KLITIKAN GAYA BELANDA

Ditulis pada November 12, 2007 oleh wong-cilik

Budaya klitikan ngga cuma ada di Indonesia khususnya pulau Jawa saja, di Belanda tepatnya di Vianen sabtu 10 November 2007 lalu juga ada klitikan

wuaduh..jangan melotot gitu om..namanya juga nawar..

tinggal pilih..dari baut sampe setang ada…dijamin asli belanda..

ban & pelek juga ada…

jangan lupa baca kalalog buat referensi…

yang nyumpet di bawah taplak meja apaan tuh..sepeda trike apa ontel mini ?

dinamo & lampu antik…

sepeda utuhnya juga dijual…

dua juta kemahalan ngga yak ?

tinggal pilih om…

foto diambil dari milis sepeda belanda kiriman dari kawan kita om Gerlof

42 thoughts on “KLITIKAN GAYA BELANDA”

laexs pada November 12, 2007 pukul 12:42 pm berkata:

Ternyata opa-opa semua ya……Acara ini yang ngadain clubnya Mr. Andree koopman dari club De outfiets belanda . Ternyata pesertannya opa – opa semua ya….

Balas ↓
mr.t pada November 12, 2007 pukul 12:45 pm berkata:

halagh-halagh..ngetes-ngetes..ketes..liat accesoriesnya aki-aki kabeh..hihiiihhi,,,kok nggak ada noninye..meneer 😀

Balas ↓
memet_KST/OGB pada November 12, 2007 pukul 1:09 pm berkata:

opa-opa cuma mau bernostalgia mengenang masa lalu, generasi sekarangnya mana? diajak cinta onthel dong opa…..

Balas ↓
Andyt pada November 12, 2007 pukul 1:10 pm berkata:

Als ik Nederlander was….

Balas ↓
orang pinggiran pada November 12, 2007 pukul 1:54 pm berkata:

jualannya di dalam gedung aman, kalo gelar di lapangan kaya di sini di uber2 kamtib kali yee……..he.he.he.

Balas ↓
mr.t pada November 12, 2007 pukul 2:21 pm berkata:

halagh mas agung ini ono ae, mana ada pameran dipinggir trotoar..hiks ini mah lagi ada even cuci gudang.. 😀 terus disono ada PKL nggak ya..hmmm?

Balas ↓
van k van pada November 12, 2007 pukul 2:30 pm berkata:

cing…..di sono mah ga ade kamtib….adenye tuan menir ame centeng2nye………enlander kowe orang he……….

Balas ↓
Mr. Oemar Bakrie pada November 12, 2007 pukul 2:32 pm berkata:

Mas Andyt, kalimat Panjenengan itu artinya adalah “Seandainya aku seorang Belanda”
Mengingatkan saya dengan judul artikel/tulisan RM Suwardi Suryaningrat (nantinya menjadi Ki Hadjar Dewantara) yang berisi kritik terhadap pemerintah kolonial Hindia-Belanda yang menarik iuran kepada rakyat Indonesia dalam rangka untuk merayakan hari ulang tahunnya yang ke-100 di bumi koloninya di India-Belanda (Indonesia). Anehh!!!
Berarti Mas Andyt juga pecinta sejarah Indonesia yaa?

Balas ↓
Batavus_mania pada November 12, 2007 pukul 2:35 pm berkata:

Lihatlah saudara, yang mengerubungi klitikan kok dominan orang2 tua? Mana nih sinyo and noni2nya!

Balas ↓
nostalgiabasikaltua pada November 12, 2007 pukul 3:56 pm berkata:

Meriah sungguh acara di negara belanda ya. Kalau di malaysia ada juga acara seperti di negara tetangga sungguh bertuah.

Balas ↓
m loebis pada November 12, 2007 pukul 4:26 pm berkata:

yang jual klitikan dibelanda orang jawa atau madura?

Balas ↓
mr.widex ding dong pada November 12, 2007 pukul 4:42 pm berkata:

weh..weh..weh..butut jg ya spedanaya

Balas ↓
sangkuriang11 pada November 12, 2007 pukul 4:57 pm berkata:

lieeer ah semua tua. onderdil tua penggemarnya tua juga eh sepedanya juga tua tuaaa. emang ga ada yang muda???? Lieer ah abahmah ngabandungana oge

Balas ↓
Andre Koopmans pada November 12, 2007 pukul 5:43 pm berkata:

It was a very nice meeting this year, I never saw so many old-bicycle-man together.
There were lots of spare-parts and complete bicycles, cheap to buy and all “us”boys of “de oude fiets” had a good time this day, we had a lot to talk about !
I bought some Fongers and Gruno-parts for a few of my bicycles and some small things.
I did not find the braking systeme for my 1908 Fongers, I think I have to make this by myself as soon as I have time for it…..

I am already looking forward to the next “spare-part-meeting” next year !

greetings from Holland,
Andre

Balas ↓
wong-cilik pada November 12, 2007 pukul 5:49 pm berkata:

mr andre, please say thank you from me to mr gerlof for the photo’s…

Balas ↓
bahtiar pada November 12, 2007 pukul 6:47 pm berkata:

wee … banyak banget foto2nya … 🙂

Balas ↓
Niko pada November 12, 2007 pukul 9:46 pm berkata:

THE BEST ONTHEL!!!
Fonger HZ 1934 yang framenya pake palang ganda yg tingginya kayak sepeda sirkus(tinggi banget) siapa yang punya?
Tolong review lebih detail donk!!
saya ngefans berat sama tu sepeda!!
Keren AbiZ!!
bagi yang punya minta fotonya yang besar donk!!
biar semua bagiannya kelihatan tolong kirim ke
okin_dibalik@yahoo.co.id

Balas ↓
Niko pada November 12, 2007 pukul 10:06 pm berkata:

Amsterdam kota besar dengan 40 persen penduduk mengunakan sepeda.
mau liat? klik dibawah ini!
http://obengware.com/news/index.php?id=1341

Balas ↓
Pria Punya Selera pada November 13, 2007 pukul 12:03 am berkata:

aduh……sayangnya kok nun jauh di sono yach…..kalau jualannya disini dan harganya wajar……kira – kira udah di borong abis yach he he he………………..

Balas ↓
binchoutan pada November 13, 2007 pukul 3:47 am berkata:

Gyaaaa saya pernah dapet mata kuliah Bahasa Belanda.. tapi yang saya tahu hanya istilah – istilah seperti : Griffier, Oficier van justitie, verdachte, rechter, verbeurd verklaring, wetboek van koophandel, wetboek van strafrecht, hhmm apa lagi yaa.. oh i ya dood’vonnis, dood’straf..(lhooh??) 😀
kalimat yang bisa saya buat cuma…
“de rechter veroordel de verdachte”

he he… (^_^) salam kenal,
Aprilia

Balas ↓
agungontelmania pada November 13, 2007 pukul 7:01 am berkata:

hick….hick ……hick ….dah ngileeeeeeeeer. Kalo ada yg pergi ke sana nitip yaaaaaa…he…he

Balas ↓
dhospundhi pada November 13, 2007 pukul 9:20 am berkata:

yah, gak heran di dalam negeri yang namanya sepeda onthel antik bisa sampai diatas lima juta.
dan pantes saja sering ada ekspor kiriman berkontainer sepeda onthel antik, motor antik, dan barang antik lainnya ke luar negeri, di sana pasarnya sangat menggiurkan.
mana nih pelestari sepeda onthel antik di indo… bagi-bagi foto koleksinya dong….

Balas ↓
JANA pada November 13, 2007 pukul 9:51 am berkata:

masih asyikan di kita kalo beburu loakan, sudah buatan negara orang, langka pula barangnya, tapi kalo dapat kenikmatan yang luar biasa……..

Balas ↓
mr.t pada November 13, 2007 pukul 10:21 am berkata:

betul kang, yang mahal kan waktu dan pencariannya makanya kalau dapat .puwas..puwass..puwass..ni’meh benerr..

Balas ↓
JANA pada November 13, 2007 pukul 10:38 am berkata:

mang T, ah ente kalo ngomong masalah ni’meh konotasinya deda banget, ini sih pasti nikmat yang bisa lupa daratan bukan hehehe….. 🙂

Balas ↓
dobelden pada November 13, 2007 pukul 1:33 pm berkata:

wah cara ngisi masa pensiun yg bagus 😀

Balas ↓
reza pada November 13, 2007 pukul 2:55 pm berkata:

klithikan nya elit
ga kotor and berdebu kyk di klithikan Mangkubumi Yogya

wahh…ternyata meneer-2 itu suka ngonthel juga

😛

Balas ↓
NARUTO.OGB pada November 13, 2007 pukul 11:03 pm berkata:

Klithikannya sih emang sama, tapi coba perhatikan kualitas barangnya dan banyak sekali pillihannya… Aduh bikin… ngiri aja dech… Kayaknya sich alat-alat sepedanya emang asli belanda ya.. jadi gak usah ragu dan ngerepoti sama pak Andyt untuk konsultasi tentang keasliannya he he….

Balas ↓
Pria Punya Selera pada November 14, 2007 pukul 12:04 am berkata:

he he he………………..benar – benar top ya ternyata sepeda onthel itu………………he he he…………..di mana – mana negara keliatannya lagi banyak yang ngonthel.

Balas ↓
hardi pada November 14, 2007 pukul 12:16 am berkata:

tenang…sabar….

coba…mas wc…mr gerlof …dikirimin balik…
foto-foto asli indonesia……
seperti: lapak..angkringan..lengkap dengan menu temfe mendoan..tahu fetis….telo goreng…bajigur…wedang jahe….dan..the cat rice

=))

Balas ↓
sangkuriang11 pada November 15, 2007 pukul 2:32 pm berkata:

kalau klithikan di mangkubumi jogja bau debu kalau di belanda klithikannya bau kejuuuuuuuuuu
beda kan?????
pasti beda kata kang reza bari heeeeeeuuuayyy

Balas ↓
Yos AT pada November 22, 2007 pukul 9:09 am berkata:

muantap,…tapi aku paling senang klitikan di tempat sendiri, iso sambil selonjoran,..bisa lebih dekat secara emosional and yg pasti tidak terbatas waktunya asal tahan,. boleh sampe pagi..

Balas ↓
mr.t pada November 22, 2007 pukul 9:20 am berkata:

sama pak, saya juga seneng klitikan ditempat sendiri….kalau ketempat lain kan jauh dan ada ongkosnya..apalagi ke belanda.. 😀 … bwahahah

Balas ↓
Philip pada November 22, 2007 pukul 2:18 pm berkata:

asli mantep banget klitikannya tapi sayang cuma ada di belanda doang coba kalau di negeri Indonesia yang tercinta ini ada acara yang sama kaya di belanda khususnya di Jakarta, kita coba bangkitkan lagi semangat onthel kita kalau bisa jangan sampai punah di telan waktu….kita sebagai para pemuda Jakarta slalu mensupport evens yang ada…di tunggu evens nya di Jakarta

Balas ↓
bowo pada Desember 6, 2007 pukul 3:45 am berkata:

klitikan kok resiknya kayak gitu. beda dengan di Jogja, klitikan di Belanda itu dikunjungi orangtua semua, ya. yg muda udah gak minat?

buat kang Sodik Bumen, gimana sepeda Jermannya? dah dapet? trims.

bowo
0274 719 20 70

Balas ↓
Niko pada Desember 18, 2007 pukul 10:57 pm berkata:

Belanda bisa buat banyak pabrik sepeda
uangnya dari hasil ngejajah Indonesia tercinta!

Balas ↓
Aris Moegi pada Juli 16, 2008 pukul 8:19 pm berkata:

Kini Niko, menj-e-l-ajah negeri sendiri tuk berburu onthel dan segala tetek mbengeknya….salut…..

Balas ↓
SULAIMAN RAZALI pada Juli 16, 2008 pukul 11:23 pm berkata:

Gimana caranya mau borong semua tu acsessories dan sperpartnya? Kalau sepedanya ngak usah masih kalah tuanya dengan sepeda di KOSTI, lihat aja sepeda yg ditampilkan pada pakai rem tali? Maju terus onthel Indonesia, MERDEKA!!!

Balas ↓
pung pada Oktober 7, 2008 pukul 9:57 am berkata:

ternyata di belanda gaya sepedanya sama dengan kita punya, masih mempertahankan keaslian cat dan croom (bener ndak nulisnya ya…).

Balas ↓
Bam'lepeck'solo pada Desember 5, 2008 pukul 10:07 pm berkata:

kalau liat gambar diatas jd ingat wkt aQ di belanda dulu”Hidup Ontelis SOLO “

Balas ↓
Onthelrider pada Desember 24, 2010 pukul 5:54 am berkata:

Bagaimanapun lebih nikmat klithikan gaya indonesia di alam terbuka sambil ngelonjor,tengkurap,tiduran….seribu gaya sambil ngopi sampai pagi, antara penjual dengan pembeli…. wuiiiih mereka pasti iri kalau di indonesia itu bisa seperti itu. MERDEKA!!

Balas ↓
bayu cileunyi pada Oktober 20, 2011 pukul 1:41 pm berkata:

jempol buat klithikannya.

Balas ↓