pasti keren dan sip untuk dipotret…dan kalau jalan macet…tinggal digendong saja he..he..he..

Balas ↓
DONNY PALAGOS M.O.C pada November 5, 2009 pukul 3:21 pm berkata:

BSA MEMANG SEPEDA YANG SIPPPPPPPPPPPPP

Balas ↓
chandra_kecil pada November 5, 2009 pukul 4:03 pm berkata:

Andaikan aku punya yang 650cc, pasti mantap cuuy…..

Balas ↓
Chandra meizir pada November 5, 2009 pukul 4:20 pm berkata:

melihat gambarnya aja sudah tertagum tagum…apalagi dapat memilikinya……. mana tahan dah.

Balas ↓
gAgaK rimaNg owner pada November 5, 2009 pukul 9:31 pm berkata:

Inii baruu sepeda B.S.A AirBond tenaan,gUd. .guD. .
Om Heru KOBA jeLi jg nii liat sepeda yg mantaaf kyk gni,hehehe

wc :
kapan nih koleksi gagak rimang mau ditampilin ?

Balas ↓
daeng ontjel'KOSTUM' pada November 5, 2009 pukul 11:20 pm berkata:

ck.ck..ck.ck…

Balas ↓
Andre Koopmans pada November 6, 2009 pukul 12:21 am berkata:

Wow ! that is e beautiful and very original BSA, even with WAR-tires still on it, and the original push-back-pedals.
(This was because of the narrow storage in the airoplanes)
In Holland people pay a lot of money for such an original BSA para-bicycle ! (~ 1500 – 2000 euro’s) that is also a lot of ruphia’s !!
Take good care of it, you have a very rare original BSA !

Greetings,
Andre

Balas ↓
Iwan hatta pada November 6, 2009 pukul 8:18 am berkata:

Edan tenan..akhirnya muncul jg koleksinya pak yudi BSA super ori yg udh lm dikandangi dikamar.ini br sepeda langka,salut sm pak yudi yg selalu dpt speda2 edisi spesial.. Le nggolek nganggo radar opo yud ? @kang wc. Dr speda S Mau beralih ke BSA lipet nih ? Salam onthel..

wc :
to pak Iwan : sepeda S aja “susah” apalagi BSA lipet …salam onthel jg

Balas ↓
pittuwo pada November 6, 2009 pukul 9:13 am berkata:

bisa foto barang tu BSA jg kynya udah anugrah tu… hiks…

Balas ↓
mr.t pada November 6, 2009 pukul 10:05 am berkata:

rare! …kang Heru, napa cuma nyobain aja…kan gampang tuh tinggal dilipat terus digondol.. 😛

wc :
wah ngeri ah..ntar gw di datengin pasukan gurkha lg…

Balas ↓
diar PSHG pada November 6, 2009 pukul 11:03 am berkata:

ga..bisa ngomoooong…cicak,kadalbiawak,komodo..buayaaa lewat deh ama BSA yudi marcopolo….

Balas ↓
sunurawa pada November 6, 2009 pukul 11:03 am berkata:

sip! top! mantap! very unik n very rare…

Balas ↓
Ma2n coctgr pada November 6, 2009 pukul 1:12 pm berkata:

bingung koment nih, abis langka banget tuh onthel

Balas ↓
sayur_gorhi pada November 6, 2009 pukul 1:28 pm berkata:

keren banget tuh BSA terjun, di bikin museum sepeda aja. klo di jual bisa 30-50 jt.

Balas ↓
suryo saputro Kontji pada November 6, 2009 pukul 1:30 pm berkata:

apik tenan….

Balas ↓
godam pada November 6, 2009 pukul 2:54 pm berkata:

HEHEHEHEHE,,,cuma bisa mangap sambil ngelap liur!

kren abiiis!

Balas ↓
gspots pada November 6, 2009 pukul 7:27 pm berkata:

sepeda emang merambah semua sendi kehidupan,bisa ke sawah atopun ke medan pertempuran.
bener bener alat yang mumpuni.

Balas ↓
marcopolo pada November 6, 2009 pukul 8:57 pm berkata:

BSA air borne hanya di ciptakan dalam kurun 1939 sampai selesai perang dunia kedua 1945 , perbedaan BSA para troops yang pertama adalah pada batangan pipa tempat ass sadel yang single ataupun doubel yang dobel tube ( pipa ) adalah yang tua , kebetulan juga saya masih usahakan untuk membujuk pemiliknya melepas ke saya . Dobel tube hanya di produksi sekali saja , selanjutnya di produksi model paratroops / air borne seperti yang di tampilkan di sini . nomer frame ada di bagian ujung sapit udang di tempat ass boss roda , terdiri dari 5 digit angka di mulai dengan kepala 1xxxxx – 7xxxxx semua total hanya 70 ribu , di bagi di zona perang eropah , timur tengah , asia samapi asi tenggara , Malaya dan sumetera utara – perbatasan sumetera barat ( paling banyak di Pematang siantar ) – di perkirakan di seluruh dunia kurang dari seratus sepeda yang tersisa , Di malaysia kurang dari 10 sepeda , itupun satu dari Indonesia .dan di Indonesia sekarang ( P.Jawa ) hanya ada 2 , satu di semarang dan di Yogyakarta semua Eks Pematang siantar – peninggalan tentara Gurkha yang membelot ke RI .

Balas ↓
marcopolo pada November 6, 2009 pukul 9:05 pm berkata:

BSA air borne hanya di ciptakan dalam kurun 1939 sampai selesai perang dunia kedua 1945 , hanya untuk keperluan perang dunia ke II saja . dan tidak pernah di produksi lagi . Ada perbedaan BSA para troops yang di buat pertama kali dan seterusnya , adalah pada batangan pipa tempat ass sadel yang single ataupun doubel – yang dobel tube ( pipa ) adalah yang tua 1939 , kebetulan ada barang nya di Indonesia dan saya masih usahakan untuk membujuk pemiliknya melepas ke saya . Dobel tube hanya di produksi sekali saja , selanjutnya di produksi model paratroops / air borne seperti yang di tampilkan di sini . nomer frame ada di bagian ujung sapit udang di tempat ass boss roda , terdiri dari 5 digit angka di mulai dengan kepala 1xxxxx – 7xxxxx semua total hanya 70 ribu , di bagi di zona perang eropah , timur tengah , ASIA sampai ASIA tenggara , Malaya dan sumetera utara – perbatasan sumetera barat ( paling banyak di Pematang siantar ) – di perkirakan di seluruh dunia kurang dari seratus sepeda yang tersisa , Di malaysia kurang dari 10 sepeda , itupun satu dari Indonesia .dan di Indonesia sekarang ( P.Jawa ) hanya ada 2 , satu di semarang dan satunya ini di Yogyakarta semua Eks Pematang siantar – peninggalan tentara Gurkha yang membelot ke RI . – bentuk ass pedal yang bisa didorong kedalam, di gunakan untuk menggunci sepeda kalau dalam keadaan terlipat dan mencegah tali payung nyangkut , selain yang di sebutkan Mr. Koopmann di atas karena sempitnya ruangan di pesawat angkutan waktu itu DAKOTA .

Balas ↓
den Bagus PODJOK pada November 7, 2009 pukul 10:02 am berkata:

Bagi temen2x onthelis yg penasaran dgn BSA-nya Pak Yudi Marcopolo mungkin bisa berkunjung ke Jogja.
Kebetulan PODJOK berpartispasi dalam PESTA RAKYAT, dan menggelar pameran sepeda onthel di gedung JOGJA EXPO CENTRE (JEC) tgl 7-15 Nov 2009 sekaligus utk menyambut HUT PODJOK ke-3.
Ada koleksi BSA Airborne (Pak Yudi), sepeda Pos (Pak Sahid), Swiss Army (Mas Towil) dll, serta souvenir, kaos & klithikan dsb.
Pameran ini dlm rangka memasyarakatkan kembali bersepeda, khususnya sepeda onthel.

Balas ↓
towil pada November 8, 2009 pukul 7:32 pm berkata:

sukses buat kita semua …..salam onthel salam podjok salam indonesia

Balas ↓
masmet OK pada November 9, 2009 pukul 8:43 am berkata:

Sebenarnya masih banyak sepeda langka yang masih bertebaran di bumi persada ini. Tapi malu-malu untuk tampil dan kerena keterbatasan sarana untuk bisa ter ekspose serta memang banyak kolektor yang tidak mau koleksinya di ekspose. Suatu saat nanti KOSTI pasti akan menerbitkan semacam buku atau album ISO (Indonesia Sepeda Onthel) yang berisi foto-foto sepeda onthel yang pernah beredar di bumi persada ini. Dan ini akan sangat berguna sebagai referensi, khususnya bagi saya yang masih BO (buta onthel)
Semoga mimpi ini berlanjut sampai pagi.

salam onthel

Balas ↓
Anonim pada November 9, 2009 pukul 12:56 pm berkata:

menyesal aku bsa-ku takjual murah

Balas ↓
hengky pada November 9, 2009 pukul 3:39 pm berkata:

Sepeda BSA Nan Sakti Mandraguna… Semoga kapan2 bisa ketemu yang kayak begini di kampung, trus pemiliknya bilang, “Mas, saya lagi butuh duit 200rb buat beli bibit lele, kalo mau ambil aja sepeda onthelku…” Amin..Amin… Ngarep ketiban durian..

Balas ↓
diam pada November 9, 2009 pukul 10:35 pm berkata:

wahhhhhhhhhhhhhhhhh josssssssssssssss

Balas ↓
AGUNG DRAGON pada November 9, 2009 pukul 10:46 pm berkata:

ktika saya jalan2 didesa seputaran magelangpun,masih banyak sepeda2 legendaris kayak gazelle.bsa,humber,simplex dll yg hanya utk “ngarit suket” alias mencari rumput dan kayu bakar…..ini fakta….saya sampe geleng2 kepala kalo liat kayak gitu… jadi ktika mas fahmi n mas heru ktemu bsa di jalan menuju borobudur, ya begitulang fakta yg ada…trim ats kunjunganya…………..from the DRAGON

sama2 mas Agung, kapan nih sepeda dragon dg kontruksi rem guedenya bisa ditampilin…. 😀

salam hormat utk keluarga besar VOC…

Balas ↓
Ki wignyo - obama pada November 10, 2009 pukul 9:32 am berkata:

Matap BSA nya …… tuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuhhh..
Salam kenal kami dari Onthel Balikpapan Mania ( OBAMA ) kebetulan saya orang magelang ( muntilan ) di solo kemarin sempat kenalan dengan anak VOC magelang tapi lupa namanya… kira kira siapa ya. ..
dikapungku saya menemui sepeda Ghazelle yang masih asli masih ada asesorisnya lengkap dan asli ,sudah saya rayu untuk saya beli tapi tdk boleh katanya kenang kenangan dari Ortunya……. kira kira anak kita mau tdk ya diwarisi koleksi sepada tua kita ..
Oh ya di Obama kayaknya teman teman Ghazelle maindit …….. salam buat seluruh anggota VOC dari OBAMA

Balas ↓
jaka (KOMSEN) pada November 10, 2009 pukul 8:21 pm berkata:

Mimpi kali yee punya yang kaya gitcu………..

Balas ↓
Adi Smg pada November 11, 2009 pukul 5:38 pm berkata:

aku punya BSA sersan mayor seperti punya ibu petani di atas, tapi sayang dibatang horizontal sebelah kiri dari as keroncong ke as roda belakang ada yang retak…

Balas ↓
Wahyu Bangsal PASOMO pada November 20, 2009 pukul 9:44 pm berkata:

hela nafas sejenak…
ruaarrr biasa, saya himbau pemerintah u datang k pak Yudi dan “memintanya” untuk ditempatkan di Museum Nasional
klo lg ke Yogyakarta boleh mampir mboten ?
saya “janji” (palsu) cuma liat thok.. g pegang

Balas ↓
marcopolo pada November 21, 2009 pukul 7:12 pm berkata:

Sepeda ini memang seharusnya ada di museum sejarah perjuangan atau museum yang ada kaitannya dengan alat transportasi perang dunia ke II , mengingat ke adaan barangnya yang sangat original baik cat maupun transfer merknya semua masih terlihat dengan jelas , bahkan kabel rem dan semua mur baut tidak ada yang berubah sejak sepeda ini di rakit dan di terjunkan di medan perang sampai selesainya perang dunia ke II , sungguh luar biasa nya ban aslinya pun masih sangat layak pakai , meski sudah pecah di sana sini , hal ini bisa demikian karena ini di buat super kuat untuk menghadapi medan perang , yang umumnya di buat secara khusus untuk keperluan militer semata . sedangkan ban-ban biasa umumnya hanya mampu bertahan maksimum 20 tahun itupun sudah luar biasa , jadi tidak salah kalau DEWAnya wira- wira Mr. KOOPMAND , mengomentari masalah tersebut .
Saya pribadi berani membandingkan sepeda ini dengan yang di koleksi di museum sejarah PD II di Malaysia , tetap barang ini lebih original……..hidup Indonesia .

Balas ↓
Wahyu Bangsal PASOMO pada November 23, 2009 pukul 10:39 pm berkata:

salut untuk panjenengan, itu sepeda kok bisa di dapat dr mana ya ?

Balas ↓
van k van pada November 24, 2009 pukul 2:04 pm berkata:

sperti biasa cing…ente cuma bisa nyobain doang…haha

Balas ↓
aris gresik pada Januari 16, 2010 pukul 10:55 pm berkata:

di jual nggak om….

Balas ↓
pitoy matondang pada Januari 24, 2010 pukul 7:08 pm berkata:

para pengemar sepeda ontel untuk belitung banyak sepeda paling tua yang sudah diaktipkan kembali dan lebih dr 10ribuh ontel kita bisa liat di hari minggu

Balas ↓
eka pada Januari 29, 2010 pukul 9:11 pm berkata:

gila liat ja sampe merinding …walaupun w gak pnya onthel tapi hasrat wat milikin gede bgd…..mau tanya klo speda onthel yg murah mrk panya?

Balas ↓
Aqualung pada Januari 29, 2010 pukul 10:02 pm berkata:

edannnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn,seramm

Balas ↓
indrasmara mertoyudan pada Maret 19, 2010 pukul 11:11 am berkata:

untuk bung agung voc..kalo memberi informasi sepeda ke orang awam jangan menyesatkan, sy dpt info dari teman sy kerja yg awam sepeda klasik. Teman sy melihat “Dragon”milik bung Agung. Teman sy nanya..ori / aslikah sepeda tsb..dijawab mantap oleh bung Agung..asli + original..pdhl setahu sy sepeda bung Agung Dragon yg pake rem model tarik tsb tidak ada..hanya rombakan / akal2an…mbok tolong bilang apa adanya..jangan menyesatkan ke orang awam yg lg blajar sepeda klasik…nuwun

Balas ↓
Branjang kawat pada Maret 19, 2010 pukul 7:24 pm berkata:

Sejarahnya menggetarkan hati, track recordnya serem, war grade….waow…!

Balas ↓
san2 pada Maret 30, 2010 pukul 10:57 am berkata:

nice blog…visit our blog:
dipoteknikmagelang.blogspot.com

Balas ↓
jendral kancil pada April 17, 2010 pukul 3:23 pm berkata:

Jadi pengen Airborne…
mudah2an bisa ketiban BSA airborne yg nyangkut di pohon pas lagi terjun payung…
Amin….

Balas ↓
Heru pada Oktober 28, 2010 pukul 8:16 pm berkata:

Ma,af bwt temen2, tolong misalkan ada yg punya jenis Bsa yg jenis heren yg jenis militer supaya share aku bth banget refrensi nya,sebelum nya sy ucapkan trimakasih.

Balas ↓
toni pada April 24, 2011 pukul 4:07 pm berkata:

numpang lewat den,,….
sy juga punya onthel BSA Sersan Mayor laki.
tp onderdil blm lengkap.pengenya ta lengkapi.biar jrengk.
klo ada yg punya rongsokan gir depan BSA, stang ama sedel bisa dunk info ke saya via email.

maturnuwun,
nderek langkung….

Balas ↓
iwan cilebut pada Juni 21, 2011 pukul 2:24 pm berkata:

Sepeda legendaris BSA airborne……… kebetulan saya di bogor… punya BSA MKV. Military sama-sama peninggalan jaman perang WW1 dan WW2…. suatu saat pingin saya tampilkan di kolom ini. kalau mau share… aiwanmr54@yahoo.co.id siapa tahu ada info untuk tukar informasi mengenai BSA Militer.

Balas ↓
awani pada Desember 1, 2011 pukul 8:39 am berkata:

UEDAN TOP TENAN bsa NE

Balas ↓
eko pada Juni 9, 2012 pukul 8:58 pm berkata:

huebaaaaaaaattttt boss……..!!!!!!!!!

Balas ↓
Eland pada November 30, 2012 pukul 10:40 am berkata:

Tanya pada pakar disini, kalau BSA Mayor Dames kira-kira di buat tahun berapa ya om ? mohon infonya.

Balas ↓
Zaafa pada Januari 7, 2013 pukul 8:57 pm berkata:

BSA AIR BORNE PARATROP tetap paling istimewa…….
tp bagiku itu cuma mimpi,……
saking pinginE punya BSA aku beli BSA MK.V dengan kondisi yang masih lumayan…..
alhamdulillah

Balas ↓
Didik Rudiono pada April 22, 2018 pukul 8:43 pm berkata:

Saya punya sepeda BSA dames dg nomor rangka J 8045. Kira2 dibuat tahun berapa y. Tx

Balas ↓
suheri pada Agustus 16, 2018 pukul 1:32 pm berkata:

untuk mengecek nomor rangka pembuatan sepeda bsa itu di web apa yaa?, terima kasih…

Balas ↓