MOHON DOA RESTU EKPEDISI ANYER – PANAROEKAN

Kepada rekan – rakan ontelis sebangsa dan setanah air, bahwa besok pada hari jum’at tanggal 15 Agustus 2008 Jam 08.00 adalah hari  dimana akan dimulainya “Ekspedisi kompas 200 tahun Anyer – Panaroekan” yang diberangkatkan dari titik Nol tepatnya di depan mercusuar pantai anyer. Komunitas onthel yang pertama berpartisipasi dalam acara pelepasan tersebut adalah rekan – rekan dari COBA ( Community onthel Banten ) dan juga rekan-rekan KOBA yg sengaja datang ke anyer untuk melepas team ekspedisi tsb.

Kita sebagai ontelis patut bangga karena pada “Ekspedisi kompas 200 tahun Anyer – Panaroekan” ini Kompas group sebagai panitia ekspedisi menggandeng KOSTI ( Komunitas Sepeda Tua Indonesia ) sebagai partner sehingga pihak panitia memberikan jatah kepada KOSTI agar bisa menyertakan perwakilan ontelis dalam ekspedisi tersebut. Akhirnya terpilihlah seorang ontelis untuk ikut ekspedisi dan orang yg beruntung itu adalah Bang Rendy kotekaman dari KOBA.  Meskipun beliau tidak menggunakan sepeda onthel karena peraturan dari panitia terpaksa bang rendy harus menggunakan sepeda jenis racer yang telah disiapkan oleh sponsor  paling tidak turut sertanya bang rendy bisa  mewakili dari komunitas onthel di seluru nusantara dan beliau lah yang nantinya  akan menkonfirmasi rekan-rekan ontelis yang kotanya di lewati ekspedisi ini.

Untuk itu kami mohon doa restu rekan-rekan ontelis mudah – mudahan ekspedisi ini berjalan dengan lancar tanpa hambatan apapun dan selamat sampai tujuan.  Bagi rekan-rekan ontelis yang kotanya dilewati oleh ekspedisi  kami mohon partisipasinya baik moril maupun materiel, juga diharapkan para ontelis bisa  menyambut kedatangan dan mengantar rombongan tersebut ketika memasuki kota rekan-rekan ontelis. Mari kita tunjukan bahwa ontelis peduli terhadap sejarah perjuangan bangsa.

Untuk mengetahui posisi lokasi rombongan agar rekan2 bisa menghubungi sdr Rendy di 081806399334 atau fahmi 08567262750

Tak mungkin orang dapat mencintai negeri dan bangsanya,
kalau orang tak mengenal kertas-kertas tentangnya.
Kalau dia tak mengenal sejarahnya.
Apalagi kalau tak pernah berbuat sesuatu kebajikan untuknya,”

-Minke, dalam Novel Jejak Langkah karya Pramoedya Ananta toer

148 thoughts on “MOHON DOA RESTU EKPEDISI ANYER – PANAROEKAN

  1. He… he…. he….. jadi malu hiks. Entar sambutannya spontanitas aja mas Alex soalnya kebanyakan anggota hari Jum’at masih pada gawe, gak berani bolos kerja takut nggak dapet THR he..he.. Perkiraan nyampe Cikupa kira-kira jam berapa ya????

  2. Dengan semangat kemerdekaan semoga “Ekspedisi kompas 200 tahun Anyer – Panaroekan” sukses dan mendapat lindungan dari Yang Maha Kuasa…….salam onthelis B.O.S salam MERDEKA

  3. Salut,.memang layak,generasi pelaku sejarah,d teruskan oleh para ontelish se indonesia..kagum,.titip buat bang rendy,.jg kshtn,krn jauh,ngontel nya jg pake kok teka,.kalo bs kok sd aja,hehe,canda..sy krwg ga d lewati,melas temen..sukses

  4. doaku selalu menyertaimu sahabat, semoga perlindungaNya selalu menyertaimu. wah lewat bekasi ga ya, u bang rendy bawa stok koteka ga 🙂 hati2 kebakar kulitnya tar, sunblocknya jg dipake ya bang. trus peralatan perang kaya pentil ban ampe baut paku kali aja mogok sepedanya repot soalnya cari bengkel onthel. selamat berjuang bang buktikan kalo onthelis bisa berpartisipasi. hidup onthel semoga Allah melindungimu

  5. HIER GESCHIEDENIS INDONESISCHE………..BUNG!!!

    Mengucapkan Selamat & Sukses atas Penyelenggaraan Ekspedisi Anjer-Panaroekan. Dengan dilaksanakannya ekspedisi tersebut, saya berharap semoga bangsa kita akan selalu mengingat dan mengenang perjalanan sejarah bangsanya sendiri. Karena bagaimanapun juga, bangsa yang besar adalah bangsa yang mengetahui dan mau mempelajari sejarah bangsanya sendiri, termasuk menghargai jasa-jasa para pahlawanya. Teriring salam dan doa semoga ekspedisi ini bisa berjalan tertib, lancar, dan aman, serta selamat sampai tujuan.
    Salam dari Onthelis Djogjakarta

    Mr. Oemar Bakrie
    (history teacher in mojokerto)

  6. Salute buat semua yang terlibat Expedisi Kompas Anjer – Panaroekan, hare gene masih ada yang peduli dengan sejarah perjalanan bangsa, hidup mas Laex, hidup Minke , hidup Pramoedya. kami tunggu di 23 Agustus.

  7. pesen aja buat bang rendy kotekaman, jaga kesehatan.., kostum wajibnya (koteka) ndak sah dipeke dlu klo hujan (semarang dah mulai hujan) ntar “anunya” mengkeret…hehe..semangat!!!

  8. Kepada Ontelist Nusantara…

    Kabar terakhir, Kamis Siang lalu acara pembukaan dan selametan do’a digelar di pendopo gubernuran Banten dan rombongan diterima Gubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiah begitupula Rendi Kotekamen..

    dan ternyata…

    akhirnya dengan niat ikhlas dan bulat serta didorong oleh semangat solidaritas temen-temen ontelist yang ada di daerah ,Bang Rendi akan turut menggenjot sepeda dari anjer hingga panaroekan, untuk itu kami harapkan dari teman-teman klub/ontelist yang dilewati daerahnya bisa menyambut Tim Tunggal Ontelis sejati Bang Rendi, (karena tim ekspedisi akan menggunakan sepeda poligon, maka untuk jalur luar kota bangrendi menggunakan poligon, dan dalam kota menggunakan ontel)

    mari do’akan, semoga satu-satunya wakil ontelist kita bisa tetep sehat, kuat dan selamat.

    Logonya bagus khan..? makanya ikut nyambut di tiap kota biar dapet kaos spesial edition (kaos dibagikan kepada ontelist yang mengiringi) plus ada logo kostinya.

    Baca dan simak liputan resmi dari perkembangan hari demi hari ekspedisi 200 tahun anyer-panaroekan di Harian KOMPAS mulai 14 Agustus 2008.

    salam ontel!!

  9. SALUUUTTTTT……
    Support kami dengan do`a…..coba ada jalur/rute yang mirip dan mumpuni buat lewat onthel di borneo, kami mungkin dapat mendukung acara yang sama…..4 propinsi…pasti asik…..kaya apa kakawanan….kitakah ba onthelan kalselteng haja…hahahaha, kalo ke kaltim onthelnya naek L200 strada dulu hahahahaha…….

    bubuhan Samarinda (BOM) ke Kalselkah 17-an naek onthel haja sip…..kena urutnya kami cariakan…

  10. Onthelnya pake porseneling kan, biar laju….meskipun luar kotanya pake poligon ga papa…intinya kan ngonthel (genjot/gowes) juga….ok pren….
    moga diperhatikan pemerintah….selain penghargaan, diharapkan bang rendi dapat gazelle ama batavus gress import dari belanda sana…..
    btw kotekanya dalemnya dikasi lotion ama kain lembut ya biar ga lecet…hahahahaha….

  11. mohon temen2 ontelis, kita bahu membahu untuk memberikan sesuatu atas bentuk penghargaan kepada bung rendy!
    kita coba untuk memberikan gazelle gimana?
    setuju!!!

  12. mengingatkan lagi :

    RUTE PARALEL SEPEDA ANJER PANAROEKAN :

    Jumat 15 Ags 08,
    Anyer-Cilegon-Serang-Balaraja-Tangerang-Jakarta (110 km) dibuka oleh Gubernur Banten

    ·Sabtu 16 Ags 08,
    Jakarta-Pasar Minggu-Lenteng Agung-Depok-Citayam-Bogor-Puncak-Cianjur-Cimahi-Bandung (173 km)

    ·Minggu 17 Ags 08,
    Bandung-Cileunyi-Sumedang-Palimanan-Cirebon (93 km) Gubernur Jabar

    · Senin 18 Ags 08,
    Cirebon-Losari-Brebes-Tegal-Pemalang-Pekalongan (137 km)

    ·Selasa 19 Ags 08,
    Pekalongan-Batang-Weleri-Kendal-Semarang (79 km)

    ·Rabu 20 Ags 08,
    Semarang-Demak-Kudus-Pati (68 km)

    ·Kamis 21 Ags 09,
    Pati-Juwana-Rembang-Lasem (35 km)

    ·Jumat 22 Ags 08,
    Lasem-Sluka-Krangan-Tambakboyo-Tuban (100 km)

    ·Sabtu 23 Ags 08,
    Tuban-Babat-Lamongan-Gresik-Surabaya (99 km)

    ·Minggu 24 Ags 08,
    Surabaya-Sidoarjo-Porong-Bangil-Pasuruan-Probolinggo (86 km)

    ·Senin 25 Ags 08,
    Probolinggo-Paiton-Besuki-Pasir Putih-Panarukan (110 km)

    ·Selasa 26 Ags 08,
    Panarukan …(Penutupan Ekspedisi oleh Bupati Panarukan)

  13. sumber KOMPAS.com :

    JAKARTA, KAMIS – Selain melakukan serangkaian liputan jurnalistik di sepanjang jalur Anyer (di ujung barat Pulau Jawa) hingga Panarukan di Jawa Timur itu, tim dari Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) akan melakukan berbagai kegiatan sosial di sejumlah kota dalam rangkaian Ekspedisi 200 Tahun Anjer-Panaroekan, mengenang 200 tahun pembangunan Jalan Raya Pos.

    Di Anyer, Banten, misalnya, akan dilakukan khitanan massal dan pembagian buku dan renovasi tiga gedung SD. Di Lasem, Rembang, Jawa Tengah, dilakukan pembagian bibit bakau, dan sejumlah kegiatan lain. Di penghujung ekspedisi, yakni di Panarukan yang sekarang masuk wilayah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, DKK juga akan melakukan sejumlah kegiatan. Selain itu, tim Kompas juga akan menggelar lomba menulis bagi kalangan pelajar di sejumlah kota.

    Berbeda dengan sejumlah ekspedisi yang pernah dilakukan sebelumnya, ekspedisi kali ini disertai belasan pesepeda yang akan terus mengikuti perjalanan tim ekspedisi sejak dari Anyer hingga Panarukan. Di luar itu, berbagai komunitas pesepeda seperti bike to works, komunitas onthel, dan komunitas-komunitas pesepeda lain akan mengiring tim ekspedisi setiap kali memulai start di suatu kota.

    “Bahkan dari Bandung nanti akan ada rombongan pensiunan dan pengguna kursi roda,” kata General Manager Humas Kompas Gramedia Nugroho F Yudho, Rabu (13/8).

    Secara resmi, ekspedisi sebenarnya baru akan dimulai pada hari Jumat (15/8) dengan start dari Anyer sampai Jakarta. Akan tetapi, rangkaian kegiatan sudah dimulai hari Kamis ini dengan khitanan massal di Anyer.

    Hari Kamis siang ini tim ekspedisi juga akan diterima Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.

    Adapun rencana perjalanan tim ekspedisi yang berlangsung dari tanggal 16 hingga 25 Agustus itu nantinya akan dibagi beberapa etape:
    1. Anyer-Serang-Tangerang-Jakarta
    2. Jakarta-Depok-Bogor-Cipanas-Cianjur-Bandung
    3. Bandung-Cileunyi-Sumedang-Palimanan-Cirebon
    4. Cirebon-Losari-Brebes-Tegal-Pekalongan
    5. Pekalongan-Batang-Semarang
    6. Semarang-Demak-Kudus-Pati
    7. Pati-Rembang, Rembang-Lasem-Tuban.
    8. Tuban-Gresik-Surabaya
    9. Surabaya-Waru-Sidoarjo-Pasuruan-Probolinggo
    10. Probolinggo-Panarukan.

  14. sumber : Kompas.com

    Staf Ahli Gubernur Banten, Sartono melepas secara simbolik rombogan Tim Ekspedisi Kompas 200 Tahun Jalan Pos di halaman Mercusuar Anyer, Cikoneng, Serang, Banten, Jumat (15/8) pagi.

    Iring-iringan rombongan diawali oleh mobil tiga Tim Ekspedisi dari Redaksi Harian Kompas dan disusul rombongan Tim Sepeda Polygon-Kompas serta rombongan komunitas sepeda onthel.

    Sebelum melepas tim ekspedisi, Sartono, membacakan kata sambutan dari Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, yang berhalangan hadir. Dalam kata sambutan tersebut Ratu Atut berpesan agar kegiatan ini bisa memberdayakan masyarakat setiap provinsi yang dilalui.

    Usai kata sambutan dari Staf Ahli Gubernur Banten, Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Trias Kuncahyono melakukan pemotongan tumpeng yang diberikan kepada perwakilan rombongan Tim Sepeda Polygon-Kompas, Kusmayati.

    Sebagai bentuk komitmen Kompas kepada generasi mendatang, juga dilakukan penanaman pohon mahoni, asem, sukun dan mangga oleh Wakil Pemimpin Perusahaan Kompas, Abun Sanda, Staf Ahli Gubernur Banten, Sartono, dan perwakilan sponsor.

    Selain itu, Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) yang diwakili oleh Redaktur Pelaksana Harian Kompas, Budiman Tanuredjo, menyerahkan secara simbolis bantuan buku bacaan untuk tiga sekolah dasar di Anyer yaitu SDN Salatuhur, SDN Cimanggu, dan SDN Cisiram.

    Menurut Ketua DKK, Totok Poerwanto, sumbangan buku bacaan untuk ketiga sekolah dasar ini berjumlah 1400 buku. Dari ketiga sekolah tersebut SDN Salatuhur dan SDN Cimanggu juga mendapat batuan berupa dana renovasi dengan total Rp 100 juta.

  15. Sumber : Kompas.com

    Komunitas Sepeda Onthel Ramaikan Ekspedisi Daendels

    ANYER, JUMAT — Komunitas sepeda onthel dari Community Onthel Banten (Coba), Komunitas Onthel Batavia (Koba), dan Koba Serang turut meramaikan pelepasan tim Ekspedisi Kompas 200 Tahun Jalan Pos Anjer Panaroekan atau Ekspedisi Daendels, Jumat (15/8).

    Antusiasme anggota komunitas ini terlihat dengan kehadiran mereka sejak Kamis (14/8) siang. Mereka bahkan rela tidur di tenda yang terpasang di halaman Mercusuar Anyer, Desa Cikoneng, Kecamatan Anyar, Serang, Banten, tempat pelepasan tim ekspedisi.

    Menurut Entis Haryadi, anggota Coba, 25 anggota Coba dan Koba akan ikut bersepeda pada pelepasan tim ekspedisi. “Total dari Coba dan Koba ada 25 orang. Sembilan orang dari Koba dan sisanya dari Coba. Kami dari COBA hanya akan mengiringi hingga perbatasan Kabupaten Serang. Perwakilan dari Koba akan meneruskan sampai Panarukan,” ujarnya.

    Menurut Adi (30), anggota Koba Jakarta, komunitas-komunitas sepeda tua di kota atau kabupaten lain secara estafet akan menyambut di gerbang kota dan mengantar hingga batas kota. Dadang Supriadi (29), Ketua Coba, menambahkan, sebanyak 24 anggota Komunitas Ontel Batavia akan melibatkan diri dalam ekspedisi sejak Cikoneng.

    Menurut rencana, Koba Serang dan Coba akan menyertai tim ekspedisi hingga perbatasan Kabupaten Serang. Adapun dari Banten, jumlah anggota yang terlibat mencapai 14 orang. Mereka akan mengendarai sepeda yang diproduksi tahun 1802 hingga 1970. “Rata-rata masih bisa dikayuh dengan kecepatan 30-40 kilometer per jam,” tambahnya.

    Pada kesempatan ini akan dilepas tiga tim dari redaksi harian Kompas dan rombongan sepeda dari Polygon Kompas.

  16. Memang Paguyuban Onthel sudah selayaknya dapat “BINTANG”, Bintang apa ya yang layak untuk Paguyuban dan Onthelisnya ………. ??

    Salam.-

  17. sumber : Kompas.com

    CILEGON, JUMAT – Tim Ekspedisi Anjer-Panarukan Jumat pukul 09.45 WIB telah memasuki Kota Cilegon, Provinsi Banten. Ekspedisi yang diprakarsai Harian Kompas itu memulai star di titik nol, Jalan Raya Anjer-Panarukan, di Mercusuar Cikoneng, Kecamatan Anjer, Banten pukul 08.30 dan menempuh jarak 1134 km.

    Dilepas staf ahli Gubernur Banten Sartono, tim ekspedisi sepeda itu diikuti atlet sepeda nasional peserta PON Samarinda dan komunitas sepeda onthel sekitar 50 peserta. Tim akan masuk garis akhir di Jakarta di kantor Harian Kompas Palmerah Selatan sekitar pukul 16.00. Tim akan beristirahat dan sholat Jumat di Kota Serang sebelum meneruskan perjalanan ke Jakarta.

    Ekspedisi 200 Tahun Anjer-Panaroekan dimulai Jumat 15 Agustus dan berakhir di Panarukan, Senin 25 Agustus. Ekspedisi ini melakukan kegiatan jurnalistik, kegiatan sosial, dan klinik jurnalistik terhadap siswa SMA peserta lomba mengarang di bandung, Semarang, dan Surabaya

  18. Selamat Berjuang Bung Rendy dan Team Ekspedisi, kami akan menyambut ditapal batas Bogor (Hidup Ontel, Hidup Ontel, Hidup Ontel) : Salam Kompak Selalu

  19. Penghargaan yang setulusya layak untuk Bang Rendy, dengan jam terbang beliau rasanya kita bangga dan optimis kalau perjalanan ekspedisi ini akan berjalan mulus sampai akhir, wakil ontelis sejati telah membuktikan

    Dorongan, semangat serta dukungan moral dan material selayaknya kita sampaikan sebagai bentuk kepedulian kita

    Jiwa kami bersama, mengiringi perjuangan Bang Rendy dkk
    Do’a kami bersama, setiap ayunan pedal Bang Rendy dkk

    Maju terus ontel, Mari kita semarakan disetiap persinggahan ekspedisi anyer-panaruka, sejarah akan mencatatmu dengan tinta emas

    Bang Rendy, Bang Rendy, Bang Rendy…oh Bang Rendy

  20. mas sekjen…kita yang di kalimantan ga terlewati…bagaimana kita bisa mendapatkan kaos nya ??? info ….
    buat mas rendy jaga kesehatan, stamina dan jangan lupa minim jamu kuat ……..

  21. om memet…

    tenang aja, mudah2an masih sisa..

    terima kasih tak terhingga atas sumbangan materil untuk sangu Bung RendY selama perjalanan dari

    POC Bekasi, Country Tambun, Pengurus Kosti …

    Lainnya siapa yang ingin nyusul..?

    Sungguh, bang Rendy berangkat tanpa uang saku…

    Hiikkss

  22. Hidup nak Rendy, setetes peluh yang mengalir dari tubuhmu adalah pahala yang akan selalu menyertaimu. Uhuk….3x
    Carane piye nak sekjen, kalo mau ikut berbagi ?

  23. Hanya Do’a dan Ucapan Selamat berjuang Buat sahabatku,Semoga diberikan kesehatan,keselamatan,ketabahan.Amien…..3X
    Semoga dapat membawa nama harum Peronthelan di Bumi Tercinta ini.

  24. luar biasa… 2008 tahun bangkitnya sepeda kali yah?
    hati-hati bung rendy di jalan… bukan di hutan…
    u gonna be strongman and kotekaman too!
    ehehe…
    viva onthel la vida

  25. Anyer-Jakarta Enteng Bagi Tim Ekspedisi Sepeda

    Jumat, 15 Agustus 2008 | 15:30 WIB

    TANGERANG, JUMAT – Rute Anyer-Jakarta yang dilalui Tim Sepeda Ekspedisi 200 Tahun Anjer-Panaroekan adalah rute yang tidak banyak menguras tenaga. Tim sepeda tidak menemukan kesulitan dan tantangan berat saat melewati rute ini.

    Hal tersebut diungkapkan oleh Yadi, salah satu anggota tim sepeda yang mengaku berasal dari Komunitas Sepeda Jalur Jatiasih. “Rute Anyer-Jakarta enggak ada yang berat, standar aja. Jalannya relatif datar,” ujarnya.

    Hal senada juga diungkapkan oleh anggota tim sepeda lainnya Sugianto Gimo. Menurut Gimo, trek berat akan dihadapi tim sepeda di rute Jakarta-Bandung yang akan dilalui besok. “Rute yang berat Jakarta-Bandung. Jalannya naik turun,” tegas Gimo.

    Di hari pertama ekspedisi ini empat sepeda mengalami bocor ban. Dua sepeda yang mengalami bocor ban adalah sepeda yang dikendarai Gimo dan Yadi saat melintas di daerah Cilegon. Dua sepeda lainnya mengalami bocor ban di Tangerang kota.

    Menurut anggota Tim Official Polygon, Rama Wijaya, kebocoran ban kemungkinan besar disebabkan karena ban panas saat digunakan.

    KP

    sumber : Kompas.com

  26. Salut buat bang Rendy n mudah2an kita bisa jumpa sore/ malam ini di markas KOBA. Yg penting hati2 & waspada dijalanan, sabar dan tetap jaga stamina/ kesehatan. Yg lebih penting lagi, kalau bisa jangan pakai pakaian kebesaran koteka deh bang ….. ntar masuk angin. Terima kasih.

    Catatan :
    Buat mbah Roko, titipno Sekjen ae mbah!! Kontak langsung hp-nya Sekjen. Gitu aja koq repot.

  27. Mas xk tgl 23 kalau teman2 Pasomo mau bergabung dengan Pasegres tangan kami selalu terbuka
    Mas SEKJEN koordinasi terus dengan P Imam Pasekgres
    MERDEKAAA………( walah…..)

  28. Bagi rekan2 ontelis hr sbtu bsk tgl 16 agust 08 yg akan ikut melepas team ekspdisi anyer panarukan harap brkumpul d kantor gramedia group jl palmerah jam 7 00 bersama rekan2 koba akan mengantar team sampai pancoran

  29. HEMMMMMM….ku relakan bang rendy bawa onthelis suara onthelis sepanjang perjalanan ,senyum sapa,keramahan milik kita bersama

    terussssssssssssssss pancal yaa bang rendy

    kerabat podjok berdoa terus wes hehehehe

    salam indonesia

    towil podjok

  30. Boeat Bang Rendy .Kami dari Onthel Community
    (ONCOM) Bogor mengucapkan salut dan bangga
    atas ikutnya bang Rendy.

    Kawqan-kawan ONCOM BOGOR akan menyambut bang Rendy dan pasti akan dikasih
    sangu .

    Praktek ngasihnya gimana nich? aku juga
    belum tahu.Tenang bang udah disiapkan
    sama bendahara Oncom Bpk.Memed Gonzales.

    (H.Iswartono,ST – Oncom Bogor)

  31. saya setuju dengan mas sahid nugroho….tolong KOSTI memfasilitasi ya termasuk menyediakan no. rekening untuk menerima sumbangan buat bekal mas Rendy berekspedisi…
    selain uang ya do’a juga ga pa2….

    mas sekjen saya tunggu sisanya………..

  32. Pada hari Sabtu Tanggal 16 Agustus 2008, dari Jam 8.30 kami menunggu untuk memberikan Dukungan kepada Bung Rendi dan Team Ekspedisi.
    Tepat Jam 10.00 Bung Rendy dan Team Ekspedisi memasuki kota Bogor, kamipun menyambut dan mengiringi (Mengontel bersama) dengan penuh suka cita, rasa letih terbayar sudah dengan berpartisipasinya kami dalam acara tersebut. kami dari ONCOM BOGOR memberikan Apresiasi kepada Bung Rendy sebagai bentuk Kepedulian sesama Ontelis (Jangan dilihat dari Bentuk dan Nilainya), itu hanya sebagai Penyemangat semata untuk pejuang onthel kita yang telah mengibarkan bendera Persepedahan di Indonesia : Merdeka……..!!!! Hidup Bung Rendi, Hidup KOSTI, Hidup Onthel. (Salam Kompak Selalu : Sahidi)

  33. Selamat kepada bang Rendy semoga sukses dan selamat dan mampu
    mengikuti dan kami mendoakan semoga menjadi yang terdepan

    Rendy memang onthelis sejati

  34. Malam ini (Minggu malam senin), Rombongan espedisi berada di cirebon,..
    Senin 18-08-2008
    07.00 start di Hotel Santika cirebon
    11.00 Istirahat di Pom Bensin Rekor MURI – Tegal
    14.00 Masuk Kota Pekalongan (Hotel Nirwana)

    Selasa 19-08-2008
    07.00 Start dari Hotel Nirwana Pekalongan
    Jalur Batang-waleri-kendal (79 KM)
    12.00 Masuk Kota Semarang (Hotel Santika)

    Rabu 20-08-2008
    07.00 Start dan pelepasan di kantor gubernur Jawa Tengah
    11.00 Finish di Pati (Hotel Pati)
    (Bakti Sosial)

    Kamis 22-08-2008
    08.00 Start dari Pati Hotel
    Jalur Pati-Juwana-Rembang (25 KM)
    10.00 Masuk Kota Rembang
    Acara Bakti Sosial

    Jum’at 23-08-2008
    07.00 Start dari Kantor Bupati Rembang
    07.30 Lasem (Bakti Sosial)
    12.00 Bulu
    15.00 Masuk Kota Tuban (Hotel Mustika)

    Sabtu 24-08-2008
    07.00 Start dari Mustika Hotel Tuban
    Tuban-babat-lamongan-Gresik
    12.00 Istirahat di Gresik (1Jam)
    15.00 Masuk Surabaya

    Minggu 25-08-2008
    07.00 Start dari Taman Bungkul Surabaya (Acara FunBike)
    Funbike Finish di Rodalink Waru (10KM) full Doorprize
    08.30 dari Waru
    Sidoarjo-porong-bangil-pasuruan-probolinggo (86KM)
    15.00 Masuk Probolinggo (Hotel Bromo View)

    Senin 26-08-2008
    07.00 Start dari Hotel Bromo View Probolinggo
    08.00 Panarukan (Bakti sosial penanaman pohon mangrove)
    11.00 Besuki alun-alun
    13.00 Finish. Kantor Kecamatan Panarukan
    15.00 Penutupan Ekspedisi di Kantor Kabupaten Situbondo

    Kamis 28-08-2008 dijadwalkan kembali ke jakarta dengan jalur darat (rombongan naik mobil)

  35. Tim Ekspedisi :

    1 Buah Mobil Advance penelusur jejak (Tim Kompas)
    2 Buah Mobil Forider Polisi Mabes POLRI

    Rombongan Sepeda :
    8 Atlit Nasional
    3 Mantan Atlit Nasional
    2 dari Komunitas Independen
    2 dari Karyawan Kompas
    1 dari Komunitas Sepeda Tua Indonesia (KOSTI) anggota KOBA, bapak Ontel Nasional… Bang RendY Koteka Men

    1 Buah Mobil Bengkel Rodalink-Polygon
    1 Buah Mobil Wartawan
    1 Buah Mobil Tim Ekspedisi
    1 Buah Ambulans Yayasan Nurani Dunia (imam prasojo) + perawat dari Mapala UI
    1 Buah Truk Militer dari Mabes TNI AD

    ————-
    Aje..gile….

  36. Tentang Bang Rendi Kotekamen

    liat dulu di..
    http://www.kompas.com/lipsus/daendels_read/2008/08/17/11280134/randy.petualang.onthel.sejati….

    Nama lengkap : Andi Surandi
    Alamat : Jl. M. Saidi No.11 RT 004/06 Petukangan Selatan
    Klub : Komunitas Onthel Batavia (KOBA)
    Lahir : Sleman, 11 Oktober 1962
    No. HP : 081806399334

    Saat ini berkeluarga, dengan isteri Eka Astutilah dan dikaruniai 3 anak (2 laki-laki satu perempuan) dan saat ini sang isteri sedang mengandung anak ke-empat.

    The Story…
    awalnya, tidak ada niat sedikitpun untuk ikut di ekspedisi, namun setelah dikirim oleh KOBA untuk ikut melepas tim dari Titik 0 Di Anyer Banten, dengan menelpon ke saya “mas, kalau begini Aku usahain Ikut!! soalnya gak ada satupun yang berkaitan dengan Ontel di ekspedisi ini!! pokoknya saya harus ikut, biar temen-temen di daerah bisa melihat ekspedisi ini juga ekspedisi bersama Ontelis Indonesia!!” waduh, saya yang mantau langsung dari jakarta bingun, karena dalam kondisi yang akan Start tiba-tiba ada niatan dari bang rendi untuk ikut, dengan lobi kanan-kiri kepada panitia, akhirnya rendi bisa ikut dalam tim.. tapi dengan sarat.. Numpak Polygon!!! (karena kemauan rendy adalah pake Onthel, kemauan panitia tiak mau takut terhambat dan tidak standar kelayakan) akhirnya dengan sedikit berat hati Rendy menyatakan Siap dan Sanggup!

    Kahirnya start dari titik 0 Randy menggunakan Onthel dulu, dan sedikit action membuktikan untuk bisa sejajar dengan kecepatan polygon, dan berhasil…!! di 3 kilometer pertama dari anyerRandy bisa sejajar dengan rombongan utama, namun rendy memilih tuk berhenti, karena teringat rekan -rekan ontel dari COBA (Community Onthel Banten) dan 8 sahabat ontelist KOBA jauh tertinggal dibelakang, dengan solidaritas yang tinggi sesama Ontelist dia memilih untuk berpisah dengan Tim Ekspedisi di Etape pertama.

    rekan-rekan KOBA menyusul via kereta api dari serang menuju jakarta untuk mencegat tim ekspedisi di jakarta, di antar oleh teman-teman COBA…..

    dan….

  37. sesampai di jakarta (Jum’at jam 16.00) Tim Ekspedisi menginap di Hotel Ibis sementara perjalanan Kereta ontelist KOBA baru sampai Stasiun tenabang jam 20.00, harusnya rendy turut menginap di Hotel Ibis, namun… rendy memilih tuk pulang ke rumah untuk Izin dengan isteri dan keluarga, serta merasakan tidur nyenyak di rumah sendiri. (catatan: Rendy baru tidur jam 4 pagi karena tengah malam masih menyelesaikan kerjaan merangkai janur untuk hajatan dari pesanan pelanggan, karena merangkai janur adalah kerjaan sambilan Bang Rendy selain Berdagang Sego kucing yang menjadi kerjaan rutin untuk menafkahi keluarga).

    Pagi, 06.00.. Rendy berangkat ke gedung pusat Kompas Gramedia di palmerah dengan Onthelnya berharap bisa bergabung denngan Tim Ekspedisi lebih awal, sekalian ikut melihat dan mensetting sepeda “polygon” yang akan dipakainya..
    jam.07.00 melalui sMS berantai dengan berita mengajak rekan2 KOBA tuk melepas Bang Rendy ikut Ekspedisi, hari itu kantor pusat Kompas penuh dengan lautan Onthel, pembuktian wujud solidaritas dari KOBA.

    Jam. 07.30 Tim Ekspedisi dilepas oleh GM Kompas, diiringi oleh ratusan anggota KOBA (psst… dijakarta, komunitas Bike To Work – B2W yang katanya berpusat di ibukota tidak ada yang nongol satu pun, padahal logonya sudah masuk menjadi bagian Ekspedisi) jadilah, KOBA mengiringi Tim Ekspedisi, namuuun…. karena Speed Tim ekspedisi yang sangat cepat, anak2 KOBA hanya melongo… dan cukup sampe tugu pancoran saja…”mukee gilee ntu rombongan…” Rendy yang kembali nungguin anggota KOBA terpaksa harus memacu lebih cepat!!!

    (ada cerita lucu di Etape ke dua, Bendera start ditunda kibarannya hanya karena menunggu Rendy coba-coba poligon, lalu.. kostum yang dikenakan Rendy harusnya seragam dengan Tim Ekspedisi, namun karena tanggung Bocor, rendy hanya memakai kausnya saja sedangkan celana pake celana model pejuang dan sepatu boots, dengan kupluk di kepala, sedangkan tim ekspedisi berseragam lengkap dari helm sepeda, kacamata, jersey, cenala ketat plus sepatu spesial bersepeda, dasar,… Rendy memang Bocor!!)

    Jakarta – Depok – Bogor hanya dilalui tim ekspedisi dengan 3 jam (kebayang gak Tuh?), yang menarik.. ketika masuk jalur Puncak Bogor yang naik turun ada cerita lucu kembali beredar di tim ekspedisi saat turunan berbarengan Rendy diteriakin “Bang Rendy,,,Gigi..Gigi ” eee… Rendy hanya nyengir sambil menunjukkan giginya yang ompong, padahal yang dimaksud dari tim ekspedisi (Atlit Nasional) adalah saat turunan menggunakan gigi bawah- speed 1/2- ini di teriakkan karena posisi saat itu rendy masih menggunakan gigi atas 5/6/7 (sepeda yang digunakan 7 speed)! “hahahaahaa…” tertawaan ini menggema saat bercerita di Hotel Lyna Bandung ketika saya dan beberapa teman dari KOBA dan PSB menjenguk Randy di bandung”— tau sendiri, sejak kecil rendy hanya mengenal Ontel yang tanpa speed/torpedo, kalaupun ada paling 3 speednya Releigh! ee… skarang malah pake Polygon 7 speed!

    Tapi alhamdulillah bang Rendy bisa melalui jalur Puncak-Cianjur-Bandung dengan selamat.

  38. Saya dan 3 teman dari KOBA (Jo, Adi Joglo dan Bang dian) berinsiatif menyusul ke bandung karena masih kangen dan pengen tahu cerita Rendy melewati jalur puncak.

    karena terbiasa bocor dan apa adanya, ketika kami temui di Hotel Nyland Cipaganti Bandung, Bang rendy masih dengan dandanan ala kadarnya, beda berbalik 100% dengan anggota tim ekspedisi lainnya, bahkan lebih parah.. dia terlihat kesana kemari tanpa alas kaki alias nyeker! setelah ngalor nguidul ngobrol di Hotel tidak terasa tengah malam, maklum bawaan rutinitas, Bang Rendy mengaku belum ngantuk! padahal besok pagi harus genjot lagi dengan jalur yang lebih bahaya.. (akhirnya kita cabut, ninggalin Hotel).

    Besoknya, (Minggu, 17 Agustus 2008) pelepasan tim ekspedisi dilakukan di kantor Kompas Jl. Riau, kali ini yang unjuk gigi adalah kelompok sepeda MTB dan B2W serta Low Rider dominasi penuh, sedangkan temen2 PSB (Paguyuban Sepedah Baheula) hanya segelintir, ini dikarenakan malam harinya PSB ada acara pawai Obor bersama gubernur dan pagi hari banyak yang memilih untuk upacara bendera (Bandung nasionalis euy..)

    walau begitu, PSB tetap semangat!! dan apalagi rombongan pengiring tim ekspedisi kembali pecah tawanya ketika Bang Rendy tiba di tempat start dari hotel dan kantor gubernur, bang rendy kali ini hanya memakai sandal Hotel !!! sambil mencari sepatu boots kesayangannnya yang dititip di pos satpam, dihadapan ratusan penyepedah di bandung, tetep dengan pedenya bang rendy santai sambil pake sendal hotel (lumayaan.. darpada dibuang).

    dari kota bandung ini, saya terakhir bisa pantau Bang rendy… karena besok dan lusa saya khan mesti kerjaaaaa….!!!!!!

    yo mosok ontel terus sing diurusi toh!

  39. KOSTI mengucapkan Terima kasih atas sumbangsih nyata memberikan sesuatu buat Bang Rendy diperjalanan kepada :

    – Pengurus KOSTI Pusat
    – Bpk. B****** di kalimalang
    – Rekan-rekan POC Bekasi
    – Rekan-rekan COUNTRY tambun
    – Urunan Sewu’an KOBA jakarta
    – Rekan-rekan onthelist KONEK (depok)
    – Rekan-rekan Onthelist Onthel Community Bogor

    juga buat Community Onthel Banten (COBA) yang sudah memfasilitasi dan jamuannya kepada rekan2 KOBA di Anyer Banten yang menjadi pengiring pertama di etape pertama Ekspedisi 200thn Anjer-Panarukan.

    bagi yang ingin berpartisipasi galang dana, khususnya untuk “dapur” keluarga bang Rendy yang ditinggalkan untuk waktu 2 minggu, dan memang Bang Rendy adalah satu-satunya Tim Ekspedisi di luar tanggungan Panitia.

    monggo bisa di salurkan ke :

    No. Rek. 391105278 Bank BCA a/n Rahmat Suharjo
    (Rekening ini adalah anggota KOBA dan juga tetangga serta orang terdekat Bang Rendy, untuk konfirmasi ke 087878042010/02199742726 – rahmat)

    atau bisa menghubungi Pengurus pusat KOSTI
    Ichwan Alex Setiawan 08561299992
    Fahmi 08567262750

    untuk memantau posisi terakhir keberadaan bang Rendy
    telpon ke : 081806399334 (kalau gak diangkat berarti sedang goes, hubungi mulai pkl.17.00-21.00)

    kami juga masih kesulitan untuk mencari komunitas/klub untuk mengiringi di daerah : pati, rembang, lasem, tuban, Pasuruan, probolinggo, panarukan, besuki, situbondo!
    mohon bila ada yang tahu contact person ontelist di daerah ini hubungi kami

  40. welcome to pekalongan,
    syukur alhadulillah, tim expedisi sudah masuk ke pekalongan dengan selamat, dan sekarang lagi istirahat di hotel,
    kecuali bang rendy yang gak mau istirahat, dia langsung nyebur kolam renang dengan rambut di poncot konde…
    katanya, kalau dah renang selama dua jam capeknya akan ilang… busyet tuh orang…
    🙂
    salam dari onthelis pekalongan dan batang yang menyambut mereka.

  41. Rombongan telah berada d kota pekalongan pd hr senin 18 agust 08.jam 15.00 .Saya coba konfirmasi keadaan bang rendy pd jam 20.30 ternyata bukannya d hotel malah kluyuran makan gulai kacang ijo dan minum kopi tahlii bersama rekan2 pastop pkalgan. Ketika d tanya bgaimana keadaan sjauh ini dia mnjawab “pokoke enak banget mas ,hidupnya enak …tdurna dhotel trus ..dasar.”.Rombgan ekspedisi ak mlnjutkan prjalanan pd hr selasa pukul 7 pagi yg akan dlepas oleh walikota pklgan dan akan di iringi oleh tmen2 Pastop dan papitob .

  42. JOK SEPEDA DARI SPONSOR YANG DIPAKE OLEH TEMEN KOBA YANG IKUT MESTINYA DIGANTI JOK GAZELLE AJA ATAU JOK ONTEL YANG BIASA DI PAKE…

    JANGAN GARA2 IKUT ANJER-PANARUKAN SAMPEYAN BISA MANDUL
    KARENA GAK PERNAH PAKE JOK YANG SEMPIT DAN MENJEPIT KEMALUAN ITU…. HIHIHIHIHI

    TERUSKAN PERJUANGANMU SOBATTT…
    JANGAN CAPEK YAHHH…

    SALAM

  43. Terimakasih no 68, ini yang tak tunggu. Sapa tau bukan hanya saya tetapi ada yang laen, kalo saya pengen ketemu langsung ama nak Rendy aja bang Madi. Uhuk….3x

  44. Medan Berat Sambut Tim di Batang

    Selasa, 19 Agustus 2008 | 09:10 WIB

    BATANG, SELASA – Setelah start etape 5, Selasa (19/8), Pekalongan-Semarang, tim Kompas – Polygon disambut medan berat di Batang. Race tanjakan dan turunan harus dilewati tim sepanjang Batang.

    Anggota tim Kompas-Polygon beberapa kali terlihat meminta tim logistik untuk mengisi botol minuman mereka yang kosong. Bahkan, beberapa kali terlihat juga anggota tim dievakuasi dengan ditarik oleh mobil penyapu.

    Menghadapi medan tanjakan dan turunan, kecepatan tim berkisar antara 20 hingga 30 kilometer per jam. Tim akan melewati rute etape 5 sejauh kurang lebih 79 kilometer. Di etape ini tim akan melewati kota Pekalongan, Batang, Wleri, Kendal, dan berakhir di Semarang.

    KP

  45. sebelum melewati medan berat di batang, pagi tadi pukul 07.30 tim expedisi juga di sambut oleh 20 ontelis PAPITOB yang menunggu di gerbang kota batang diiringi oleh 17 ontelis gabungan paguyuban pekalongan yang memulai dari start sampai gerbang lepas kota batang. memang cukup berat medan yang akan dilalui pada etape ini, jalan menanjak di alas roban batang.
    tidak salah kalau pilihan duta dari KOSTI diberikan kepada bang rendi. sosok yang low profile dan murah senyum membuat kami merasa tersanjung, terbukti dengan yang diceritakan oleh no.71.
    Lambain tangan di gerabang kota sungguh membuat kami bersemangat.

    selamat,
    PAPITOB – PAGUYUBAN PIT TOEA BATANG

  46. insya alloh jika temen2 sepuh POC mengijinkan saya akan nyusul rendi kotekaman
    pa romin,pa fajar and temen2 POC yg lain gimana kalau saya susull rendi dipati atau d surabaya mohon jawaban dari para pini sepuh.

    the Shadow
    049

  47. Tim Kompas-Polygon Selesaikan Etape Lima

    Selasa, 19 Agustus 2008 | 12:51 WIB

    SEMARANG, SELASA – Setelah melewati medan yang cukup berat akhirnya Tim Kompas-Polygon menyelesaikan etape 5, Pekalongan-Semarang. Pada etape ini rute dengan jarak kurang lebih 79 kilometer ditempuh dalam waktu empat jam lima belas menit.

    Meski rute ini tergolong pendek dibanding rute-rute di etape sebelumnya, namun cukup menguras banyak tenaga tim. Pasalnya selain rute menanjak di daerah Batang, kencangnya angin dan teriknya matahari menjadi kendala di lapangan. “Gile anginnya kenceng bener,” ujar Randi, salah satu anggota Tim Kompas-Polygon saat ditarik oleh mobil penyapu.

    Di etape ini pula tim sama sekali tidak berhenti untuk istirahat. Akibatnya memasuki kota Semarang anggota tim terlihat kecapaian. Secara bergantian mereka ditarik dengan menggunakan mobil penyapu. Hari ini tim akan bermalam di Semarang, dan melanjutkan etape berikutnya Rabu (20/8).

    KP

  48. Sy hanya bisa ikut berdoa utk keselamatan dan kesehatan bang Rendy selama perjalanan hingga kembali bersama keluarga 28/29 Ags 2008 dg penuh kebahagiaan lahir batin. Amiin.

    Potensi komunitas sepeda tua/ onthel seluruh Indonesia terwakili oleh sosok seseorang yg namanya semakin berkibar, bang Rendy, dg penampilan yg sederhana tetapi cemerlang semangat juangnya. Saluut utk Abang! Salam hormat utk keluarga dirumah. Merdeka!!

  49. Teman-teman saudara sekalian tadi pukul 12.00 waktu semarang, Bang Rendy cs telah merapat di semarang di Kantor Kompas Biro Jawa Tengah. Saya sempat mengucapkan selamat dan terima kasih atas kesediannya mengikuti . Dan saya juga minta doa restunya kepada saudara-saudara sekalian untuk dapat menemani Bang Rendy hingga Panarukan nanti. Walau tidak ngonthel karena saya harus liputan. dan kalau ada kesempatan saya akan up date terus perkembangan perjalanan. Tabik…

  50. Teman-teman saudara sekalian tadi pukul 12.00 waktu semarang, Bang Rendy cs telah merapat di semarang di Kantor Kompas Biro Jawa Tengah. Saya sempat mengucapkan selamat dan terima kasih atas kesediannya mengikuti ekspedisi. Dan saya juga minta doa restunya kepada saudara-saudara sekalian untuk dapat menemani Bang Rendy hingga Panarukan nanti. Walau tidak ngonthel karena saya harus liputan. dan kalau ada kesempatan saya akan up date terus perkembangan perjalanan. Tabik…

  51. oh iya di Semarang nanti, dari depan Kantor Gubernur, Kami dari Semarang Onthel Community siap melepas Bang Rendy dan tim ekspedisi, hingga batas kota. Sukses selalu buat semua….

  52. Bang rendy & tim ekspedisi sudah berangkat dr Kantor Gubernur Jateng pagi ini (jam 8 pagi), onthelis Semarang yang melepas banyak juga, ada juga yang pake jarit (salut deh..awas kesrimpet..).

  53. Salam Buat Bang Rendy semoga Beliau Sehat wal Afiat sampai Kota tujuan (Panaroekan), saya dr Makassar terus mendoakanmu & Bangga bahwa ada Pejuang Onthel yg berpartisipasi dlm Kegiatan ini..!
    Kita tunggu cerita-info dr Bang Rendy…SelamaaaaaaaaT !
    Insya Allah Nama Anda akan tercatat dlm Buku Sejarah Onthel di Indonesia…MERDEKA

  54. Semarang, Kompas – Meski energi sudah mulai terkuras dengan empat etape sebelumnya, 10 atlet sepeda dan 4 pesepeda non-atlet profesional yang tergabung dalam tim sepeda Ekspedisi Kompas 200 Tahun Anjer-Panaroekan tiba di Semarang, Selasa (19/8) siang. Rencananya, Rabu (20/8) pagi ini, mereka akan melanjutkan perjalanan dan dilepas oleh Gubernur Jawa Tengah Ali Mufiz.

    Tim sepeda bakal dilepas di kantor Gubernur Jawa Tengah. Selanjutnya, tim akan kembali ke Tugu Muda dan meneruskan perjalanan melintasi Kantor Pos Besar Semarang di sisi Jalan Raya Pos (De Grote Postweg) yang sekaligus menjadi titik nol kilometer Kota Semarang. Perjalanan akan dilanjutkan ke Demak, Kudus, dan finis di Pati dengan jarak 68 km.

    Dalam perjalanan Pekalongan-Semarang, tim sepeda melalui Batang, Kendal, yang berjarak 101 km. Selepas Alas Roban yang dikelilingi hutan jati, Kabupaten Batang, tim kembali diterpa embusan angin kencang dan terik matahari. Cuaca panas saat melintasi ”jalur neraka” Cirebon-Pekalongan sehari sebelumnya masih kalah ketimbang saat melintas Pekalongan-Semarang.

    ”Fisik kami agak turun setelah rute kemarin, sehingga tadi mulai terasa sekali karena angin kencang dan cuaca panas. Saya juga sempat tertinggal,” kata Wahyuti Sri Rahayu (27), atlet sepeda asal Jawa Barat.

    Cuaca panas mendorong anggota tim memilih tak beristirahat di Kendal dan langsung ke Semarang. Perjalanan langsung tanpa istirahat ini baru berlangsung di etape Pekalongan-Semarang.

    Sebelumnya, mereka telah melintasi rute Anyer-Jakarta (110 km), Jakarta-Bandung (173 km), Bandung-Cirebon (93 km), dan Cirebon-Pekalongan (137 km).

    Tiga karyawan Kelompok Kompas Gramedia yang ikut dalam tim sepeda ini, yaitu Eep Pratisto, Ari Djuwanto, dan Mubaidillah, terus bertahan. Mereka belum pernah bersepeda jarak jauh.

    ”Saya cuma naik sepeda ke kantor setiap hari dan di akhir pekan kadang jalan-jalan di sekitar Jakarta. Tapi, saya senang sejauh ini saya masih cukup kuat,” ujar Ari. ”Kalau rute berat dari Anyer ke Pekalongan sudah kita lewati, saya rasa seluruh etape bisa saya jalani,” tutur Eep. (Gal/Nug)

  55. Tim Kompas-Polygon Jalani Etape Semarang-Pati

    Rabu, 20 Agustus 2008 | 08:57 WIB

    SEMARANG, RABU – Tim Kompas-Polygon kembali melanjutkan perjalanan etape 6, Semarang-Pati setelah dilepas oleh Gubernur Jawa Tengah, Ali Mufiz di halaman Kantor Balaikota, Rabu (20/8) pagi. Ratusan anggota komunitas sepeda seperti Bike To Work Semarang dan Perkumpulan Onthel Semarang (POS) kembali terlihat mengiringi perjalanan Tim Kompas-Polygon.

    Di Semarang terlihat rombongan tim sepeda sempat berputar melewati kawasan kota lama. Kawasan tersebut terkenal dengan bangunan tuanya, bekas kantor-kantor pemerintahan di jaman Belanda. Hari ini tim akan melewati rute sepanjang kurang lebih 68 kilometer melewati Semarang, Demak, Kudus, dan mengakhiri etape 6 di Pati.

    KP

    sumber : Kompas.com

  56. Tim Kompas-Polygon Tiba di Pati

    Rabu, 20 Agustus 2008 | 14:26 WIB

    PATI, RABU – Setelah menempuh perjalanan sekitar 68 kilometer akhirnya Tim Kompas-Polygon tiba di Pati, Jawa Tengah, Rabu (20/8) siang. Tepat pukul 12.00 WIB tim sudah memasuki Pati Hotel, praktis etape ini ditempuh tim selama empat jam.

    Tim selama perjalanan Semarang-Pati beberapa kali harus melewati jalan rusak. Jalan berlubang mulai terlihat hampir di sepanjang Jalan Raya Sayung, Demak. Tak bisa dihindari lagi, tim Kompas-Polygon harus berjibaku dengan debu saat melewati wilayah tersebut.

    Selain itu proyek perbaikan jalan yang menyebabkan penyempitan bahu jalan terpantau di Jalan Raya Buyaran dan Jalan Raya Karang Anyar, Demak. Sementara di Kudus, proyek perbaikan jalan terlihat di daerah Jekulo. Setelah masuk ke dalam Kota Kudus hingga Pati, tim tidak terlihat melewati proyek perbaikan dan jalan rusak.

    KP

  57. Kiat sehat buat bung Rendy;
    -Makan secukupnya dan jangan berlebihan maksudnya terlalu kenyang sebab perut yang terlalu kenyang akan menyulitkan kita dalam mengonthel.
    -Banyak minum air meneral sebab badan yang kekurangan air akan mudah terserang penyakit.
    -Cukup istirahat diwaktu malam dan jangan banyak bercanda dan bergurau sehingga terlewatkan waktu istirahat yang akhirnya badan akan terasa lesu dan kurang bertenaga.
    -Kosentrasi dalam mengemban misi expedisi dan jangan larut dalam memikirkan masalah yang ada artinya rilex dan santai.
    -Jangan meROKOK!

    Semoga sukses dan selamat sampai tempat tujuan begitu juga selamat sampai berkumpul lagi dengan keluarga. Tk.

  58. Jalan Rusak Sambut Tim Jalan Raya Pos

    Kamis, 21 Agustus 2008 | 10:29 WIB

    PATI, KAMIS – Setelah sekitar 15 menit dilepas pada etape tujuh, Pati-Rembang, tim sepeda Kompas-Polygon untuk kesekian kalinya harus melewati jalan rusak di Pati. Kerusakan hampir sepanjang lima kilometer ini membuat pesepeda harus berkendara ekstra hati-hati.

    Jalan yang juga merupakan jalur trans pantai utara ini mengalami kerusakan akibat banjir yang terjadi beberapa bulan lalu. Meski demikian sudah terlihat proyek perbaikan jalan di beberapa titik. Di sepanjang proyek perbaikan ini terlihat lalu lintas kendaraan padat merayap.

    Pada etape ini tim akan melewati rute Pati, Juwana dan mengakhir etape tujuh di Rembang yang berjarak sekitar 40 kilometer. Rencananya tim akan memasuki Kota Rembang pada pukul 11.30 WIB atau sekitar satu setengah jam perjalanan.

    KP

    sumber : kompas.com

  59. cuaca panas, track menanjak, angin kencang, debu jalanan rusak…. hiks…
    hapus, buramkan dan dinginkan semua itu wahai ontelis indonesia.
    tetep semangat tim !
    salut.

  60. Bung WC,kalau di Pantura jalan berlubang udah biasa,dan yg berlubang pada dipinggir jalan itu juga pemandangan biasa, he..3X. Sing penting hati-hati jangan kejurumus masuk kedalam lubang,apapun bentuk lubangnyanya. tul ngga???

  61. Itulah bedanya naik sepeda sama naik ……., kalo naik sepeda ada lobang harus dihindari, tapi kalo naik ………, ada lobang harus dimasuki. Ojo….. Ngeres…….. ganti tema aja dech

  62. kang acep and mbah roko belum tau ya pantura
    banyak lubang yg berjalan makane hati2 akang
    kl melintas dipantura entar bisa ke…….bisa2
    ke …….jeblos he….he…..he…..! akang

  63. Om wc.. Saya baca di kompas hari kamis kemarin ada racer yang terjatuh atas nama rendy. Apakah teman kita itu dan bagaimana kondisinya.. ?

  64. betul pak naruto, kang randi yg jatuh …cuma lecet2 aja dan tetap bisa melanjutkan ekspedisi….

    doakan saja semoga semua tim ekspedisi termasuk kang Randi diberikan kekuatan, kesehatan dan keselamatan dalam menyelesaikan ekspedisi ini…amiin…

  65. Tim Kompas Polygon Melanjutkan Etape Delapan

    Jumat, 22 Agustus 2008 | 10:48 WIB

    REMBANG, JUMAT – Setelah dilepas oleh Bupati Rembang, H.M Salim dari halaman Kantor Kecamatan Lasem, Tim Kompas Polygon kembali melanjutkan perjalanan etape 8, Lasem-Tuban. Puluhan siswa dari SMK NU Lasem serta SMP dan SMA Muhammadiyah Lasem turut bersepeda memeriahkan pelepasan tim.

    Pada acara pelepasan ini Redaktur Pelaksana Harian Kompas, Budiman Tanuredjo menyampaikan keyakinanya bahwa Kabupaten Rembang akan berkembang pesat dalam sepuluh tahun ke depan. “Selama mengikuti perjalanan Tim Kompas Polygon kami melihat banyak potensi terdapat di Rembang seperti Batik Lasem. Kami yakin dalam sepuluh tahun ke depan Rembang akan menglami pekembangan pesat,” ujar Budiman.

    Bupati Rembang, H.M Salim juga menyampaikan hal serupa. Apalagi dengan adanya proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kecamatan Sluke, Rembang yang tengah berjalan. “Dengan pembangunan PLTU di Kecamatan Sluke, kami juga yakin bahwa Kabupaten Rembang akan semakin berkembang. Sudah banyak investor yang mulai melakukan observasi untuk membangun pabrik di sini. Harapannya semakin membuka lapangan kerja dan mengurangi pengangguran di Rembang,” ujar Salim.

    Pada etape ini Tim Kompas Polygon akan menempuh rute sejauh kurang lebih 100 kilometer melewati Lasem, Suka, Kragan, Tambakboyo dan mengakhiri perjalanan etape 8 di Tuban, Jawa Timur.

    KP

    sumber : kompas.com

  66. Tim Ekspedisi Terhambat Karnaval

    Jumat, 22 Agustus 2008 | 15:15 WIB

    Laporan wartawan Kompas Adi Sucipto

    LAMONGAN, JUMAT- Jalur pantai utara di Paciran, Lamongan, Jawa Timur, saat ini macet akibat ada karnaval kemerdekaan tingkat Kecamatan Paciran. Kendaraan dari arah Tuban maupun Gresik, Jumat (22/8) sore ini, terjebak macet, termasuk Tim Ekspedisi 200 Taon Anjer-Panaroekan.

    Warga masyarakat berjajar di sepanjang jalan melihat jalannya karnaval setahun sekali itu. Mereka tidak peduli panas yang menyengat.

    Ada peserta yang memeragakan membawa jenazah berpakaian hitam-hitam lengkap dengan para pelawat. Ada pula peserta yang mengangkat tema illegal loging dan koruptor.

    Sejumlah orang memikul kayu ukuran besar. Sementara di belakangnya iring-iringan jaksa nakal dan koruptor yang digambarkan dengan simbol tikus.

    Tampaknya, karnaval di tingkat lokal Paciran itu ingin juga mengangkat isu-isu nasional yang sehari-hari dibaca atau disaksikan lewat media.

    ACI

    sumber : kompas.com

  67. Tim Kompas Polygon Tiba di Tuban

    Jumat, 22 Agustus 2008 | 15:58 WIB

    TUBAN, JUMAT- Setelah menempuh rute etape 8, Lasem-Tuban sejauh kurang lebih 100 kilometer, tepat pukul 15.00 WIB tadi Tim Ekspedisi Kompas-Polygon menyelesaikan etape ini di Mustika Hotel, Tuban, Jawa Timur.

    Sejauh perjalanan ini Tim Kompas Polygon telah menempuh rute sejauh kurang lebih 785 kilometer dari total 1.100 kilometer yang direncanakan. Dalam perjalanan etape 8, tim lebih banyak disuguhi pemandangan pantai.

    Tim sempat melewati rute di tepi pantai utara, tepatnya di daerah Sluke hingga Kragan, Rembang, Jawa Tengah. Tiba di finish etape 8, sekitar 30 anggota Paguyuban Pecinta Sepeda Tua terlihat menyambut kedatangan rombongan.

    Kristianto Purnomo

    sumber : kompas.com

  68. SEKARANG tanggal berapa yaa kok bang rendy gak pulang pulang,,anak mu anak mu panggil2 nama mu,,cepat pulang ya bang,,,semua merindukan mu

  69. hehehe..pak rendy sehat wall’afiat. tadi sempat menyapa di slaah satu kamar di Hotel Santika Surabaya. dia tetap semangat dan ceria seperti biasanya. besok akan start Taman Bungkul. Besok akan menempuh jarak86 kilo menuju probolinggo.

  70. Surabaya, Kami Datang…

    Sabtu, 23 Agustus 2008 | 01:06 WIB

    Tuban, Kompas – Tim sepeda Kompas-Polygon yang tergabung dalam Ekspedisi Kompas 200 Tahun Anjer-Panaroekan, Sabtu (23/8), ini akan masuk ke Kota Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur. Sabtu pagi ini, tim sepeda akan diberangkatkan dari Tuban. Setidaknya 50-an pesepeda dari Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) wilayah Tuban yang menyambut rombongan di Tuban sudah berjanji akan menyertai rombongan sampai batas wilayah Tuban pada Sabtu ini.

    Perjalanan tim sepeda dimulai dari kantor Kecamatan Lasem dengan dilepas oleh Bupati Rembang Moch Salim. Rute sekitar 100-an kilometer ini secara umum datar, tidak ada tanjakan atau turunan tajam yang mesti dilalui para pesepeda. Melalui wilayah pesisir pantai, iring-iringan pesepeda mendapat sambutan masyarakat saat lewat di pusat keramaian atau permukiman penduduk.

    Perjalanan memasuki wilayah Jawa Timur itu kembali mengulang ”lagu lama”, sengatan matahari dan tiupan angin menghadang tim sepeda. Akan tetapi, kekompakan tim menjadikan perjalanan berlangsung mulus, tanpa insiden yang berarti.

    ”Panas, panas,” kata Chandra Rafsanjani (19), pembalap muda tim Polygon yang asli Pangandaran.

    Memasuki wilayah Tuban, para pesepeda sempat beristirahat untuk menjalankan shalat Jumat. Tim berhenti di sebuah masjid di Kelurahan Sambrodo, Kecamatan Tambakboyo. Dalam khotbah Jumat, para pesepeda didoakan agar perjalanannya lancar.

    Akan tetapi, sempat terjadi kesalahpahaman karena tim reli sepeda dianggap sama dengan balap sepeda. Tak ayal, jemaah pun sempat celingukan mencari para pesepeda yang duduk di antara mereka. Ada yang malah bertanya, ”Balapan sepeda kok yang ikut cuma 14 orang. Yang menang yang mana, Pak?” (nug/dik)

    sumber : kompas.com

  71. Ekspedisi Kompas Anjer-Panaroekan Tinggalkan Tuban

    Sabtu, 23 Agustus 2008 | 08:56 WIB

    TUBAN, SABTU – Tim sepeda Kompas-Polygon meninggalkan Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Sabtu (23/8) pukul 07.30. Tim yang terdiri atas 14 peserta tersebut akan menempuh jarak sekitar 100 kilometer menuju Kota Surabaya. Dari hotel tempat menginap, tim sepeda diberangkatkan General Manager Humas Kompas Gramedia Nugroho F Yudho.

    Sedianya, tim tiba di Surabaya sekitar pukul 15.00. Sekitar 60 orang anggota Bike To Work Wilayah Kabupaten Tuban ikut menghantar tim hingga perbatasan antara wilayah Kabupaten Tuban dan Kabupaten Lamongan. Turut menghantar hingga batas Kota Tuban, 30 orang anggota Paguyuban Pecinta Sepeda Kuno Tuban.

    FX Laksana Agung S

    sumber : kompas.com

  72. Tim Kompas Polygon Melanjutkan Etape Sembilan

    Sabtu, 23 Agustus 2008 | 08:58 WIB

    TUBAN, SABTU – Tim Kompas Polygon, Sabtu (23/8) kembali melanjutkan etape 9, Tuban-Surabaya. Pada etape ini tim akan menepuh rute sejauh kurang lebih 100 kilometer melewati Tuban, Babat, Lamongan, Gresik, dan mengakhiri etape 9 di Kantor Kompas Biro Jawa Timur.

    Sekitar 40 anggota Paguyuban Pecinta Sepeda Tua (P2ST) dan komunitas Bike to Work dari Tuban ikut bersepeda pada pelepasan Tim Kompas Polygon di Mustika Hotel, Tuban. Meski hampir sebagian besar anggota P2ST adalah orang tua, namun mereka terlihat bersemangat mengikuti acara ini.

    Sejak pukul 06.30 WIB mereka sudah terlihat datang di lokasi. Setelah bersepeda sekitar delapan kilometer anggota P2ST akhirnya memisahkan diri dengan Tim Kompas Polygon. Lain halnya dengan anggota komunitas Bike to Work. Empat anggota B2W Tuban terlihat masih bersepeda mengikuti tim hingga di daerah Brondong, Lamongan, Jawa Timur. Tim rencananya akan tiba di Surabaya pukul 15.00 WIB.

    KP

    sumber : kompas.com

  73. Gramedia Majalah Ramaikan Tim Kompas Polygon

    Sabtu, 23 Agustus 2008 | 14:06 WIB

    Gramedia Majalah Ramaikan Tim Kompas Polygon

    SURABAYA, SABTU – Tim Kompas Polygon yang semula berjumlah 15 orang, mulai di Gresik bertambah menjadi 18 orang setelah tiga rekan-rekan dari Gramedia Majalah bergabung. Ketiga personil baru tersebut adalah Reinold Sarmond dari Majalah Chic, Sukrisna dari Tabloid Nova, dan Imam Tajudin dari Majalah Hai.

    Menurut Sukrisna, ia bersama kedua rekan memang hobi dan terbiasa bersepeda ke kantor. Cak Kris mengaku kedatangan mereka untuk ikut meramaikan acara ini. “Kami memang komunitas Bike to Work Gramedia Majalah, udah biasa jalan bersepeda dengan teman-teman. Sebenarnya banyak teman-teman yang pengen ikut, cuma masalahnya punya kesibukan deadline dan belum dapat ijin,” ujar Sukrisna yang akrab disapa Cak Kris. Bergabungnya ketiga rekan dari Gramedia Majalah maka semakin meramaikan perjalanan Tim Kompas Polygon yang akan menyelesaikan perjalanan di Panarukan, Senin (25/8) mendatang.

    KP

    sumber : kompas.com

  74. Masuk Surabaya Tim Kompas Polygon Kepanasan

    Sabtu, 23 Agustus 2008 | 15:27 WIB

    SURABAYA, SABTU – Memasuki Kota Surabaya terik matahari terasa menyengat kulit. Beberapa anggota Tim Kompas Polygon terlihat mengurangi rasa panas dengan menyiramkan air mineral ke badan. Menurut Randi, salah seorang anggota Tim Kompas Polygon, panasnya matahari mulai terasa setelah tim melanjutkan perjalanan usai istirahat sejenak di perbatasan Gresik-Surabaya.

    “Setelah istirahat makan siang tadi udaranya panas banget. Semakin ke Timur rasanya semakin panas. Enak kalo di Santika ada kolam renang, bisa langsung ngadem,” ujarnya.

    Sekitar pukul 13.55 WIB Tim Kompas Polygon tiba di finish etape sembilan, Hotel Santika Surabaya setelah menempuh rute sejauh kurang lebih 100 kilometer. Kedatangan tim disambut oleh Redaktur Pelaksana Harian Kompas, Budiman Tanuredjo.

    KP

    sumber : kompas.com

  75. Tiga Orang Tim Kompas Polygon Tumbang

    Minggu, 24 Agustus 2008 | 17:01 WIB

    PROBOLINGGO, MINGGU – Tiga orang anggota Tim Kompas Polygon yang ikut dalam Ekspedisi Anjer-Panaroekan tumbang dan terpaksa menyerah di etape 10, Surabaya-Probolinggo. Masing-masing Reinold Sarmond dari Majalah Chic, Imam Tajudin dari Majalah Hai dan Sukrisna dari Tabloid Nova.

    Mereka tercatat sebagai anggota terbaru dari Tim Kompas Polygon yang bergabung dengan tim mulai di perbatasan Gresik-Surabaya pada etape 9 kemarin. Tumbangnya ketiga anggota Tim Kompas Polygon diawali oleh Reinold Sarmond di daerah Pasuruhan. Reinold mengaku mengalami kram di kedua otot betisnya.

    “Tiba-tiba otot betis kram, rasanya keras udah kaya bakpao aja,” ujarnya. Reinold menambahkan ia sempat jatuh dari sepeda saat menepi karena kakinya tidak bisa digerakkan. Reinold akhirnya harus dievakauasi menggunkan mobil.

    Tak lama berselang masih di daerah Pasuruhan Imam Tajudin adalah orang kedua yang tumbang. Ia mengalami kram di kedua pahanya.

    “Habis ditarik pake mobil, pas ngoes lagi nggak lama paha kena kram. Sepeda aku bawa ke pinggir langsung ngejogrok aja. Kebetulan di situ pas dekat banyak orang, pada nanyain kenapa mas, kram? Emang dari mana? aku jawab Anyer, Jawa Barat. Mereka langsung pada komentar, wah pantesan sampai kram,” ujar Imam menirukan ucapan salah seorang warga.

    Imam terpaksa juga harus di evakuasi ke dalam mobil menyusul Reinold teman seperjuangannya.

    Di perbatasan keluar kota Pasuruhan, Tim Kompas Polygon sempat istirahat makan siang. Di sana Sukrisna terlihat sudah kecapekan.

    “Rasanya pengen nyerah nih, hawanya panas banget,” ujarnya kepada Kompas.com. Namun usai makan siang ia mengaku kembali bersemangat. Sayang tak jauh dari gerbang selamat datang Kota Probolinggo ia terpaksa harus menyerah kepada fisik, karena mengalami kram di kedua betisnya.

    “Liat gerbang selamat datang Probolinggo tadinya semangat banget, karena kan udah dekat. Eh kaki malah kena kram. Pertama kaki kanan abis itu gantian kaki kiri. Udah deh terpaksa berhenti. Pas dievakuasi masuk mobil semangat bener-bener langsung ngedrop lho,” ujar Sukrisna.

    Saat ini Tim Kompas Polygon sudah menyelesaikan etape 10 di Hotel Bromo View Probolinggo.

    KP

    sumber : kompas.com

  76. Tak Mau Lewatkan Finish di Panarukan

    Minggu, 24 Agustus 2008 | 17:49 WIB

    PROBOLINGGO, MINGGU – Meski tumbang di etape 10, Surabaya-Probolinggo, tiga anggota termuda Tim Kompas Polygon yaitu Reinold Sarmond, Imam Tajudin, dan Sukrisna tetap berkeinginan tetap dapat melanjutkan etape 11 yang berakhir di Panarukan. Hal ini diungkapkan Sukrisna saat berbincang-bincang di Hotel Bromo View, Probolinggo.

    “Besok kita ditinggal aja, gak perlu dikawal. Kita bawa dompet kok tapi pasti sampai di Panarukan,” ujarnya.

    Cak Kris panggilan akrab Sukrisna mengatakan bahwa mereka tidak sanggup jika harus mengimbangi kecepatan anggota Tim Kompas Polygon lainnya.

    “Wah, gila, salut buat mereka, kita enggak sanggup deh kalo harus ngikutin mereka. Lari tiga puluh sampai tiga lima kilometer per jam,” tambahnya.

    Menurut dia selama mengikuti perjalanan tim sepeda mulai dari Gresik, paling berat jika harus bersepeda di depan rombongan atau di sisi kiri.

    “Gua dah tau, pokoknya jangan jalan paling depan atau sebelah kiri anginnya kenceng. Enak jalan di tengah nggak begitu kerasa anginnya,” ujar Cak Kris.

    Besok Tim Kompas Polygon akan melanjutkan etape 11 atau etape terakhir dari seluruh rangkaian perjalanan dari Anyer hingga Panarukan.

    KP

    sumber : kompas.com

  77. Etape Terakhir Anyer Panarukan Dimulai

    Senin, 25 Agustus 2008 | 09:02 WIB

    Laporan wartawan Kompas.com Kristianto Purnomo

    PROBOLINGGO, SENIN – Tim Kompas Polygon hari Senin (25/8) melanjutkan etape terakhir, Probolinggo-Panarukan dari seluruh rangkaian perjalanan Ekspedisi Kompas 200 Tahun Anyer Panarukan. Tim di Probolinggo dilepas oleh Kepala Biro Kompas Jawa Timur, Subhan.

    Pada etape ini tiga orang anggota Tim Kompas Polygon yang sempat tumbang pada etape 10 terlihat kembali bergabung. Etape 11 ini akan menempuh rute sejauh kurang lebih 110 kilometer melewati Probolinggo, Paiton, Besuki, Pasir Putih, dan berakhir di Panarukan.

    Pagi ini Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) juga menggelar pengobatan gratis, penyerahan buku bacaan, dan penanaman pohon di Panarukan.

    Kristianto Purnomo

    sumber : kompas.com

  78. Atraksi Off Road Jadi Hiburan

    Senin, 25 Agustus 2008 | 14:31 WIB

    SITUBONDO, SENIN- Atraksi Offroad yang dilakukan Marta Mufreni dan Amir Mahmud, anggota Tim Kompas-Polygon pada perjalanan etape 11, Probolingo-Panarukan cukup menghibur rombongan tim. Mereka terkadang memilih jalan tanah, melakukan aksi jumping, bahkan sempat menuruni turap setinggi dua meter dengan kemiringan sekitar 70 derajat.

    “Yang penting yakin aja, jangan ragu-ragu,” kata Marta mengenai berbagai aksinya itu. Bagi anggota Tim Kompas-Polygon lainnya seperti Reinold Sarmond, atrksi yang dilkukan Marta dan Amir luar biasa. “Gila tuh mereka. Jangankan atraksi, kita ngoes aja dah ngap,” ujarnya. Ngoes yang dimaksud adalah mengayuh sepeda.

    Sepanjang perjalanan ini, Tim Kompas-Polygon terlihat lebih santai saat bersepeda dibandingkan etape-etape sebelumnya. Maklum ini adalah etape terakhir, sebelum mencapai finish di Panarukan sore ini.

    Rombongan Kompas-Polygon saat ini tengah menikmati istirahat di Hotel Sido Muncul 2, Pasir Putih, Situbondo, Jawa Timur. Sekira 20 anggota komunitas sepeda terlihat berkumpul di tempat ini. Rencananya mereka akan mengikuti rombongan Tim Kompas-Polygon hingga Panarukan.

    Kristianto Purnomo

    sumber : kompas.com

  79. Tim Kompas Polygon Finis di Panarukan

    Senin, 25 Agustus 2008 | 16:53 WIB

    PANARUKAN, SENIN – Setelah 10 hari melakukan perjalanan dari Anyer, Serang, Banten dalam rangka mendukung Ekspedisi Kompas 200 Tahun Anjer Panaroekan akhirnya tepat pukul 15.30 WIB Tim Kompas Polygon finis di Panarukan.

    Terlihat luapan kegembiraan seluruh anggota tim saat memasuki finis di Kantor Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Panarukan. “Gile, top banget, kalo ada acara-acara kaya gini lagi mau aku disuruh ikut,” tegas Randi, salah seorang anggota Tim Kompas Polygon.

    Kedatangan tim disambut oleh Wakil Pimpinan Redaksi Harian Kompas Trias Kuncahyono dan Sekda Kabupaten Situbondo, Koespratomowarso mewakili Bupati Situbondo.

    Pada kesempatan ini pula, diserahkan trofi, piagam penghargaan, kamera digital panasonic, dan sepeda polygon kepada Tim Kompas Polygon.

    KP

  80. Alhamdulillah…

    selamat buat seluruh tim ekspedisi…

    terimakasih untuk seluruh pendukung ekspedisi terutama

    ontelis untuk perhatian, doa, bantuan materiil dan juga

    tenaga yang diberikan untuk rekan Randi, hanya Allah

    SWT yang sanggup membalas jasa baik ontelis sekalian.

  81. Kami yang di Jogja ikut bangga dan berbahagia atas keberhasilan Bung Randy mencapai finish di panarukan. Akhirnya terbukti bahwa Onthelis Indonesia dapat juga disejajarkan kemampuannya dengan segmen cyclist modern. Bravo…proficiat!

  82. Alhamdulillah……

    Semua selamat…

    Konsistensi KOSTI dan Ontelist tanahair terbukti dengan hampir menyambut dan mengiringi Tim Ekspedisi di Tiap Kota

    Juga kontribusi http://www.sepeda.wordpress.com yang sudah hampir dua minggu ini meliput dan update perkembangan Tim Ekspedisi (padahal liputan ontelist daerah sedang menunggu untuk ditampilkan), juga mengalahkan web B2W yang sama sekali tidak meliput perkembangan Tim Ekspedisi.

    Alhamdulillah terima kasih saudara-saudaraku..

    Jaga Silaturahmi…

    MERDEKA!!

  83. akhirnya jarak 1100 km selesai ditempuh. dan salah satu sodara kita bang rendi tampak gembira sesaat memasuki Kantor Kecamatan Panaroekan. diapun langsung mengangkat sepeda polygon yang menemaninya selama 11 hari. dan ucapan selamat juga peluk pun datang bertubi-tubi. Bang Rendy makasih…juga buat saderek sadayana penggemar sepeda tua. semoga jaya selalu…ditunggu di semarang…

  84. salut abis buat bang rendy….. jdi pengen knal ni ….
    yg mana ya b’rendy . .. foto nya dong ,
    itu stamina bisa top gitu …makan apa sih bang
    nti klu ktemu minta resepnya ah……

  85. Alhamdulillah, Selamat buat bung Rendy sang Onthelis Sejati. selamat berkumpul kembali dengan keluarga tercinta : Salam Kompak selalu

  86. komen mas bahana yang: “ditunggu di semarang…”, apa artinya mau ada acara onthel lg di semarang..?, klo bener ada, kapan mas, tak tunggu tenan kabare lo…hehe..

  87. Selamat buat Bung Randy atas petualangan ekspedisinya yang telah mencapai tujuan yang dicita-citakan sejak awal. Semoga tekad dan semangatnya ini menjadi inspirasi, imajinasi, dan motivasi, serta inovasi para onthelis yang lain. Semoga!

  88. Dengan Tekad dan Semangat juang yg kuat,dan Do’a yg Tulus dari teman-teman onthelis,dan masyarakat pencinta sepeda,akhirnta Bang Randy dan teman-teman Ekspedisi Anyer-Panaroekan Berhasil dan selamat sampai di Finish.
    Dengan Rasa Bangga saya dan teman-teman CONTRY Mengucapkan “SElamat buAT Bang RANDY and Team atas Prestasinya” Semoga perjuangannya dapat bermanfaat bagi kita semua.

  89. SENO GUSAR ( Sepeda Kuno Gunung Sari – Surabaya ).

    Mengucapkan :
    Selamat dan sukses selalu, semoga semakin menambah komunitas onthel.

    Bravo onthelish …….!

  90. Bang Rendi,
    Alhamdulillah Abang telah mencapai finish dg selamat, dlm kondisi sehat walafiat dan hatinya penuh rasa syukur & bahagia.

    Isteri yg sdg mengandung & tiga anak2mu di rumah sdg menanti dg rasa bangga & bahagia krn sang ayah telah berhasil menyelesaikan perjalanan Anyer-Panarukan sejauh 1100 km berbekal semangat juang yg ruuuar biasa.

    Kami tunggu kedatanganmu di Jkt nanti malam dini hari utk meng-apresiasi dirimu & sbg ungkapan kebahagiaan kami sesama anggota KOBA & KOSTI. Setidaknya kami dg rombongan kecil ingin mewakili rekan2 komunitas sepeda onthel se Indonesia yg sangat membanggakan prestasimu.

    Wasalam.

  91. Selamat Hebaaaaaaaat …………dasyat …manthaaaaaap sayang aku kena deadline kalo ngak aku nemenin Bang Rendi ke Panaroekan…tapi …ngak genjot …cuman ngiringin di mobil ambulance aja yaaach ….he…….he

    Beginilah semangat persaudaraan Ontelish ngak kenal batas … hidup ontels …..nusantara…

    Mudah2an di event selanjutnya Kompas selalu melibatkan kita. Karena Jujur nih …….. meskipun baru sebentar …kenalannya tapi komunitas sepeda tua sudah mampu menunjukan eksitensinya. (Sori yaaa kaum B2W, kalo mereka ngumpul suasananya ngak sehangat kita ….. man)

    salaaaaaaaaaam

Tinggalkan komentar