GAZELLE BUNGKUK/SEMAR-Hati2 barang ASPAL

semarsebelumnya aku mengulas tentang sepeda Gazelle Bungkuk / SEMAR ini, saya minta maaf seandainya pembeliku / yg melamar sepedaku tsb (tapi tetap Di RAHASIAKAN NAMA & DOMISILInya) juga membaca dan mengetahui hal ini, karena maksudku BAIK dan hanya untuk MENAMBAH WAWASAN para onthelis kita / teman – teman kita tidak sampai terjerumus / keliru membeli barang yang ASPAL ( asli tapi palsu ) yang sekarang ini marak di beberapa tempat / kota. Sekarang ini banyak yg buat “BAYANGAN / RAGANGAN SEPEDA” dengan model yg macam – macam dan menyerupai aslinya. dan buat Admin saya ucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya atas dimualnya artikel & foto sepeda ini (sekarang saya hanya punya kenang – kenangan fotonya saja, dan gambarnya juga tidak begitu jelas, karena waktu itu asal – asalan menfotonya ).

Gazelle ini ukuran 60 tingginya, ada tulisan merk GAZELLE nya di 2 tempat, tepatnya dibayangan bawah stang ( bayangan atas ) dan dibawah bayangan bawah ( tepatnya di atas garpu ), ada no serinya dibayangan ( dibawah sadel ) kebetulan ini adalah seri 3, keistimewaaan onderdilnya : sadel bentuk pernya nyeleneh Merk HECTOR, Kunci tengah GB + kunci roda ada Lampu stopannya, velg Lepper, tromol gazelle, bel ting tong pijetan dari atas ( dipijetan atasnya ada bekas merknya luar negri – sudah agak samar – samar, karena sering dipakai ), bentuk bayangan yg lain daripada yg lain atas & bawah melengkung, lampu + dinamo merk juga Gazelle.masih ada peneng ( bahasa belandanya ) bahan sticker ada tulisan SOERAKARTA & masih ada bendera belandanya, katengkasnya aneh bentuknya bulatan melingkar saja.dan lain kali akan saya masukkan lagi sepeda – sepeda ku yg aneh – aneh ……………. sabar ………… ya …………… terimakasih ………….. mohon ditanggapi / dikomentari ya ……… kawan – kawan semuanya.

gasbung.jpg

from : ireh hari (hariireh@yahoo.com)
subject : GAZELLE BUNGKUK / SEMAR ( Hati – hati barang ASPAL )
date : Feb 5, 2007 6:49 PM

91 thoughts on “GAZELLE BUNGKUK/SEMAR-Hati2 barang ASPAL

  1. Sayang fotonya kurang gede dan krg deket jd ga bisa dinikmati dgn jelas…tp bentuknya antik bgt dan baru liat speda ky gitu…..kereen……coba ane yg punya ya……muantab kaleee..

  2. wh emang dr awal koleksinya om ppp nih dh menunjukkan seleranya…,
    btw selama yang aneh2 itu onthelnya sih ok-ok aja om, asal jgn orangnya, hehe…
    kita tunggu barang2 aneh lainnya om ppp…

    Emg semangat om laex tuk py sepeda muantep nih perlu diacungi juempol, walau dh py byk koleksi yg ga kalah mantep…, maju teruss om laexs!!!… 😀

  3. hebat khan??? uan….tik buan….ghet ?? tunggu episode berikutnya ha ha ………he he………..tapi………saya percaya…….sebetulnya teman – teman juga banyak kok koleksinya yg aneh…aneh…….tolong dong keluarin………….biar tambah semarak……hidup onthel………

  4. Semoga dengan banyaknya informasi dan foto2 sepeda tua yang banyak jenis dan ragamnya semoga bisa menambah wawasan para ontelis sekalian….

  5. Mas Alex aku baru dapat Simplex semua masih asli termasuk catnya kecuali pelek depan. nanti tak kirim ke mas alex tolong di posting ya. Thanks. Salam dari GOSAR untuk anggota KOBA, yang tabah menghadapi bencana, GOSAR berdoa semoga badai segera berlalu

  6. OK mas painhi saya tunggu…..
    klo bicara simplex bang chandra pasti lsg semangat….bang ponakan sehat..he..he

    Bang chandra : tolong rekan2 dari PASKAS bang deddy minta copyan AD /ART KOSTI kita punya ga ya…

  7. wh jangan-jangan om ppp, salah satu kolektor yang dsebut2 om andyt py koleksi ratusan nih… 😀

    Total koleksinya ada berapa om ppp??

    om pain, boleh duonk liat simplex nya… 😉

  8. ngambil seragamnya liat jalanan dulu deh,lagi ngga stabil nih, kadang macet kadang ngga lancar alias krodit he he he…jadi ponakannya bang chan… eit kok balik ke situ lagi…

  9. Om Chandra kenalin sama ponakannya dong …!!!!! masa laexs aja yang dikenalin…klo perlu dua sekaligus deh…hehehe…
    Klo diajak ke HI ntar ane goncengin pake Simplek deh…tenang aja bannya baru diganti kok….

  10. Gw bilangin lo chan…..ane dah tau kartu lo he..he.

    Bang chandra KOBA ga usah dipeduliin, anak2 mmg sk bgtu….bang ponakan jgn maen ujan2nan tar sakit lg..he..he…

    Chancil..ente ape2 mintanye due…ladok amat lo yak…

  11. Bung Painhi Gosar, nggak tuh…….sepedaku nggak begitu banyak, hanya aku punya beberapa yg antik – antik gitu looh………….

  12. antik akan lebih bermakna kalo orang lain bisa melihat itu sepeda rolling on the street, ga cuma di simpan di garasi atau ruang tamu…keep on rollin’ bro..peace…

  13. ok..ok………..nasihatnya dari “uring2-an” aku laksanakan, sebetulnya di Kediri aku sering pakai kalau sore hari atau hari minggu, tapi………………selalu ama istri & anak – anak ku aja, maklum nggak ada perkumpulannya…………..yach sekedar mejeng………di warung, jalan, alun – alun, dan sekitarnya.
    untuk P.Radensbuitenzorg…………he he he…………sudah banyak kok yg dipinang teman – teman, ntar aje kalau ke Jawa Timur………mampir aja ke kediri…………….he he he……………

  14. aku setuju sama mas uring2an..kalau cuma dinikmati sendiri apanya yang antik.. Justru nekmatnya kalau bisa berbagi sama orang lain , Pada intinya kita membutuhkan orang lain walaupun sekedar melihat, mengomentari ,merasakan apalagi ikut memiliki . Kalau kita punya barang tapi belum bermanfaat bagi orang lain for what , apa justru bukan kita yang serakah ? Wong kadang kita belinya maksa banget, sepeda lagi dipakai cari makan ,misal untuk jualan atau alat angkut barang dagangan , tapi kita kejar terus . Dengan iming-iming harga yang tinggi nggak masalah,sukur-sukur yang punya nggak tahu barang , kita tawar semurah mungkin, dan kita jual bisa 10 kali lipat . Atau bagi kolektor cuma ditumpuk doang di gudangnya ,mentang mentang banyak duit . Hilanglah fungsi dan perjuangan sang sepeda karena ganti pemilik . Apakah pemikiran itu pernah singgah di hati onthelis sekalian ? terserah hati nurani anda….

  15. Buat mas uring2an dan mas ponijo, saya setuju dengan pendapat anda tapi bukankah para kolektor itu sudah menjaga atau setidaknya melindungi barang yg bisa dibilang langka?…dan mungkin ada sebagian orang yg hidupnya memang dari jual beli sepeda antik mungkin memang disanalah matapencaharian mereka.. cara melestarikan atau melindugi barang langka beda-beda caranya yg kelebihan uang ya dengan membeli sebanyak2nya selama rumahnya bisa nampung dan uangnya masih ada, tapi kalau seperti saya cukup satu dan cari accesories untuk melengkapinya ya setidaknya mendekati sirinilan 😀 biar enak dipakai enak jg dipandang…… peace bro 🙂

  16. ampun……….ampun…………..”P.Ponijo bakul klopo”, kulo tiang sae lho……..he he he………..lagian tidak banyak duit……….abis cuma BURUH aje……….di kota kechil lagi…………..khedhirhie githu………….dan belinya jarang maksa…………kecuali kephephet………pingin miliki………………he h e he………….kadang 2 gue pake ama anak & bini ghitu……………makasih sarannya………….

  17. he..he…,pendapat om uring2an n om ponijo itu ga salah, emang alangkah baiknya jika keindahan suatu sepeda antik itu bisa dinikmati oleh khalayak umum, dan emang kayaknya itulah misi dari mailist ini, agar kita bisa bisa saling berbagi, termasuk ilmu (seperti yg dikatakan om Andyt).
    Namun dalam perjalanannya, masing2 orang pasti punya alasan, mengapa onthel itu belum/tidak bisa dinikmati oleh banyak orang, dan tidak hanya karena alasan materi.., seperti:
    1.om ppp,
    beliau tetap menggunakan beberapa sepeda, bahkan beserta keluarga, namun karena koleksinya yg banyak dan waktu yg sempit krn bekerja, sangat memungkinkan beliau tidak bisa menggunakan semua koleksinya.
    2. pittuwo alias saya sendiri
    tidak bisa menggunakan koleksi saya, karena sepeda saya di Jogja dan saya sendiri bekerja di Cilegon, saya tetap menjalankan apa yang dikatakan om uring2an dan om ponijo agar sepeda dapat dinikmati khalayak umum, dgn menyewakan sepeda saya untuk display di pameran, hotel ataupun resto…

    Mungkin itu yang dapat saya sampaikan, dan semangat om uring2an n om ponijo dalam mensosialisasikan sepeda tua memang layak diacungi jempol… 😀

    salam onthel…

    nb: kulo nggih tiang sae… 😀

  18. Ada beberapa kolektor di Waru dan Surabaya yang hanya mengeluarkan item-item kolektornya di moment tertentu saja, misalnya HUT organisasi onthel, atau peringatan 17 Agustus, karena disamping sayang (barangnya sangat istimewa sehingga kalau sering keluar dilihat orang jadi nggak bikin orang penasaran dan ‘wah’ lagi), juga keamanan (onthel yang istimewa mengundang orang jahat untuk berniat tidak baik). Mereka punya komitmen dan cara sendiri untuk mengafeksikan perasaan cintanya pada sepeda lama, yang tentunya juga harus kita hargai dan hormati.

  19. Soal display mendisplay untuk dilihat orang lain juga beresiko, saya memperoleh cerita pengalaman teman-teman dari Jogja dan Surabaya yang onderdil dan asesorisnya hilang saat sepedanya di display untuk dipamerkan. Kalau sudah begini jadi saling lempar tanggung jawab…..dan sampai sekarang onderdil itu belum ketemu. Masih untung onderdil dan asesoris, lha kalau onthelnya yang raib?

    Bisa nangis kingkong pasti!!

  20. memang benar dan saya setuju dgn pendapat mas panijo dan mas andyt….bahwa mempunyai sepeda kuno/ antik bisa membuat si empunya merasa mempunyai kebanggaan yg tidak bisa dinilai dengan apapun, jika ada yg berminatpun dan menawarkan harga tinggi pasti yg punyapun pasti hanya tersenyum…..bukan apa2 utk mendapatkan sepeda tersebut sangatlah tidak mudah penuh dgn intrik dan perjuangan tanpa mengenal lelah.

    Saya juga memahami kalo ada temen2 yg menjual koleksinya, karena pasti ada alasannya mungkin sedang kepepet ( BU),..sudah punya 2, atau ada pandangan lain dan seandainya mo jual, jualah ke sesama ontelis atau pecinta sepeda…tapi saya tidak RELA dan RIDHO kalo sepeda tersebut dijual sbg mata pencaharian lebih2 dijual ke LUAR NEGRI….!!!!!!
    Maka dari itu saya menghimbau sama teman2 ontelis agar lebih menghargai sepedanya dan menjaganya. KALO BKN KITA SIAPA LAGI….

    Wasallam

  21. wah setubuh bgt apa yg dikatakan bakul klopo,klo sepeda yg dipakai buat kerja diuber2 buat dibeli kan ksihan orangnya,pit onthel kan nek ditumpai ra nggawe kesel,yen bakul klopo kon numpak pit jepang cepet kesel nang awak pegel kbeh 🙂

  22. di daerah pekalongan kan dulu bnyk pedagang pasar yg make pit onthel buat bawa dagangannya kepasar,trus petani pergi kesawah bawa pit onthel lalu ditaruh dipinggir swah,pemandangan itu sungguh indah di liat,tpi skrg udah jarang lgi pemandangan seperti itu,pada kemana perginya pit onthel yg dulu bnyk pekalongan?

  23. Mas aris Pastop tahun kemarin aku mampir ke pasar senggol pekalongan yang ada malah onderdil sepeda montor terus aku masuk dalam pasar yang sedikit becek mungkin habis hujan kali. sepeda ada yang lawas merk GAZELLE perempuan tapi udah tambal 2 an yang lebih gila dia buka harga 3 jt trus aku tawar 1 jt enggak dikasih. acian deh kamu. pasarnya rame doang pit nya jarang,gimana mas. salam

  24. jadi inget cerita teman waktu ke cirebon..lagi kenceng2nya jalan tiba2 langsung meper ke luar jalan..dikira ada apa..ternyata ada sepeda…tengok kiri kanan nggak ada orgnya ternyata lagi disawah nanam padi..heheheh..biasa diliat2 dulu kalau ada yg menarik..panggil…kalau nggak lanjutttt….ada lagi di gerobak becak rongsokan lagi nongkrong…sadelnya vassad ..dicari2 nggak ada orangya ternyata orngnya lagi ngaso didepan becak disemak2 sambil tidur2ayam gitu…langsung bang barter ye ditambah uang rokok deh sambil dibuka tuh ama temen…yg punyanya ..cengar-cengir aja abis sadelnya lagi dibuka..hahahahh.. 😀 gimana mau nolak..itulah sebaris cerita pecinta onthels…. 🙂

  25. mungkin tukang es tebu lagi bikin varian wedang tebu hangat, bukan es tebu lagi…kayak Nutrisari dan Extra Joss yang juga bikin edisi hot nya.

    Atau jangan-jangan tukang es tebunya hanyut kebawa banjir bersama tebu-tebunya…..cucian amiiiir.

  26. Uda rucky yang ada di Pdg mudah 2 an tanggal 22 Feb ini aku ke sono ada acara pengantenan di kota Pdg. berangkat jam 14.30 sampai BIM rada sore terus lanjut ke Bkt terus tidur di Baso.besok paginya ke Payakumbuh + Sawah Lunto terus ke Muara labuh.salam untuk temen temen ontelis Di Pdg.

  27. jangan lupa oleh2 kripik singkong yg pedes tuh bang chandra, namanya kripik sanjay kalo ngga salah ya…trus ponakan ikut ngga bang… 🙂

  28. to om andyt,
    smua dh ada diproposal om, termasuk onderdil apa aja yg melekat di sepeda (dilampirin fotonya) dan biaya2 nya,

    biasanya sepedanya ditaruh di tmpt yg trafiknya padat n dkt ama pos kary. nya, biar skalian ada yg jaga n ngebersihin spedanya…

    alhamdulilah, selama ini ga ada yg berkurang selain angin…(kempes, maksudnya… 😀 )

    btw, thanks utk warningnya… 😉

  29. hallo…………selamat malam……………….kok padha sepi………………..emangnya Jkt hujan lagi???? jangan atuh…………………udah hampir ……………..surut……………….khan??? yach aku ikut prihatin sekali…………..semoga tidak terulang lagi banjirnya……………………..kok…………..biar ngobrolnya tambah seru…………………

  30. aduh……………aduh…………aku sampai digigitin nyamuk……………dan udah habis rokok Gudang Garam Filter 2 batang nich……………mana kawan – kawan…………..kok pada nggak muncul he he he………………..

  31. Om Chandra..klo mo ngajak ponakannya bilang2 ya..biar bisa dandan dulu..he..he. tgl 10 feb om chandra ga sempet nganter bilanga aja ye ke ane……..tar ane ..pesenin taxi

    Bagus jg usul mas andyt klo ada tebu hangat….pasti nikmat…apalagi sama pisang rebus ma ubi…pasti buang angin terus…bruttt..brutt

  32. ama aye aje Oom chandra, ga pake taxi deh tapi aye bonceng pake ontel sampe tujuan…gempor2 deh demi ponakan ga papa deh :mrgreen:

  33. Woooooiiiiiiii………..mentang2 pada mo kenalan sama keponakan Om Chandra trus pada latah manggilnya pada Om…………. Yang pertama manggil Om kan ane…….iya ga om Chandra…!!! Tenang aja ane pasti pake Simplek……..

    Laexs ente pake baju yang rapih ya, tapi klo ane tetep pake baju bocor, soalnya dijakarta ini orang2 pasti pada berlomba-lomba u/ rapih klo yang pengen jelek kan jarang……….

  34. mohon maaf kang kopral, pendaftaran sudah ditutup kmrn malam, jadi yg terdaftar hanya laeks, wc, ck, dan nino
    demikian harap maklum 😉

  35. wah rame nih.. kang ponijo bikin semangat lagi . Uraian kang ponijo barangkali pengalaman pribadi ya ? Apa sekarang masih suka nguber tukang sayur ? Atau sampeyan kolektor juga ? Sori lho kang…

  36. ah.. mas sodik tahu aja , sebenarnya emang iya sih . Itu adalah pengalaman pribadi dulu waktu ngejar pit palang , yang sekarang disebut pit kros . Tapi saya ngoyaknya karena memang perlu pit yang kuat buat angkut daganganku. Eh sekarang sering ada anak muda gantian ngejar , tak tantang sekalian kalau memang dia punya pit begini saya beli ..eh dia kapok juga ,sekarang nggak datang lagi . Nyuwun ngapunten kolowingi dalem radi kirang mranani ing panggalih pandemen pit sedaya..

  37. be……….tul…………….be………….tul……………Bang Laexs…………he he he……………sebetunya nggak habis itu onthel………….tapi pindah tangan ghitu…………

  38. he he he………Bung Laeks, jam kantorku senin – jumat 08.00 – 16.00, kalau sabtu jam 08.00 – 13.00, kalau hari minggu libur ghitu lho……………., untuk P.Painhi Gosar………………ok…….ok…………..juga ………….

  39. keliatannya teman – teman semuanya kalau malam hobbynya cuma ngelus – ngelus sepeda ya…………..sehingga pada jarang ada yg muncul……………….atau pada kumpul – kumpul semuanya???? he he he……….

  40. Mas Hari kok ngelus-ngelus sepeda terus kan ada waktunya mas 🙂 malam-malam ngelus sepedah tambah dingin laa…ada kan yg lain mas..heheheh 😉

  41. Oke bang Chandra met dateng dah di kota Padang, kalo mas chandra main ke payakumbuh disana masih banyak ontelnya mas siapa tau bisa bawa ke Jakarta atau beli onderdil2nya buat temen2 di KOBA.

  42. Teman – teman semuanya , tunggu ya artikelku & gambar – gambar….simplekku seri 4 dan cycloid yg udah aku kirim ke P.Bahtiar kemarin dan barusan. he he he……buanyakkhan oleh – olehku / hadiahku menyambut datangnya hari IMLEK ghitu………… ” bikin sepeda ontha tambah hidup & berkembang terus ” he he he………

  43. ngapain juga dirahasiakan alamat dan nama pemilik sepeda itu sekarang…?, kayak keris aja, pake rahasia-rahasiaan, begitu diliat orang yang ahli, ternyata keris palsu..!!!, kapokkk…kowe..!!

Tinggalkan Balasan ke Rucky Batalkan balasan